pelangi itu kini kian cerah
laksana pematang yang hijaukan gurun
aku diam namun tak bisukan langit langit tercerahkan oleh awan
kini awan hitam berubah semakin kelam
tidak kan hilang gurun di padang pulai
yang kan hentakkan batin seribu marapulai
Lalu kulihat jemari awan memandai mandai
memeluk mesra lelaki yang telah lemah terkulai
lelaki hina di desa seberang
mengharapkan pelangi di ujung dahan dahan lembayung