duludia ustad terkenal panutan umat,
tapi entah itu ada pada suatu masa,dia berubah pikiran dan meminang gadis cantik belia,putih dan sebagainya
lalu pamor nya dicaci maki dan sebgainya
lagi lgi sebagian mengklaim dia menodai agama
padahal semua itu adalah sah untuk dilaksanakan berdasarkan aturan agama
Lalu kupikir dua duanya bisa disalahkan
Poligami dimataku tetaplah suatu kenistaaan,hukumnya pun mungkin Mubah atau halal tapi inilah suatu kenistaan
,aneh dan tak relevan untuk kondisi sekarang
yang kedua
orang yang menyalahkan bang agym
mereka tak berkaca inni adalah syariat yang dibenarkan
mengapa mereka berontak ketika ustad ini blablablabala
lalu tak berontak bila suaminya melakukan hal menjijikkan di ruang prostitusi?
yang sudah jelas melanggar batas batas semuanya
jadi
Poligame itu harus ditolak
dan
Zina harus dimusnahkan (titik)
"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Sunday, June 10, 2012
last story
Kuakhiri semuanya
dengan tanpa keraguan
tetap saja aku tidak percaya dengan yang namanya itu Takdir
bila kata "takdir" dipersepsikan bahwa kita sudah digariskan untuk blablablabla
Aku tak percaya takdir,bila kata itu cuma dijadikan alasan untuk membatasi diri dalam sebuah niatan
Aku juga tak percaya takdir,bila itu hanya sebuah alasan untuk pembenaran
Tapi,
setauku ada dua takdir
mubram dan mualaq
jadi aku bisa saja percaya takdir
bila konsepnya dibedakan diantara dua itu
terutama soal jodoh
awalnya bila itu digariskan
maka kembalilah ke sistem perjodohan ala siti nur baya
atau tunduk pada sifat manusia yang dengan tetek bengeknya melegalkan poligami
Sesuatu yang tak layak dibagi benar benar tak perlu dibagi,bagiku itu adalah cinta
walaupun sama sekali aku tidak percaya sama cinta
Logisya itu adalah hal yang terlalu muluk muluk dan sarat akan penyelewengan makna
baru saja
telah kuakhiri semua
sekarang tinggal persiapan saja
aku dan dia
bukan yang lain
bukan kumpulan kitab kahlil gibran
bukan kitab sangskerta
apalai itu adalah kitab yang tak jelas kebenarannya
Satu hal
Aku hanya persiapkan
sejauh inibaik baik saja
selagi aku rasa
aku berada dijalan dan cara yang paling tepat dan normatif dalam budaya ,akhlak dan apalah lagi itu namanya
tetaplah pada tuntunan yang benar
itu saja
tiada lebih
tiada berkurang
dengan tanpa keraguan
tetap saja aku tidak percaya dengan yang namanya itu Takdir
bila kata "takdir" dipersepsikan bahwa kita sudah digariskan untuk blablablabla
Aku tak percaya takdir,bila kata itu cuma dijadikan alasan untuk membatasi diri dalam sebuah niatan
Aku juga tak percaya takdir,bila itu hanya sebuah alasan untuk pembenaran
Tapi,
setauku ada dua takdir
mubram dan mualaq
jadi aku bisa saja percaya takdir
bila konsepnya dibedakan diantara dua itu
terutama soal jodoh
awalnya bila itu digariskan
maka kembalilah ke sistem perjodohan ala siti nur baya
atau tunduk pada sifat manusia yang dengan tetek bengeknya melegalkan poligami
Sesuatu yang tak layak dibagi benar benar tak perlu dibagi,bagiku itu adalah cinta
walaupun sama sekali aku tidak percaya sama cinta
Logisya itu adalah hal yang terlalu muluk muluk dan sarat akan penyelewengan makna
baru saja
telah kuakhiri semua
sekarang tinggal persiapan saja
aku dan dia
bukan yang lain
bukan kumpulan kitab kahlil gibran
bukan kitab sangskerta
apalai itu adalah kitab yang tak jelas kebenarannya
Satu hal
Aku hanya persiapkan
sejauh inibaik baik saja
selagi aku rasa
aku berada dijalan dan cara yang paling tepat dan normatif dalam budaya ,akhlak dan apalah lagi itu namanya
tetaplah pada tuntunan yang benar
itu saja
tiada lebih
tiada berkurang
yang tersisa
akhirnya sampailah kita dalam sebuah episode tua
kita bicarakan hal hal sederhana
bicarakan soal kondisi realistis dan bukan sekedar fantasi ria
kita bicara cenayang dan sisa lembayung yang tersisa
hasil peradaban muda yang tak sampai putus benangnya
yang tersisa
Seorang Pria so Poor am i
yang tinggal lusuh dalam kesendirianya
baru saja melepas kain keranda untuk mati bersama sebuah nama
seorang pria yang sibuk meratapi nasib yang tak pernah ia perjuangkan
seorang pecundang berkelamin lelaki yang tak bisa mengendalikan pikirannya
tersudut dalam tekanan ritual dan semacamnya
itu Aku
kini dalam kondisi entah berantah dan sungguh tidaklah betah
Di sudut sana
yang tersisa jua adalah semua tokoh klasik yang luar biasa
baru saja kulepaskan keputusan padanya
dalam keputusan yang sama diantara diagfragmanya
dan ku dengar irama rasa,pikir dalam dekapan jantungnya
sesosok hawa yang tak pernah bisa ku temukan lagi yang seperti dia
Yang tersisa
Sebuah Nirwana yang kujelang tanpanya
kini dan nanti
yang tersisa
cuma rasa yang tak pernah bisa akan menjadi sama
dibalut sekeranjang rasa yang tak pernah mungkin diterjemahkan kamus Khayam ataupun rama
bahkan kamus Adam dan Hawa,atau bahkan bukan pula kamus Fatimah Azzahr
yang tersisa
adalah cuma yang tersikssa
yang tersisa
adanya sebuah rasa
yang tersisa adanya
secuil masa
yang tak pernah bisa diterjemahkan dengan rasa dan kata kata
yang terasa
kegilaaan
inilah
yang tersisa
kita bicarakan hal hal sederhana
bicarakan soal kondisi realistis dan bukan sekedar fantasi ria
kita bicara cenayang dan sisa lembayung yang tersisa
hasil peradaban muda yang tak sampai putus benangnya
yang tersisa
Seorang Pria so Poor am i
yang tinggal lusuh dalam kesendirianya
baru saja melepas kain keranda untuk mati bersama sebuah nama
seorang pria yang sibuk meratapi nasib yang tak pernah ia perjuangkan
seorang pecundang berkelamin lelaki yang tak bisa mengendalikan pikirannya
tersudut dalam tekanan ritual dan semacamnya
itu Aku
kini dalam kondisi entah berantah dan sungguh tidaklah betah
Di sudut sana
yang tersisa jua adalah semua tokoh klasik yang luar biasa
baru saja kulepaskan keputusan padanya
dalam keputusan yang sama diantara diagfragmanya
dan ku dengar irama rasa,pikir dalam dekapan jantungnya
sesosok hawa yang tak pernah bisa ku temukan lagi yang seperti dia
Yang tersisa
Sebuah Nirwana yang kujelang tanpanya
kini dan nanti
yang tersisa
cuma rasa yang tak pernah bisa akan menjadi sama
dibalut sekeranjang rasa yang tak pernah mungkin diterjemahkan kamus Khayam ataupun rama
bahkan kamus Adam dan Hawa,atau bahkan bukan pula kamus Fatimah Azzahr
yang tersisa
adalah cuma yang tersikssa
yang tersisa
adanya sebuah rasa
yang tersisa adanya
secuil masa
yang tak pernah bisa diterjemahkan dengan rasa dan kata kata
yang terasa
kegilaaan
inilah
yang tersisa
armastus
Berjalanlah manisku
tapakilah hal yang benar menurutmu
Jalanilah jalan yang tepat bagimu
tak usah sedikitpun kau ragu
Bila itu menenangkanmu
jalanilah manisku
Tak banyak lagi kisah yang perlu dilanjutkan
bila aku cuma lihat kegelisahan di hatimu
tak banyak yang bisa kulakukan
bila cuma sedih yang kau tampilkan
Manisku
Ini cuma hidup di dunia
kadang aku ragukan apa itu syurga
namun jutaan manusia akan membunuhku dengan beragam perspektifnya
lalu kuputuskan mencari arti takdir itu apa sayangku...
dan pada akhirnya aku temukan terminologi katanya
dalam kitab kitab Arab,sampai beberapa terjemahan kaum Barat lengkap dalam persfektif filsuf mereka
manisku
Berjalan dengan penuh kelapangan
bila aku hanya akan menjadi salah satu rintangan nanti dalam jalan surgamu
maka tak usah kau tatap lagi kebelakang
manisku
Biarlah kisah diantara sanjungan puja kita terkubur di masa yang singkat
dan dalam waktu nya buat beragam pujangga iri dan senyum simpul seadanya
biarkan rama pun kebingungan melihatnya
manisku
tataplah malam ini dan akan kau lihat bintang
nyatakan padanya bahwa aku adalah aku
dan setiadanya aku layak menjadi bintang
bila ia hanya akan membuat kau terbakar dalam arah yang tak kaupahami
arah yang bagi mereka adalah sebuah kenistaan dan kesesatan
manisku
bila kau percaya padaku
dengarlah suraku
yang mungkin setelah ini tiada lagi akan kuungkap
Aku menyukaimu bukan pada paras ayumu
bukan hanya karena indah pesona dan adirupamu
walau itu adalah kondisi logis dari sisi kemanusiaanku
yang bermain dalam perpektif logis ku
pahamilah rasaku
berjalanlah kedepan manisku
bila ada masa yang lebih gemilang dalam altarmu
dan aku?
paham lah kau ..
Aku masih lah aku
takdir bagiku ada diantara akal dan pikirku
bagiNya yang mentukan dan menulis di buku bernama entah apa itu
Aku percayai
namun
sekali lagi dan hanya kali ini
semua biarlah berjalan
kadang percaya pada Sang Waktu menjadi begitu logis dan romantis
tapakilah hal yang benar menurutmu
Jalanilah jalan yang tepat bagimu
tak usah sedikitpun kau ragu
Bila itu menenangkanmu
jalanilah manisku
Tak banyak lagi kisah yang perlu dilanjutkan
bila aku cuma lihat kegelisahan di hatimu
tak banyak yang bisa kulakukan
bila cuma sedih yang kau tampilkan
Manisku
Ini cuma hidup di dunia
kadang aku ragukan apa itu syurga
namun jutaan manusia akan membunuhku dengan beragam perspektifnya
lalu kuputuskan mencari arti takdir itu apa sayangku...
dan pada akhirnya aku temukan terminologi katanya
dalam kitab kitab Arab,sampai beberapa terjemahan kaum Barat lengkap dalam persfektif filsuf mereka
manisku
Berjalan dengan penuh kelapangan
bila aku hanya akan menjadi salah satu rintangan nanti dalam jalan surgamu
maka tak usah kau tatap lagi kebelakang
manisku
Biarlah kisah diantara sanjungan puja kita terkubur di masa yang singkat
dan dalam waktu nya buat beragam pujangga iri dan senyum simpul seadanya
biarkan rama pun kebingungan melihatnya
manisku
tataplah malam ini dan akan kau lihat bintang
nyatakan padanya bahwa aku adalah aku
dan setiadanya aku layak menjadi bintang
bila ia hanya akan membuat kau terbakar dalam arah yang tak kaupahami
arah yang bagi mereka adalah sebuah kenistaan dan kesesatan
manisku
bila kau percaya padaku
dengarlah suraku
yang mungkin setelah ini tiada lagi akan kuungkap
Aku menyukaimu bukan pada paras ayumu
bukan hanya karena indah pesona dan adirupamu
walau itu adalah kondisi logis dari sisi kemanusiaanku
yang bermain dalam perpektif logis ku
pahamilah rasaku
berjalanlah kedepan manisku
bila ada masa yang lebih gemilang dalam altarmu
dan aku?
paham lah kau ..
Aku masih lah aku
takdir bagiku ada diantara akal dan pikirku
bagiNya yang mentukan dan menulis di buku bernama entah apa itu
Aku percayai
namun
sekali lagi dan hanya kali ini
semua biarlah berjalan
kadang percaya pada Sang Waktu menjadi begitu logis dan romantis
Spanish Romance dari Igor Presnyakov
Musik ini khas sekali,sepertinya mewakili bagimana miskinnya kisah hidup di Spanyol,namun sangat menarik disisi romantikanya Luar biasa pokoknya,Aku sudah sering dengar soalan Gitar disana yang keren,cuma ..permainan dalam musik ini begitu romantik ,sisi sisinya mendayu ,kadang nakal dn menggelitik tapi tetap saja,musik ini menyenangkan ,Salut buat Igov dan lagu penuh pesan rindu dari Spanish Romance
malam pembunuh rasa
Pada akhirnya aku berkata
malam itu takkan kubilang lagi sebuah kata
kata aneh bernama cinta dan semacamnya
Mulai kugunakan kata lain menggantikannya
dengan caraku
kini aku hanya bilang suka,sayang atau sebagiannya
kadang pula aku gunakan kata Amour,Ai,kadang pula Liebe ..tak lagi Love..kalau pun ia pasti Lovia
Malam itu aku sudah tak pernah berkata apa
aku hanya merenung
sebuah kegelisahan bercampur kekecewaan
Kalau benar itu ada?
Tak kah kau tanyakan pada pelaku pembantian diseluruh dunia
takkah kau tanya kan pada Habil?
lalu ini semua apa?
Gereja,Masjid,Sinagog,Altar para dewa di Athena atau bahkan Lokalisasi?
seakan semua tanpa guna
Kita dengan segala pembenaran kita
menganggap rasa itu benar adanya
Tapi Aku cuma mau bilang,rasa yang bag sebagian manusia lain itu lebih penting dari pada Tuhan
adalah sudah mati
Cinta?
omong kosong macam apa?
Dibalik nya kau simpan nafsu birahi,kau simpan maksud harta,materi,kau kawinkan dengan kebohongan.
Satu satunya yang harusnya kau percaya
cuma..
Diri dan hati
Malam ini pun sama
dahulu aku lebih percaya para demonstran ria,kakek kakek dan nenek tua dengan cucunya
Aku percaya itu semua
Kini pun tak jauh beda
mungkin cuma tinggal kakek dan nenek tua saja yang kupercaya
manifestasi sejati sebuah rasa
bukan cinta?
itu tiada berguna kusebut lagi
karena suatu malam telah terjadi
pada suatu malam sudah ku yakini
Aku baru saja menghakimi sebuah rasa
Dimalam pembunuh rasa
malam itu takkan kubilang lagi sebuah kata
kata aneh bernama cinta dan semacamnya
Mulai kugunakan kata lain menggantikannya
dengan caraku
kini aku hanya bilang suka,sayang atau sebagiannya
kadang pula aku gunakan kata Amour,Ai,kadang pula Liebe ..tak lagi Love..kalau pun ia pasti Lovia
Malam itu aku sudah tak pernah berkata apa
aku hanya merenung
sebuah kegelisahan bercampur kekecewaan
Kalau benar itu ada?
Tak kah kau tanyakan pada pelaku pembantian diseluruh dunia
takkah kau tanya kan pada Habil?
lalu ini semua apa?
Gereja,Masjid,Sinagog,Altar para dewa di Athena atau bahkan Lokalisasi?
seakan semua tanpa guna
Kita dengan segala pembenaran kita
menganggap rasa itu benar adanya
Tapi Aku cuma mau bilang,rasa yang bag sebagian manusia lain itu lebih penting dari pada Tuhan
adalah sudah mati
Cinta?
omong kosong macam apa?
Dibalik nya kau simpan nafsu birahi,kau simpan maksud harta,materi,kau kawinkan dengan kebohongan.
Satu satunya yang harusnya kau percaya
cuma..
Diri dan hati
Malam ini pun sama
dahulu aku lebih percaya para demonstran ria,kakek kakek dan nenek tua dengan cucunya
Aku percaya itu semua
Kini pun tak jauh beda
mungkin cuma tinggal kakek dan nenek tua saja yang kupercaya
manifestasi sejati sebuah rasa
bukan cinta?
itu tiada berguna kusebut lagi
karena suatu malam telah terjadi
pada suatu malam sudah ku yakini
Aku baru saja menghakimi sebuah rasa
Dimalam pembunuh rasa
Subscribe to:
Posts (Atom)