karena aku dilahirkan dalam Kasih Maka aku benci kebencian>
karena sadar bahwa waktu hidup di bumi ini berbatas,maka aku benci kesia siaan ,mengertilah….dan ini bukanlah permainan atau omong kosong…
(Rey Alkhatab)
karena sadar bahwa waktu hidup di bumi ini berbatas,maka aku benci kesia siaan ,mengertilah….dan ini bukanlah permainan atau omong kosong…
(Rey Alkhatab)
Lim membaca koran
kampus,kala itu hujan masih mngguyur negeri bertuah,dimata Lim yang
hening begitu saja,pandangannya seolah terlihat kosong.Sementara
Gina,cuma bisa bengong,tanpa kata ,sambil menanti bus kampus yang
berwarna kuning hijau itu berhenti di hadapan mereka berdua.
“Apalagi yang kau cemaskan Lim? masih mengngat kematian pak ALimin?,Gina membuka cerita
“Ya,sedikit banyaknya memang ya..kematian satu orang cerdas ,menguasai ilmu itu brharga Gina,,”,Lim
Keduanya lalu
berlari menuju bis kampus,dan duduk di mobil panjang yang ber-AC
itu,beruntung Lim mengenakan Jaket merah semen Padangnya.
“Lalu,apa artinya hidup kalau bukan untuk mati? dan yang kita jalaani ini bukan kah menuju mati Lim? .
Lim cuma terdiam,lalu ia perlihatkan Foto Profile dari sebuah akun FB yang di cek via Handphone-nya.
“Coba perhatikan
Manusia ini..2 tahun lalu ia masih jadi sahabatku…lalu Tuhan panggil ia
segera,dan kini Tuhan panggil Dosenku,apa ini ?”
“Sudahlah,tak
bisakah kau lupakan Barbara? Apa sebegitu kuat ikatan kau hingga ia tak
bisakah kau sejenak berpikir bahwa hidup mu harus dilanjutkan?”,Gina
bersedih,air matanya mengucur begitu saja,seorang sahabat yang juga
menyinta Lim.
“Aku dan Barbara
punya tujuan,dan tujuan itu harus kuraih bersama,apa Tuhan tak bisa
sejenak jadikan rencananya yang indah itu kala aku di rahim bundaku
,berjalan bersama Barbara?”,tampik Lim
“Bukankah aku
disini?menemanimu? mengisi harimu? lalu bisakah kita jalani saja hidup
ini dan biarkan takdir melangkah seperti angin yang ada namun tak bisa
tampak oleh mata kau dan aku Lim?wajah Gina memerah kali ini
“Tidak,sungguh
tidak,kau dan Barbara berbeda Gina,kau berada disisiku ,mengisi
hariku,tapi masih percayai bahwa nasib itu ditangan Zat yang Maha dari
semua Maha,sedang aku tak ingin begitu…bukankah itu sia sia?”
Kali ini Gina
tertunduk,dalam hatinya ia masih percaya bahwa sepenuhnya manusia cuma
bisa berencana,sesuai dengan ajaran yang diyakininya selama ini.
“mengapa Lim? kau selalu menuntut hal ini diawal ? dan sedini ini?”
“Karena
sadar bahwa waktu hidup di bumi ini berbatas,maka aku benci kesia
siaan ,mengertilah….dan ini bukanlah permainan atau omong kosong…yang
biasa dimainkan oleh anak manusia dalam Fatalismenya,mengertilah ..itu
saja..aku butuh teman sevisi dengan ini Gina…itulah kebenara mutlak yang
kuyakini,selanjutnya baru kita biasa bicara -jalani saja dulu”
No comments:
Post a Comment