"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Wednesday, July 18, 2012
Fenomena keinginan Mati Muda
Entah apa yang dipikirkan para filsuf timur tenga sampai barat soal ini.Soe hoek Gie dalam catatan nya juga menyatakan hal yang sama.ia merindukan kematian dalam usia muda.Kadang kalau kuikuti terlalu dalam.Mungkin logika berpikirnya memang benar.
Coba kita tarik dari perspektif dan cara pandang beragama:
Semakin panjang usia kita ,bukankah entah seberapa banyak lagi lisan ini mengeluarkan kata kata "sampah' dan meracuni hati hati manusia lainnya.Ini baru lisan.Bagaimana dengan tindakan.Sedangkan kita memahami juga bahwa.Dunia kedepan akan digambarkan dengan berbagai perbenturan kepentingan.Termasuk Agama,mari kita tarik alur berpikir,sejak jaman Renaisance,ergolakan soal "reconquesta" sampai soalan perang Sabil Salib ? Sampai pula kita pada perdebatan soal Agama tertentu yang menggariskan soal fundamentalis vs Moderat dan modernis serta post modernis.Semakin lama perdebatan ini muncul ibarat lingkar waktu yang tak jelas ujung pangkalnya.Semakin lama pula tiada habis habisnya cairan bernama "dosa" menumpuk numpuk?
Wah ,celaka lah kita bila tak menyadari kegelisahan ini
Beruntunglah mereka yang tak pernah dilahirkan
Kedua,dilahirkan lalu mati muda
Dan kasihanlah kepada mereka yang mati Tua
diatas sepercik ucapan yang sesungguhnya perlu untuk dijadikan bahan renungan
-juga penuh perdebatan tentunya
Akan tetapi setelah kegalauan membaca kutipan syair diatas.Akan lebih baik kalau aku utarakan perspektif aku juga
Begini kira kira:
Kita dilahirkan punya misi tertentu
"Tidak kuciptakan Jin dan manusia kalau bukan untuk beribadah kepadaKU" dan juga sebuah ucapan serta tupoksi kita yang hidup didunia ini dalam waktu yang relatf singkat sebagai mahkluk terbaik sebagai Khalifah dibumi
Pertama,Kita harus menyadari kefanaan kita hidup dinuia ini.Dengan begitu mengingat mati adalah jalan terbaik.karena sesungguhnya ia adalah sahabat yang paling dekat.Dengan kesadaran ini tentulah kita akan termotivasi untuk menjalani hari hari kedepan dengan jauh lebih bermakna,toleransi,saling ingat mengingatkan,saling tolong menolong ,kukira inilah yang dibutuhkan
Kedua,keinginan untuk mati muda,kadang perlu dicermati lagi.Bukan kah term diatas bisa kita balikan .bahwa "lebih baik mati tua" mengapa? semakin banyak umur kita diberikan Yang MahaEsa,bukankah semakin banyak waktu kita untuk merenung,bertaubat dan bahkan menambah perbuatan baik kita yang akan kita bawa sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya?
mari saling mencerahkan,karena aku yakin Soal Jodoh ,Soal umur,soal kedepan cuma Sang Maha Kuasa dan yang Maha Mengetahui ini yang lebih tahu? jadi ,mari sisihkan waktu untuk merenungi realita hidup yang singkat ini.Dan berbuat lebih banyak lagi.
Akan tetapi kembali perlu juga aku paparkan.Kita semua berhak berpendapat dan berikan beragam pandangan yang kita yakini.Salam pencerahan
catt:aku nulis ini sambil dengar lagunya Muse-Endlessly juga Sepohon Kayu
kutulis juga untuk mu sahabat ruhani jauh ku,Ahmad Wahib dan Soe Hok Gie.Semoga Tuhan berikan tempat terbaikNya buat kalian yang telah berbuat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment