2 oktober 2011.
Aku masih ingat di dalam kepala yang hanya berdiameter sejengkal dari jari - jemari ku yang mungil ini.Terjebak dalam tubuh yang tergolong berukuran kecil bukanlah hal yang mudah untuk menyesuaikan diri untuk hidup ditengah "setan-setan" desa yang tak tau malu dan belum cukup diberikan ilmu etika bersahabat di dalamnya.
Teringat pula bagaimana Ayah,Ibu sangat keras " boleh kukatakan sangat disiplin dalam bertindak ,apatah lagi kam i tergolong dari ras yang bukan arya akibat insiden yang menyebabkan family- ini sempat hancur karena kebangkrutan yang tak pernah di duga duga sebelumnya!
Dan juga tak pula aku lupakan sesaat aku harus di "pingit" dan mengasuh 4 orang adik lelakiku 9karena aku yang tertua) SECARA BERGANTIAN SEMENJAK sd
DAN JUGA aku tk pernah lupa ketika masa Pubertas menjemput aku harus bersembunyi-sembunyi untuk tetap konsisten mempertahankan gelar "SANG JUARA UMUM" dengan tetap menikmati masa suram (remaja) dengan dirinya yang menjadi cinta monyet pertama ku ,dengan cara "sembunyi-sembunyi"
itu hal teru meneriakkan azas "PemberONTAKAN" dan selalu ingin bertanya pada ayah dan bunda
"MENGAPA AKU HARUS BERBEDA DENGAN PEJANTAN LAIN DI LUAR SANA?'
namun seketika itu pula aku mulai sadar bahwa ayah dan ibu bukan hanya ingin menciptakan sebuah "robot" yang penuh dengan disiplin walau ukuran tubuh tak ijinkan aku memasuki militeristik! ayah dan ibu merupakan "CHASING LIBERTY" bahkan saat di SMAN PINTAR kuansing pun aku masih mengalami "SPIONASE" melalui mata-mata nya hehhee (lebay)
Namun kembali aku harus bersedih ,ketika di SMA pun Aku harus menahan Diri (membatasi diri) dari yang namanya berhubungan (menjalin hubungan) dengan dia yang kini masih sebabkan aku "seperti orang gila"
ya...
kini USia tuntut itu semua...
merpATI MERPATI DATANG DAN Pergi silih berganti Ayah..
Kau bisa lihat indahnya mereka di jemput oleh Elang -elang Di perbukitan sana.
Sedang aku harus tetap mengintai Merak merekah
dari dalam sangkar yang kuciptakan sendiri
atas hukuman tak dapatkan yang terbaik di masa lalu"
masa emas yang harus nya kuberikan yg terbaik bagimu
namun Ayah
Aku sadari aku BUKAN robot
yang akan berikan puluhan piala di Rumah "LAPUK" kita
rumah yang menjadi Kandang ...
tempa kau tempa aku dengan 5 orang ELANG LAINNYA
Kini Ayah.ijinkan ;ah Aku melihat merak ku di luar sana
Menatapnya dari jendela dengan Sangkar yang kucipta sendiri
Merak ku Ayah..
Ku tak ingin ia diambil oleh merpati Bangsat di luar sana
Ingin ku cabik Merpati Tua bangka itu Ayah
Ingin Kutelanjangi dan kukuliti dengan Cakar yang telah kuiris setajam
Tabir senja yang kuasah dengan perigi dalam sangkar
Ayah ..
biar kan aku jatuh cinta
Pada Merak ku yang di luar
sana
(BEM UNRI
No comments:
Post a Comment