Faktor vacum organisasi keMahasiswaan:
1.Dana kurang untuk membuat kegiatan kegiatan.
2.Pragmatisme dan materialisme yang berlebihan,sehingga
orientasi dari pengurus organisasi ini
adalah untuk mencari tujuan berupa materi seperti keuntungan keuntungan
individu
3.Organisasi sudah dinilai tidak relevan dan tak mampu
menjawab aspirasi mahasiswa
4.Kaderisasi yang lemah,karena kader adalah tulang punggung
organisasi kemahasiswaan
5.Leadership yang kurang mapan,sehingga kemampuan dalam
mengakomodir pengurus sangat minim
6..Organisasi kemahasiswaan terlalu kaku,ini dilihat dari
kebiasaan pengurus yang terpaku pada ‘tradisi-tradisi” turun temurun tanpa ada
upaya untuk membuat sesuatu yang baru
7.Sistem perkuliahan yang menuntut mahasiswa fokus terhadap
Perkuliahan
8.Kurang dukungan dan kesadaran dari civitas
akademika,seperti mahasiswa,dosen dan elemennya,serta alumni Universitas,bahkan
juga pemerintah
9.Kwalitas pengurus yang minim.
Solusi:
1.organisasi mahasiswa sudah seharusnya didukung sebagai
kegiatan penting lainnya dari mahasiswa sebagai bagian tri dharma perguruan
tinggi.Baik itu oleh jurusan,maupun tenaga pengajar.Disini,pihak tenaga
pengajar (dosen) harus sadar sepenuhnya bahwa organisasi mahasiswa
dikampus,bukanlah sebuah “mesin” yang menyebabkan mahasiswa “lalai” lagi
melalaikan tugas tugas kemahasiswaannya dibidang akademis,mka dari itu bahkan
pihak civitas akademika,bisa saja mengadakan kerjasama dan saling
merangkul.Bukankah bila kegiatan dan prestasi semakin banyak diraih oleh
jurusan akan membantu akreditasi dari universitas tersebut? Dan bukan
menganggap rival .
2.Harus diusulkan dana tetap sebagai anggaran tetap dari
universitas kepada organisasi kemahasiswaan,disamping dana yang diperlukan saat
mengadakan kegiatan
3.harus ada motivasi dari universitas berupa penghargaan
(reward0 terhadap organisasi yang menyebabkan mahasiswa semakin berkreativitas
tinggi
4.Study banding oleh Himpunan mahasiswa harus dijadikan
agenda rutin,kalau bisa bahkan studi bandingnya ke universitas di luar
negeri.Nah ,lagi – lagi ini butuh keseriusan dari semua elemen mahasiswa di
universitas,dengan begini ,selain dapat ilmu baru,maka akan berkurangnya
“kekakuan “ dalam organisasi mahasiswa
5.Sistem perkuliahan,sudah
menjadi kajian yang perlu diperhitungkan.Persoalan ini sudah sewajarnya
dipikirkan oleh berbagai pihak,jangan sampai nanti mahasiswa terjerat dalam
sistem perkuliahan yang sarat ini niai akademis semata.
6.kemampuan pengurus dalam
organisasi perlu ditingkatkan,maka dari itu dari sisi pimpinan /leader dalam
organisasi sangat diperlukan kesungguhnnya.kemampuan pengurus dan organisasi ini perlu didukung
juga oleh ikatan alumni dan sejumlah perhatian kepadanya
Pekanbaru,12 Mei 2012