Sudah pahamkan arti semuanya?
telah lama kutemani kau dibait sajak
Telah lama aku terkantuk kantuk di bait mimpi
telah begitu lama dan begitu lelahnya
kujejali karang tulisan dan merangkainya bersama sunyi di malam buta
hanya saja kupinta berikan dan tentukan pilihan yang terbaik
Sudah pahamkan arti semuanya?
Aku cuma bisa kitari kau dengan remah kata
Dibelakangnya kubumbui dengan cerita super panas pengalaman kala lalu
Di sisi sisi nya kubingkai cantik dengan Judul dan Tema menarik hati
Tapi pada endingnya kubiarkan kau berdiri sendiri
Dengan akal dan rasa
Yang aku harap cuma kau yang menentukan
Sungguh..
Cuma kau,otak,hati dikau seorang yang kuijinkan memasuki dan memamahinya
Bukan manusia lain,jin lain,apalagi iblis yang sejak lalu memang sudah bereaksi keras atas semuanya
Apakah kau tak pahami jua?
ku beri semua tetes kalimat
tak peduli
siang,subuh,pagi,malam,kelam,senja mengitari bumi
Tak peduli mata hitam legam,senyum anyir,berjingkrak jingkrak
cuma untuk buat kau tentram dibalik tirai ke gundahan
cuma untuk buat kau nyaman kala kau dikelilingi rasa tanpa logika yang begitu gila jejali tiap detik yang kau punya
Hanya saja..
aku tak bisa maafkan bila kau dustai kata hati
Aku tak pernah bisa mafkan bila kau cemburu bisik nurani
jadilah diri mu sendiri!
pekikkan dengan keras bahwa kau adalah kau
bukan putih di bumi ini yang buatnya dikitari mentari
bukan hitam pula di bumi ini yang buat Bulan sayangi bumi
Tapi ragam corak yang aku dan kau belum kita ketahui
Berjalanlah sesuai pilihan yang kau temukan
Sementara aku yang cuma penulis jejak jejak sunyi tetap merangkak temukan yang lainnya
Zat zat yang katanya indah
Zat zat yang katanya bisa mengambil hikmah dalam gundah
Setidaknya
Buat ku cuma ingin katakan
Aku bukan siapa siapa hingga hari yang dijanjikan tiba
Dan kau bukan siapa siapa hingga kejelasan detil yang mungkin kuterima
Merengeklah hari ini pada dinding yang saksikan tiap detik gelisah kau dalam sunyi
Atau berkeluh kesahlah pada manusia manusia yang selalu klaim dirinya Dewa yang berkeliling bersama kata dan hujamkan beragam asa pada kau
Sedang orang gila ini telah temukan sebagiannya
Dalam bait bait yng dipolesnya begitu polos,jujur dan jels yang menantinya
Lalu kurangkai dalam kebebasan yang terbangun dari norma norma Langit namun kami bedua terjemahkan dalam bingkai Tanah yang memang dicipta sejak mulanya
puisi u malam ini di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/10/08/relief/#
telah lama kutemani kau dibait sajak
Telah lama aku terkantuk kantuk di bait mimpi
telah begitu lama dan begitu lelahnya
kujejali karang tulisan dan merangkainya bersama sunyi di malam buta
hanya saja kupinta berikan dan tentukan pilihan yang terbaik
Sudah pahamkan arti semuanya?
Aku cuma bisa kitari kau dengan remah kata
Dibelakangnya kubumbui dengan cerita super panas pengalaman kala lalu
Di sisi sisi nya kubingkai cantik dengan Judul dan Tema menarik hati
Tapi pada endingnya kubiarkan kau berdiri sendiri
Dengan akal dan rasa
Yang aku harap cuma kau yang menentukan
Sungguh..
Cuma kau,otak,hati dikau seorang yang kuijinkan memasuki dan memamahinya
Bukan manusia lain,jin lain,apalagi iblis yang sejak lalu memang sudah bereaksi keras atas semuanya
Apakah kau tak pahami jua?
ku beri semua tetes kalimat
tak peduli
siang,subuh,pagi,malam,kelam,senja mengitari bumi
Tak peduli mata hitam legam,senyum anyir,berjingkrak jingkrak
cuma untuk buat kau tentram dibalik tirai ke gundahan
cuma untuk buat kau nyaman kala kau dikelilingi rasa tanpa logika yang begitu gila jejali tiap detik yang kau punya
Hanya saja..
aku tak bisa maafkan bila kau dustai kata hati
Aku tak pernah bisa mafkan bila kau cemburu bisik nurani
jadilah diri mu sendiri!
pekikkan dengan keras bahwa kau adalah kau
bukan putih di bumi ini yang buatnya dikitari mentari
bukan hitam pula di bumi ini yang buat Bulan sayangi bumi
Tapi ragam corak yang aku dan kau belum kita ketahui
Berjalanlah sesuai pilihan yang kau temukan
Sementara aku yang cuma penulis jejak jejak sunyi tetap merangkak temukan yang lainnya
Zat zat yang katanya indah
Zat zat yang katanya bisa mengambil hikmah dalam gundah
Setidaknya
Buat ku cuma ingin katakan
Aku bukan siapa siapa hingga hari yang dijanjikan tiba
Dan kau bukan siapa siapa hingga kejelasan detil yang mungkin kuterima
Merengeklah hari ini pada dinding yang saksikan tiap detik gelisah kau dalam sunyi
Atau berkeluh kesahlah pada manusia manusia yang selalu klaim dirinya Dewa yang berkeliling bersama kata dan hujamkan beragam asa pada kau
Sedang orang gila ini telah temukan sebagiannya
Dalam bait bait yng dipolesnya begitu polos,jujur dan jels yang menantinya
Lalu kurangkai dalam kebebasan yang terbangun dari norma norma Langit namun kami bedua terjemahkan dalam bingkai Tanah yang memang dicipta sejak mulanya
puisi u malam ini di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/10/08/relief/#