untuk W ,W dan siapapun Arah membutuhkannya
Tidak tau kata terbaik
yang melangkah melalui berbagai bilik
yang kadang dia berputar balik
hancurkan pareas cantik yang tergantung di antara bibir yang dipenuhi manik manik
Kucoba tatap lirik demi lirik
coba perhatian yang terbaik
untuk kupersembahkan bagian yang terbaik
Namun perjalanan trus dilangkahi
perahan tapi pasti
arahnya semakin jelas berbinar binar antara kaca yang semakin bersinar
wah
kali ini mataku perih
Ku dengar derap langkah
buat jantung ku berdeebar
namun apakah ini rasa Serapah dari jeritan yang bermandikan kesunyian malam
Wah..
Sekali arah,
sambil ku baca kertas yang cuma secarik
lalu kutuang buah bibir yang kering kerontang di musim panceklik
berharap Tuhan akan melirik
oh ternyata siapa tau siapa menyangka
Kuduga duga siapa yang punya
rasa ini seperti tanpa tuan
padahal mungkin ini ini jalan yang digariskan tuhan,
tuannya sudah jelas
Ah..
Lalu kupandangi diri dan kutatap dengan teliti
siapa aku berani ber"asa'
lalu kupandangi dengan teliti ,lebih tipis dari lubang cemeti
lagi lagi arah ku tidak jelas
lalu pertanyaan semakin memaksa
Siapa aku pantas berbangga?
Siapakah aku pastas berceria
Biarlah sajakku tanpa berarah
atau mungkin lipatan asa ku tinggal serapah
siapa tahu siapa menyangka
Sampai jantungku putus
Arah semakin kabur
tiba tiba demi tiba tiba mataku tertutup
lalu ku dengar Dua hantu bisikkan di tengah malam
Rasamu untuk yang berasa padamu
arahmu? arahkan tepat pada yang mengarah padamu
jangan kau kau ragu,teruslah langkahkan cemeti cemeti yang meragukanmu
kau tau bahkan kasih berkisah di ujung napas
sampai mati
arahku pasti
seperti cemeti ini
seperti carik carik kertas ini
tak ada lagi masa masa kelam
memikirkan yang tidak memikirkanku
tapi pasti kali ini
sungguh pasti kali ini
Tuidak akan pernah lagi ku bertepuk dengan sebelah tanganku
karena ku pastikan
kasihku berkisah di balik pintu ,
pintu itu..
bila benar mengarah kepadaku
maka ku berikan kata pasti
arahkanlah padaku ,maka ku beri apapun itu
No comments:
Post a Comment