"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Pages
▼
Thursday, July 5, 2012
HUMAN AND COW
hari ini aku hidup,besok entah..siapa yang bakalan tahu,ide ini kudapat dalam buku Rubayyat omar khayyam esnsinya..lalu kuambil juga dari Hikmah kematian dan kegelisahan ahmad wahib yang mati muda,dari beberapa coretan Gie,
aku menyadari juga dari perilaku kawan kawan dkampus,paradigma kampungannya,tapi sangat normal.
Aku juga sadari ,beberapa pandangan itu dari perilaku seseorang yang bicarakan sesuatu dari orang lain ,contoh dari karya pikir mario teguh,lalu dia di hina,dipandang sebelah mata,dibilang cuma bisa ngomong,dibilang kampungan,dibilang sok suci
tapi
aku juga kadang pelajari bagaimana Kematian filsuf Al-hajj,dari kematian Syeh siti jenar,kematian Mahatma Gandhi,kematian Isa al masih,kadang juga dari Muso dan ulama ulama islam yang dibantianya,dari buku Api sejarah,juga tak kalah penting tentang cerita dan tarikh para nabi,termasuk yang terbaik dan yang paling banyak referensnya ,Muhammad SAW dan Isa AS...yang hidup cuma dalam waktu singkat ...tak seperti Nuh dengan usianya yang ribuan tahun,Namun pengaruhnya luar biasa sekali,bahkan tragisnya,mereka cenderung disalahi...dan sampai sekarang juga tragisnya,cucu cucu mereka pun saling membenci,padahal,bila mereka mengerti,bahwa aliran dan esensinya bahkan tak menyalah sama sekali
Dari itu
aku berpikir
Bahwa ,tak semua bisa mengerti dan memahami,karena dala buku dahlan iskan,Membenci terlalu lebih mudah untuk memahami
mereka yang punya banyak ide dan gagasan,sangat rentan untuk dicaci maki dan dibenci,
dan yang lagi ngetren adalah ketika itu dikampus ,tempatnya para intelek..yang katanya berpikir,cuma masih ternyata sangat KAMPUNGAN,tidak menghargai perbedaan,kolot,mungkin cuma disini...banyak yang bersifat seperti ini "Ah,dia itu banyak omong aja,aksi gak ada"
Padahal cuba kembali dicermati,mereka bicara,itu hasil dari pikiran,dan apa yang lebih mulia dan juga lebih hina dari pada efek dari pikiran?
sayang tak semua mengerti
mereka lebih suka KERBAU yang HIDUnGNYA DITINDIK,lalu bergerak sesuai ajaran monoton dan tradisi .
Aku tukang parkir
Hari ini aku tulislagi,satu pengalaman baru,ketika piala AFC digelar,aku diajak bang febri untuk jadi petugas parkir sama dia,kebetulan,aku butuh duit,dalam dua minggu ini pengeluaran ku boros,beli jaket formis,beli buku yang totalnya sekitar 950 ribu,mau gimana lagi? begitu banyak diskon buku tentang filsafat islam,buku etika islam..bahkan ,aku baru puas,setelah beli buku sepatu dahlan,tentang dahlan iskan
back to the topis
sebenarnya banyak pihak yang kecewa tentang parkir hari ini,cuma aku bersyukur aja,toh aku pun juga ditawarkan kan? ngapain harus kecewa,thank's full for bg febri.pengalamannya menarik,aku sempat ditegur sama abang tu,soalnya..aku dapat jatah di bagian mobil,cuma aku terus terusan baca buku dahlan iskan ini,bagiku ,membaca itu adalah wajib,apalagi novel inspiratif dan hiystorical ini.
kasihan..malas nulisnya..
cuma puas
Hakikat kita
Aku
takut mati
takut kehilangan
takut kehilangan
lalu
berarti aku pecundang
yang tkut mati
takut kehilangan
buat mu ,biarlah
yang penting
aku..
aku rindu
aku sayang
aku suka
sama kamu
Air mata terakhir
Kuberi dua air mata
yang pertama,ketika aku bercurah rindu saat kau mengekalkan keabadian rasa
dan yang kedua ,kala aku sadari bahwa suatu hari kita akan berpisah
Lalu ,
bergetarlah lara ku,dan berdecaklah jantungku
Mampukah aku berikan kau cuma dua air mata?
Jadi
Kuberi lagi dua air mataku
Yang pertama,saat kutakzimkan kekagumanku akan mahkluk CiptaaNya dihatiku
Berada nyata dibagian relung nyawaku
Dan yang kedua,
kuberikan ketika nyata bagiku akan fana kau dan aku
lalu kita menua
lalu kita hilang
dan sebagian satu dan yang lainya harus kembali berpisah
Jadi
kuputuskan dalam sebuah renungan malam senyap
kupikirkan bersama awan gemawan
kubisikkan kala dunia berada di titik gegap gempitanya
kuberikan kau air mata terakhir
kala rindu menyeruak
bisikkan kehadiran kau
yang mampu lisankan kekagumanmu
Takzimkan keindahanmu
didepan Zat
yang nantinya kita akan kembali
Indahnya..