untuk F.L dan P.J
Balada sang Penari
Mata itu..
Mata itu begitu tajam mengarah kepadaku
Ia tak bosan bosannya ikuti iringan Piring pring berdarah di kakimu
Kulihat
Tak sedetikpun kemilau indah
Dari manik manik di telingamu itu luntur terpapar belati
Gerak langkah kaki berkincah diantara bara api yang kucipta malam lalu
Buatmu lelap,
Lalu tiba tiba tiba kau bangkit
Bangkit
Dan liar mengitari relung relung Labirin
yang ku cipta untuk jebak kau
Di penjara
yang kucipta untuk menjebak kau
Disana dari kejauhan mata yang Satu
Ku harap kau menangis
Sesali semua perbuatan mu
yang mengiris iris hati seorang gembala sapi di seberang lautan air mata
Tapi yang aku terpana ,terpesona diantara nirwana yang dicipta sang Kuasa
Kau tetap menari
Langkah kaki mu buat air mata ku bercucuran
Rentak dari iring iringan kondemu buat hati ku gemetar
Siapa kau ini?
Kau jawab lewat bibir tipis mu
“Aku penari tuan”
Lalu aku terperangah
Hatiku terbakar
Setelah kau berucap kau seorang penari
Kau mati..
Mati..
Mati terjebak di dalam labirin hati
Hatiku yang ternyata sudah dipenuhi darah Busuk dan ulat ulat liar
Kau penari
Sementara aku
Mati karena
Ditiap getir malamku
Kau masih menari nari
Kau selalu mengitari
Pikirkupun wariskan risalah kau belum mati
Kau seorang penari
No comments:
Post a Comment