Ini benar benar di luar imaginasi,Wira tampak seperti orang bodoh kali ini.Dia tersenyum sendiri di depan sebuah layar yang tak terlalu besar,membacai setiap pesan dalam wall yang paling di ketahuinya.Wira paham betul apa artinya sebuah rasa,sesuatu yang menyiksa,bodoh dan membuatnya senantiasa seperti Keledai,binatang lambang kebodohan dan paling kurang diminatinya,mengagumi sesuatu yang mendekati sempurna.Batinnya terlihat tenang,cuma kadang dicampuri perasaan campur aduk seperti es teller menganga kian kemari.Kadang terlintas oleh nya melanjutkan kisah kisahnya ini menjadi seuah fantasi menakutkan.Dia akan membuatnya dalam bentuk sastra,yang mungkin di inspirasikan dalam roman Pramoedya ananta Toer.Wah,dia benar benar gila,Memiliki sesuatu yang menurutnya berguna,kali ini harus dibunuhnya dalam dalam.ya ,kadang dunia memang gila,hari hari ini ,sejak malam itu .Dia lebih sering menuliskan tulisan tulisannya dalam gubahan puisi yang aneh di sebuah buku,bukan lagi di jejaring sosial seperti biasa.Sinta yang di pujanya seolah tak mau hilang.Tapi Wira sepenuhnya menyadari ,bahwa kali ini dia benar benar harus biarkan Sintanya berjalan arungi pikirannya dalam dan lepas.Dan pengorbanan kali ini benar benar lebih gila dri yang sebelumnya,pengorbanan rasa yang dipunyainya,untuk somebody yang akan mendapatkan bahagia di Nirwana
"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Saturday, June 23, 2012
Freedom
Aku selalu mencarimu
di balik balik kumpulan buku dan mushaf yang ku tau
saat subuh berakhir bahkan kadang saat maghrib berakhir
Kadang sebuah pencarian itu menjadi begitu menakutkan
Akan kesesatan dalam berucap
Akan kesesatan berpikir
Yang penting aku bukan penyembah Setan
Dibalik sulaman selimut dan dibawah remang lampu kosan
ku baca dan kucari lagi
mata semakin berlingkar hitam tak perduli malam
kini
biar yang terjadi biar terjadi
Biarkan aku hidup dan berpikir tanpa intervensi
namun tetap kuakui yang perlu kuakui
dan wajib hukumnya jalankan sesuatu yang tlah jutaan manusia lakukannya
Asal ini masih dalam keadaan tanpa maksiat
kunikmati sulaman elektron dalam gesekan sel otak
yang mengais ngais keingintahuan akan semuanya
namun tetap
diantara itu ku semai sebagian nurani untuk tetap menjagaku
dan sampaikan
"hey ,bung kau sudah terlalu jauh berfantasi.."
"kau sudah terlalu jauh bertanya-tanya"
"cukup,istirahatlah...Tuhan pastikan ia berikan kau jawaban atas kegelisahan..akibat petumpahan darah manusia manusia yang saling bunuh akibat luapan kata"
lalu kusampaikan pada alam,kadang jua pada malam kelam
Aku akan cuba berdamai bersama tubuh dan nurani
semoga bisa membujuk ruh gersang dan gelisah akan pencarian
suatu pertanyaan yang merasuk dalam dalam
cuba berdamai
adalah cara yang paling baik
di balik balik kumpulan buku dan mushaf yang ku tau
saat subuh berakhir bahkan kadang saat maghrib berakhir
Kadang sebuah pencarian itu menjadi begitu menakutkan
Akan kesesatan dalam berucap
Akan kesesatan berpikir
Yang penting aku bukan penyembah Setan
Dibalik sulaman selimut dan dibawah remang lampu kosan
ku baca dan kucari lagi
mata semakin berlingkar hitam tak perduli malam
kini
biar yang terjadi biar terjadi
Biarkan aku hidup dan berpikir tanpa intervensi
namun tetap kuakui yang perlu kuakui
dan wajib hukumnya jalankan sesuatu yang tlah jutaan manusia lakukannya
Asal ini masih dalam keadaan tanpa maksiat
kunikmati sulaman elektron dalam gesekan sel otak
yang mengais ngais keingintahuan akan semuanya
namun tetap
diantara itu ku semai sebagian nurani untuk tetap menjagaku
dan sampaikan
"hey ,bung kau sudah terlalu jauh berfantasi.."
"kau sudah terlalu jauh bertanya-tanya"
"cukup,istirahatlah...Tuhan pastikan ia berikan kau jawaban atas kegelisahan..akibat petumpahan darah manusia manusia yang saling bunuh akibat luapan kata"
lalu kusampaikan pada alam,kadang jua pada malam kelam
Aku akan cuba berdamai bersama tubuh dan nurani
semoga bisa membujuk ruh gersang dan gelisah akan pencarian
suatu pertanyaan yang merasuk dalam dalam
cuba berdamai
adalah cara yang paling baik
sesuatu dari paripurna,dan kajian di Akramunnas
#Foto ini kuambil saat ikuti tour ke Jakarta,diambil oleh Supriyadi ,ketum HMI Fisip 2011-2012,Monas
Pagi tadi aku ke Fisip,jalan jalan lalu periksa dekanat dan audit,orang masih belum ada.Kecuali Satpam yang berlarian sana sini sibuk menunggu Instruktur Senam yang disewa dekanat langsung untuk "tampil" tiap pagi sabtunya.Banyak peminat.Tua tua keladi,monyetpun tahu pada malu.Lalu aku mendengar pak mono,salah satu pegawai yang mengamuk ngamuk akibat salah seorang pegawai telat buka ruangan c1 fisip.Dia marah seperti orang sedeng,maaf tapi harus kusampaikan Abang Remot masih yang paling sinting dan tak tahu malu di fisip,bicara sana sini,nyanyi sana sini dan juga menggoda cewek cewek fisip yang semakin aneh aneh bentuknya..Saking gilanya..malam bentrokan di kampus ,abang remot ngebelain salah satu ppihak yang tak dikenalnya.yap..dia korban paling aneh,dihajar dua dua belah pihak..aneh gila sinting...di fakultas aneh
Lalu ,bercerita dengan ibuk ibuk pegawai fisip yang digaji secara "aneh" cuma 400 ribu tanpa protes! berbeda dengan di UGM,yang tukang cuci bersih Toiletnya adalah dijadikan PNS oleh rektor,sehingga gajinya lumayan dan jauh lebih tinggi.Aku bercerita tentang janjiku mentraktir mereka makan roti pagi pagi dan juga minuman dingin dikantin C.Cuma pagi itu aku cuma bawa uang 2000 rupiah..yah,jadinya yang kukasih cuma anak kakak tukang sapu yaang berusia sekitar 7 tahun.betapa senangnya,walau cuma sedikit..dan sialnya ketika bercerita soal pemira himip yang gagal bersama kakak tukang jaga pustaka,sindirannya banyak..
Akramunnas-Malam kemarin dapat undangan via fb untuk hadiri forum intdonesia anti -JIL..dan aku pergi ke sana (akramunnas),rencananya mau pergi pakai BUS,cuma bus disini lelet...jadi minjem motor hendra yang bensinnya selalu habis,tapi syukurlah,aku berangkat dengan mahasiswa Fekon,yang cukup dekat.dia rohis kampus..ramah,walau tau aku di HMI..dia juga orang yang bikin aku gak tegaan balas lemparan tong sampah besi yang mengenai dadaku sewaktu ke rektorat,lemparan "aneh" itu mungkin salah sasaran..soalnya awalnya aku duduk aja sama satpam rektorat sore itu..cuma karena tipe nya cepat naik,yah begitu jadinya..cuma dia nenangin,tapi sayang dia babak belur,salah satu resiko si haram Demokrasi...
Di Akramunnas,aku bertemu kak dian,bag andre dan aktivis dari berbagai kalangan,termasuk kakek tua yang tak punya gigi lagi,bapak bapak jenggotan,sampai bapak bapak yang botak botak,semuanya dengerin soal gerakan ANTI-JIL.awalnya aku bersiap dengan segala kemungkinan pembelaan kalau sempat organisasi ku di Caci maki,seperti yang dulu suwira bilang.padahal aku sadar betl organisasi ku ini bukan penyebar aliran..Aneh itu..Diskusinya bersifat mencerahkan dan adil..bahkan bang Andre bilang..di NU dan Muhammadiyan itu cuma metode nya saja yang berbeda..padahal aku tau bahwa Ulil sang pencetus islam Liberal lengkap dengan websitenya itu dari NU..
Lalu aku ke gramedia-cuma buat beli donat dan risoles akhirnya,cuma bawak uang 30 ribu,,padahal mau beli buku Dahlan Iskan,..judulnya sepatu..
lalu kembali ke auditorium,dan ikut Paripurna Fisip..dan sempat ikut mubes IMS di ruang dekanat lantai dua...
Dugaanku tepat,kondisi di IMS berbeda dengan di IP,kalau di IP,aku mengkritik dan kadang membantah kata senior bahkan berdebat,senior bisa mngerti,cuma tadi magrib ku dengar Suryadi Adey yang super kritis dan luar biasa pengetahuannya kupikir..ia diancam..kalau sempat ada yang berani mukuli dia di ruang sidang sos,aku biarkan itu urusan internal orang tu..cuma kalau berani mukul suryadi di luar..kita lihat aja nanti..preman panam masih butuh uang 300 ribu untuk mukuli preman sok dan anti kritik di kampus ini
Cuma salut sama bang Adriyus dan bang Bibit,begitu tenang hadapi segala macam bentuk kritikan di Paripurna tadi...pdahal jarak umur delegasi dan dia ada sekitar 2 tahunan....mereka keren dan bertanggung jawab,walaupun sempat ada "teatrikal" merajuk tadi di Audit...tapi itu lebih baik dari pada Anti kritik dan Sok Preman di kampus
malam ini aku tengah memikirkan perbedaan antara Pluralitas dan pluralisme....antara Humanitas dan Humanisme...ternyata dua duanya berbeda,aku bacai semua buku filsafat dan teologis brbagai perpektif,juga kubacai buku samuel hunting ton dan juga buku Protestan lainnya...sekarang pun buku Karen Armstrong masih berada di dalam tas...semua harus kliir...
Selain itu aku punya kutipan dari sebuah tulisan seorang senior :
ini balasanku:
"Aku nggak mau membahas siapa yang salah atau siapa menanti siapa, yang ingin aku bahas ketika kamu memberikan harapan untuk sebuah penantian, benarkah kamu akan mampu mewujudkannya?"---------ini alasan yang paling logis dan historis untuk say no saying Love before Married-dibilang logis,karena secara logika berpikirpun tiada satu jaminan tentang apa yang akan terjadi di depan,dan secara historis...boleh ditanyakan sudah berapa cucu adam dan hawa terjebak oleh hubungan yang serba premateur dan diakhir penantian yang tinggal cuma alasan kosong"
bagiku ini sudah mewakili ketika dulu pas SMA sempat kecewa,cuma pas kuliah ,aku kagum sama "somebody.."
Subscribe to:
Posts (Atom)