Siang tadi bergerak menuju taman budaya riau,bersama putra,rio dan temannya..lalu membuat spanduk yang ditulisi tulisan tangan sang korlap."kali ini kita aksi jelas" aku tak pahami yang penting bergerak.Di jawa kemarin kutemui ke kosongan yang aneh.Sekarang waktunya dimulai.Ketua organisasi secara formal boleh dimasukkan bui,dengan diam dan tunduk tunduk
ini tantangannya,Aku pahami bagaimana membina kader yang tak mau dianggap bodoh,bagaimana itu memimpin manusia yang pikirannya tak mau diatu,tapi apapun itu ..menunjuukkan wibawa kita melalui pergerakan,diskusi atau acara acara ini yang paling kurang aku rasakan di kampus.
Pagi tadi aksi HMI berjalan tak seperti biasaanya,vbiasanya ada dorong dorongan.Cuma tadi tumben santai dan kadang orasi yang keras.yang paling tenang menyampaikan aspirasinya bang Ayi,ketua IMAMARU.ini yang perlu aku kukuasai juga.Adalam menyampaikan pidato,pernyataan sikap aku terlalu sering menyampaikan dengan suara keras (padahal toa sudah cukup memekakkan) cuma kata bang jali ini karakter.Ya apapun itu lebih baik di semua orator ada berbagai versi yang dimuat.Ada yang keras,ada yang bawak bawak nama Tuhan,ada yang nyerang Polisi .Ada pula yang bernyanyi.pokoknya kul abis
Tapi dua aksi HMi terakhir ini aku belajar dari bang Ayi dan si BEn (gubernur perdata UIN suska)
kalau dari bang Ayi ,dia menyampaikan dengan santai,jelas dan nyaman di dengar,hampir semua pesan tersampaikan,dingin pokoknya ini kelemahan ku ,aku kadang terlalu terbawa emosi dalam berpidato,kebiasaaan kecil ,di SMA kalau debat bahasa inggris,orang pada takut ,urat leherku keluar semua,mataku merah,mukaku merah pokoknya mudah kali terbawa emosi kalau lagi orasi
lainnya dengan si BEn,sang gubernur...dia begitu lantang,vokalnya bagus,sangat menyentuh,point pointnya menggambar soal islam itu sendiri,sepertinya dia juga tipe yang suka baca buku pokoknya kalau dalam lomba orasi dan tanpa emosi pasti aku bisa dikalahkan dengan telak!.selain itu ben punya kelebihan lain,kalau udah orasi ada ada saja materi yang disebutkannya.ada ada saja materinya ya..dia tidak akan berhenti
bang TATA bilang ,ada duahal yang tak bisa dihentikan:1.jalan nya kereta Api dan 2.kalau anak HMI lagi ngomong dan orasi.Nah si BEn type nomor dua,pokoknya salut dari dia,nambahin ilmu kalilah.Maka tak keliru aku jadikan aksi sebagai Hobi dan sarana latih kusai emosi
Aksi tadi aman aman saja,cuma awal sedikit meleset.Seseorang berbaju lorang hitam oranye berkacamata dan berbadan tegap,berkumis,kulit coklat datang dan merusak pamflet anak HMI,tepat dibelakangku,Aku terkejut,lalu tiba tiba lost kontrol lagi.Aku membentak Polisi kampret yang sibuk gak jelas dan mengejar si Tua bangka Laknat,cuma bang Febri mencegatku,ditambah bang Pii.Aku malu.mereka selalu menginginkan aku berubah jadi sosok tenang,Aku malu juga kalau sempat bang Ucup lihat betapa mudahnya aku hilang kontrol kalau da suasana panas.Aku malu..itu saja...Cuma akhir akhir ini aku jauh lebih tenang,selain faktor masukan senior,aku juga mulai sering ngaji lagi,baca baca artikel islam,kali ini bukan sibuk kritik atas islam liberal.Aku tenang minggu minggu ini..Cuma emosi masih bisa belum dapat kontrol ini dibuktikan betapa Tololnya Pimpinan sidang pas Mubes HIMIP.ini yang bedain kader HMI atau bukan,kemarin cuma ada satu pimpinan Sidang.Samahaera Rio )ip 11) dia bagus dan bisa mengontrol sidang,memang cocok dikader sebagai bupati tahun depan,cuma mentalnya harus diGAS lagi.Supaya tidak lembek lelet seperti yang sudah sudah,Rio harus sering konsultasi sama bang KAka,Bang Ari dan bang Edi kurniawan,soal ketenangan Rio harus pelajari lebih dari bang Adriyus,Soal GAs menggGAS pokoknya anak IP jangan LOYO apalagi ketua Organisasinya itu aja
kembali ke aksi HMI,aku masih binggung sama ketua cabang yang jadi salah satu vavorit belajar ketenangan,bang dani.kok cuma diam? bang tata begitu meyakinkan.cuma kalau sempat sesuatu ada di belakang,maka ku persiapkan sebuah naskah drama untuk dia.tapi tidak mungkin,adapun kongkalikong di sebuah aksi ,aku tidak perldulikan.yang penting demonstrasi harus tetap ada (ini point perbedaan mendasar antara aku dan suib+daus)
jadi Hmi masih keren bisa memberontak pada Kahmi yang omong kosong itu juga sudah keren,berontak pada pimpinan yang gak gerak itu juga sudah keren,setidaknya ini dialektika mengkritisi.Cuma aku masih tetap mau tau siapa manusia keparat yang buang Krenda mayat dan spanduk aksi malam itu.itu meleset sekali.tidak jantan dan lebih menyun daripada banci
No comments:
Post a Comment