Aku tak percaya teman
selagi bicara kepentingan
Aku tak percaya cinta
bila masih bicara soal harta
Aku tak percaya pemerintahan
bila masih bicarakan tahta
Aku cuma percaya keindahan
yang didalamnya ada sebuah pengabdian
Aku cuma percaya agama
bila didalamnya tanpa penindasan
Aku cuma cuma percaya kasih
yang ceritakan fungsi kita selain itu pertahankan hidup
Aku percaya
ya aku percaya
tentang hidup yang bermaka lebih dari sekedar nafsu binatang bercampur Setan
Lalu ketika kita bicara agama
dengandamai kita sadarkan dansampaikan tanpa paksaan
lalu ketika kita bicara cinta
kita bicara tentang tanngung jawab
kita bicara soal hubungan dandukungan
tentang kehidupan sehat kini dan nanti
saat terakhir kita hadapi masa tua dan hamparan suasana sepi kefanaan
lalu
disudut ruangan pemerintahan
kita bicara tentang alegori keputusan dan perjuangan
kepentingan mereka yang dalam penindasan
mereka yang dalam kekurangan
lalu
dibalik tirai pertemanan
Aku ,kamu dan kita semua hapuskan semua perbedaan
dan bicara tentang impian masing masing kita
bercanda dan bercengkrama tanpa batas kepentingan
apalagi pengkhianatan
tapi sayang seribu kali sayang
mungkin dunia memang diciptakan begini
setan pun tak mau jera hadirkan sekat sekat kita
sehingga tak jarang sejarah mencatat
Agama yang dinilai berikan tugas suci akan dunia perdamaian
harus disebarkandengan konspirasiberdarah darah
dan harus ditulis dalam tinta merahdarah itu
sehingga tak jarang ketika kita bicara pertemanan
seorang Gibran harus bicarakan kepentingan
dan ribuan pembenaran tingkah pembunuhan dan berjuta pengkhianatan
Sehingga ketika kita bicara cinta
seolah menjadi pembenaran hubungan amoral dan perzinahan hina dimana mana
maka
mugnkinkah aku kau dan mereka semua
enunggu tuhan hadirkan Nirwananya di dunia
yang bagiku itu adaah harapan hampa
tapi diantara neraka neraka dunia
aku masih percaya satu hal
masih ada diluar sana mereka yang berpemikiran sama
memandangmu tanpa batas dan sekat
menerima mu dengan tulus
mencintaimu tanpa nafsu birahi
diluar sana
masih terdapat mereka yang percayakan diri akan tugas suci sebagai ciptaan
bahwa kita adalah sama
bahwa diluar sana
masih ada orang dipupus kerinduan mendalam
soal keindahan
dalam megalomania cinta dan hasrat persaudaraan
tanpa pembenarankegiatan penistaan
berharaplah dan temukan ia
dalam nurani terkecil yang kau punya
wahai teman
No comments:
Post a Comment