Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
Mungkin hari itu aku cuma tertunduk malu
Akui rasaku dan rasamu
Tak menyapa bukan bearti tak merindukanmu
Kadang mentari tak perlu sampaikan mengapa ia terus sinari bumi
Kadang mentari tak perlu sampaikan bahwa Di malam kelampun ia tetap menyinari dalam perantaraan bulan
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
Kata jantung terlanjur bergetar cepat
kadang bibir terlanjur berkalu lidah
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
Apalah arti sebuah sapa
Bila rindu tiap kali berucap lebih
Apalah arti sebuah sapa
Sedang aku dan kau bertarung di pikiran melalui Akson Akson yang hampir putus
Sedang Aku dan kau bergerilya sebagai pencuri curi hati dan pandang
di dekat dan jauh mu
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
Bila merindukanmu sudah bukan barang baru
Ia begitu saja berirama dengan harmoninya di senyum pagiku
Di Panas Zuhurku..Di Senja Asarku..Di Sehening Magribku..hingga kututup mushaf di Isya’ku
Di linangan Qiyamul Lailku..Lalu berguncang lagi..Di Asmara Subuhku
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
Bila semua begitu saja kalu…Hening..saat aku berada tepat dalam radius tertentu
Yang Hukum Newton..Pascal…Hukum Inersia..Hukum Hukum lain tak pernah bisa jelaskan secara spesifik
mengertilah..
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
ya cuma itu..
Sederhana dan bodoh sekali …tapi pahami pulalah kadang perkasanya adam
bersama ketegarannya..bisa malu penuh seluruh..bisa bermuka merah
padam…dan hukum kemungkinan bermain begitu saja tanpa logika
tapi memang benar
sungguh…
Tak menyapa bukan berarti tak merindukanmu
No comments:
Post a Comment