"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Thursday, January 14, 2010
.
Fasilitas Mewah di Rutan Pondok Bambu - Berita Gambar Foto dan Video
Written by bocahiseng on Tuesday, January 12, 2010
Berita ayin atau Artalyta Suryani Fasilitas Mewah rauangan penjara di Rutan Pondok Bambu sedang ramai sekali beritanya dan pasti yang udeh baca berita dan nonton televisi pasti udeh tau semua? apakah ini yang di ramalan tahun 2010 yang menandakan banyak kepentingan masing-masing orang karena uang? weleh nyambung-nyambungin aja,,, ya.xixix....
Tapi biarlah karana blog bocahiseng ini beberapa hari gak ada update jadi di copas aja deh beritanya :(. ..karena bagi saya semewah-mewahnya penjara lebih enak rumah sendiri bebas pergi kemana saja gak terkurung..:).
...Tetapi Memang Fasilitas Mewah di Rutan Pondok Bambu Gak Adil dan sangat menyedihkan tapi kalau uang yang bicara ? semua pun diam tak berkata ....
Fasilitas Mewah di Rutan Pondok Bambu - Gambar Foto Video
Mewahnya Ruang Tahanan Artalyta Suryani (ayin )
Masih ingat Artalyta Suryani? Ia terpidana kasus suap Rp6 miliar terhadap Jaksa Urip Tri Gunawan. Rekaman pembicaraannya dengan Urip terkait dengan suap menyuap itu sempat membuat heboh ranah peradilan di Tanah Air.
Kini ia meringkuk di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, setelah MA menjatuhkan putusan kasasi lima tahun penjara dan denda Rp250 juta, pada 24 Februari 2009. Namun jangan mengira, Ayin-panggilan Artalyta- menghuni sel yang menyeramkan sebagaimana kesan sebuah penjara.
Bagi Ayin, tinggal di ruang tahanan tidak ada bedanya dengan tinggal di "alam bebas" sesuai "kelas" dia. Berbagai fasilitas dan kenyamanan sekelas hotel berbintang tersedia baginya di ruang tahanan itu.
Itulah hasil inspeksi mendadak yang dilakukan tiga anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, yakni Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Husein. Mereka melakukan menginspeksi mendadak ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (10/1) malam. Tepat pukul 19.30 WIB, sidak dimulai.
Petugas rutan pun jadi kalang kabut saat mengetahui kedatangan tiga pejabat tersebut. "Aduh kok begini sih, ngga bilang-bilang... Gimana sih ini," teriak para petugas Rutan yang kebanyakan perempuan. Seorang petugas yang sempat menghalang-halangi rombongan wartawan pun sempat dibentak Denny, "Ini perintah Presiden. Kasih jalan".
Seorang petugas bernama Anis yang menawarkan diri untuk mengantar para anggota Satgas pun ditolak mentah-mentah oleh Denny. Akhirnya para petugas Rutan pun hanya bisa pasrah membiarkan para anggota Satgas mengobrak-abrik 'isi dapur' mereka.
Tempat pertama yang dikunjungi tim Satgas adalah ruang bimbingan kerja (bingker). Di situ, dari luar mereka mengawasi sosok Ayin. Di ruang yang besar bak aula dan berpendingin udara itu, Ayin tengah duduk berselonjor di sebuah sofa bed sambil menjalani perawatan kecantikan (beauty treatment) oleh seorang dokter ahli kosmetik laser Hadi Sugiarto.
Ruang yang seharusnya diperuntukkan bagi seluruh napi itu pun berubah menjadi ruang pribadi Ayin. Ruang dipenuhi oleh foto-foto anak yang diakui Ayin sebagai anak adopsinya. Di sebuah sudut, terdapat sebuah kolam bola berukuran besar, yang juga diakui Ayin sebagai tempat bermain anaknya jika mengunjunginya. Demikian juga, di sebuah sudut ruangan dibangun kamar mandi khusus dengan shower dan perlengkapan seperti kamr mandi di sebuah hotel berbintang.
Tidak hanya itu. Sebuah pesawat televisi plasma, kulkas, kompor, dan sejumlah alat-alat rumah tangga lainnya berada di ruang itu.
"Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada dokter lain yang boleh masuk, selain dokter penjara. Jadi ini tidak bisa dibenarkan," kata Mas Achmad mengomentari perlakuan istimewa yang diterima Ayin.
Sepanjang sidak, ia hanya bisa diam dan geleng-geleng kepala saat melihat kondisi 'Hotel Prodeo' itu yang fasilitasnya benar-benar hampir mirip hotel berbintang.
Kepada Mas Achmad, Ayin juga mengaku sering menggunakan ruang itu untuk mengadakan rapat-rapat dengan anak buahnya karena dia masih harus mengendalikan usaha plasmanya di Lampung, dan sejumlah perusahaan propertinya. "Saya minta ruang sedikit untuk menjalankan usaha saya," katanya.
"Ini benar-benar mengagetkan. Nanti akan ada investigasi mendalam untuk memperjelas ini semua. Kita lihat saja," kata Mas Achmad dengan nada suara geram.
Saat tepergok oleh Satgas, Ayin tengah membaca buku Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century, yang di dalamnya, namanya disebut-sebut oleh si pengarang buku, George Junus Aditjondro, masuk dalam lingkaran keluarga kepresidenan.
Setelah mengetahui siapa sosok yang tengah memperhatikannya dari luar ruangan, Ayin pun langsung menaruh buku itu dan merapikan posisi duduknya.
Kepala Rutan Sarju Wibowo yang baru tiba pada pukul 20.45 WIB hanya bisa lemas dan pasrah saat mengetahui tempat kerjanya berhasil 'ditelanjangi' oleh Mas Achmad dan kawan-kawan. Tidak banyak kata yang bisa diucapkannya, selain kata 'siap'.
"Siap pak... siap," jawabnya atas apa pun pertanyaan anggota Satgas. (media indonesia)
Rutan
Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan berita di media masa dengan berita temuan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.
“Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Ahad (10/1) malam. Mereka menemukan adanya perlakukan khusus terhadap penghuni tertentu.
Sidak dilakukan karena ada informasi perlakukan khusus pihak rutan terhadap penghuni tertentu. Satgas yang terdiri dari empat orang ini langsung mengecek ke sel lima narapidana. Adalah sel Artalyta Suryani alias Ayin, Aling, Darmawati Ines Wulandari dan Eri… “(Metrotvnews.com, Jakarta)
Wah mantap sekali ini berita, kalau ini benar berarti kedepannya orang gak akan ada takut-takutnya berbuat kejahatan apa lagi orang yang berduit, habis dipenjara juga gak susah. Ini berbeda sekali dengan teman mantan napi-ku (kasus kecelakaan lalulintas). Katanya penjara gak enak, jangan sampai sekali-sekali berurusan dengan yang namanya penjara, saya kapok katanya.
Memang belakangan ini dari dinas pemerintahan sering melakukan sidak dan sering pula mendapatkan temuan di lapangan tapi yang jelas bukan hanya sidak saja yang diperlukan tapi tindakan tegas juga harus dilaksanakan. Sepertinya pemerintahan sedang terus berusaha berbenah diri.
Tapi bagaimanapun saya tidak akan pernah mau menukar kebebasan saya biar kata tidak dengan fasilitas mewah dengan kamar rutan yang berfasilitas mewah. Untuk itu kita senantiasa untuk menjauhi melanggar hukum. Karena itu tidak termasuk lifestyle dari Astaga.com lifestyle on the net.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment