Si peminta nasib
Senja semakin bertaut
Sementara manusia manusia seperti kita semakin larut
Aku melihat dijalanan sekitar nya terdapat ketimpangan ketimpangan
Kadang sangsi apa benar ada kata adil
Kita lupa begaimana sekeliling
Kita lupa melihat sekeliling
Tapi ya sudah
Mungkin memang takdir mereka menapaki jalan jalan
Di bawah panas panas
Sambil menggendong anak bayi yang juga berpanas
Sambil membawa bakul kecil
Menghapus dan membunuh rasa malu
Malu untuk ditertawakan
Mereka meminta minta
Padahal bisa saja puluhan mobil yang berjalan dan bersahutan
Menabrak dan hancurkan batok kepala mereka
Bergelimpang lah mayat mayat sang peminta minta dijalanan
Tanpa ada yang peduli
Itu Dulu
Dulu hanya ada satu nama ,
Namamu
Itu dulu..
Dahulu aku bisa masuk keluar lumpur
Mencoba berkorban diatas kibaran sarung lusuh yang kutempa
Dengan bara rasaku
Itu dulu.
Dulu kalau guru –guru coba pisahkan kita
Dengan teori kimia mereka
Ku anggap itu bualan saja
Itu dulu..
Dahulu kalau mereka menertawakan kegilaanku
Menyebutnamamu
Meng”igaukan” mu dalam mimpiku
Aku tersenyum sendiri ,coba terima diri
Itu dulu..
Dulu kalau dulu kita ingat yang dulu dulu
Semakin tersenyum seperti dulu,salng tersenyum simpul
Mencoba baca pikiran masing masing
Saling menyimpan gambar dan potret masa dulu masing masing
Kita sungguh memalukan..tapi itu dulu
Ya itu dulu,yang dulu itu? Ya itu dulu
Kadang memang ada suatu masa kita mengingat yang
“itu dulu”
Soalnya memori otak kita ini
Bisa mengembalikan kisah “dulu” tanpa sebab ..
Tanpa musabab..tapi sekali lagi
Itu Cuma dulu
Lain dahulu lain sekarang
Jadi kalau sekarang mengingat yang
“itu dulu’ kapan kita majunya..
Cukuplah mimpi dan ingatan yang mengingatkan
Soal kita yang? “itu dulu”
Sedang dalam dunia nyata ini,waktu terus memakan manusia
Tanpa sadar kita harus melangkah
Dan kadang kita harus lupakan yang “itu dulu’
Sebab –musabab semua itu hanyalah?
“itu dulu”
Cuma karena itu dulu aku bisa membaca masa depan bila
Nanti mengalami kisah yang sama dengan kejadian “itu dulu”
Aku lebih detil menyaksikan nya...
Ya
Semua karena
Itu dulu
Kabisat
Hari ini ranggal 29 februari,malam tadi aku mimpi ,mukanya seperti hantu ,aku bisa melihat jelas lika likunya,aku benar benar missing dia,tapi itu sudah semakin menjadi hal yang tak masuk diakal dan harus segera kubuang jauh jauh,aku harus semakin fokus dengan kuliahku,tapi alhamdulillah dapat cekeran juga,ada tawaran bantu bantu senior mengerjakan skripsi,aku tidak total bantu 100 persen,Cuma bantu menganalisa kata perkata saja,selain itu aku juga dapat cekeran dengan bantu mengetikkan atau mengedit tugas kuliah teman teman,aku juga semakin yakin bahwa Tuhan semakin menjamahiku
Pagi ini ke RSUD Arifin Achmad,aku menjenguk mantan ketua KPU PROVINSI RIAU ,Alimin Siregar,yang juga alumni HMI dan dosen Hubungan internasional UNRi,sayang aku tidak bertemu dengannya,satpam melarang kami masuk.
Persoalan politik kampus aku sudah tekankan,satu langkah pun aku tak akan mundur,dahulu aku berencana merekrut maulana zusma,Cuma ada beberapa hal itu harus dibatlkan,soal HMI ,aku harus benar benar merekrut kader dari HMI,agar mudah dilakukan pembinaan,terhadap junior disini,entah mengapa menurutku kalau kader berkualitas secara praktik ibadah islam dibina aku percaya HMI benar benar menjadi organisasi islam,walau pun ada sedikit premannya.
Aku akan tetap mencalonkan diri sebagai Bupati HIMIP 2012-2013,sebenarnya ada tawaran dari beberapa senior agar aku mengambil langkah cepat menjadi wakil gubernur fakultas,atau langsung jadi berproses di kementrian BEM UNIVERSITAS,tapi aku memilih menolak,soalnya aku ingin berproses dan benar benar mengabdi di HIMIP,ada beberapa poin menurutku harus di perbaiki,mahasiswa disini menurutku kalau tidak bisa diubah ya..kita cukup berbuat yang positif berkelanjutan saja,kupilih rahmad nuryadi putra,selain pertimbangan politis,putra lebih bisa kuajak bertukar pikiran dan bekerja sama,ramah dan simple,cukup luar biasa
Sebenarnya menurut beberapa analisa,dari kepengurusan Hmi ataupun hubungan baik dengan kawan kawan di kammi dan al-madani ,aku termasuk kader yang cukup kuat untuk dijagokan,tapi kalau di himip sendiri bukan hal yang mudah menentukan kawan maupun lawan di intern organisasi,aku dapat dukungan dari senior luar biasa seperti Rafzamzali ,
Soal peran di Hmi,aku semakin total dan loyal,ini faktor bang Supriadi yang memerintah dengan lebih elegan dan egaliter,aku bukan tipe orang yang suka membenci dengan orang lain tanpa sebab logis,kini fisip benar benar sudah sejalan,aku pun ingin menggali lebih dalam dan mengenal lebih banyaj teman di fkip ,fekon ,fmipa,fh,ft,faperika ,faperta
Tadi sore aku juga oergi dengan dosen dan pengurus HIMIP menuju rumah mertua pak Tiyas Tinov,seoal mertua meninggal dunia,aku jadi semakin ngeri ,rasanya benar benar takut,tapi tak masalah ,pak ridwan benar benar tokoh inspiratif,dia rajin ibadah,juga pengusaha,pak tinov orang yang tenang jadi elegan juga,aku juga ingin seperti dosen cerdas ,tadi triananda putri,bang jali marya ulfa,dan buk wan asrida datang di jalan taman sari gang foto copy hehehe,dengan samahera rio juga rahmad nuryadi putra,kader muda ini begitu semangat1!