Jakarta -- Kerjasama bidang pendidikan Republik Rakyat Cina (RRC) dengan Republik Indonesia (RI) pada aspek pendidikan bahasa, mengalami perkembangan yang baik.
Hal itu ditandai dengan kehadiran enam pusat Institut Konfisius di Indonesia. Institut ini merupakan institut yang khusus menyediakan pendidikan bahasa Mandarin di seluruh dunia mulai dari staf pengajar, materi bahan ajar, dan sebagainya. Di lain pihak, pendidikan bahasa Indonesia di RRC juga mulai bermunculan dalam bentuk munculnya berbagai pusat-pusat bahasa di universitas.
Pada kunjungan Menteri Pendidikan RRC ke kantor Kementerian Pendidikan Nasional RI, Mendiknas M. Nuh menyampaikan, kerjasama ini akan ditingkatkan dari aspek pendidikan kebahasaan menjadi seluruh pendidikan dan kebudayaan. “Kami berdua sepakat untuk segera membentuk kelompok kerjasama untuk menyusun kegiatan di bidang pendidikan, dan kebudayaan, mencakup program, dan capaian yang akan dievaluasi pertahunnya,” ujarnya di Gedung A Kemdiknas, Jakarta, Senin, (17/10).
M. Nuh menambahkan, pendidikan bahasa Mandarin memiliki tiga kendala untuk meningkatkannya, yaitu aspek karakter (tulisan), bahasa, dan pengucapan. “Berbeda dengan bahasa Inggris, bahasa dan tulisan dalam pendidikan bahasa Mandarin sangat berbeda satu dengan yang lain,” jelas Menteri Nuh. Sehingga, Kemdiknas akan tetap melanjutkan pemberian bantuan fasilitas pendidikan Mandarin di Indonesia kepada Institut Konfisius. Kemdiknas juga akan tetap melanjutkan kerjasama dengan RRC guna memperluas kesempatan untuk mempelajari bahasa Indonesia di RRC.
Kunjungan ini juga dihadiri Atase Kebudayaan Shao Yiwu, Deputi Dirjen Pendidikan Tinggi Shi Pengjian, Deputi Dirjen Kerjasama Internasional Liu Baoli, Deputi Dirjen Kebijakan dan Hukum Ke Chunhui, Deputi Dirjen HANBAN (kantor pusat bahasa Mandarin) Wang Yongli, Sekretaris Atase Kebudayaan Kedubes RRT Yang Xiaoqiang, Sekretaris Wakil Menteri Pendidikan RRT Chen Dali, Staf Dit. Asia Afrika Ditjen Kerjasama Internasional Li Qi. *** (Grace)
http://www.kemdiknas.go.id/kemdiknas/berita/92