Pages

Sunday, October 7, 2012

Relief

Sudah pahamkan arti semuanya?
telah lama kutemani kau dibait sajak
Telah lama aku terkantuk kantuk di bait mimpi
telah begitu lama dan begitu lelahnya
kujejali karang tulisan dan merangkainya bersama sunyi di malam buta
hanya saja kupinta berikan dan tentukan pilihan yang terbaik
Sudah pahamkan arti semuanya?
Aku cuma bisa kitari kau dengan remah kata
Dibelakangnya kubumbui dengan cerita super panas pengalaman kala lalu
Di sisi sisi nya kubingkai cantik dengan Judul dan Tema menarik hati
Tapi pada endingnya kubiarkan kau berdiri sendiri
Dengan akal dan rasa
Yang aku harap cuma kau yang menentukan
Sungguh..
Cuma kau,otak,hati dikau seorang yang kuijinkan memasuki dan memamahinya
Bukan manusia lain,jin lain,apalagi iblis yang sejak lalu memang sudah bereaksi keras atas semuanya
Apakah kau tak pahami jua?
ku beri semua tetes kalimat
tak peduli
siang,subuh,pagi,malam,kelam,senja mengitari bumi
Tak peduli mata hitam legam,senyum anyir,berjingkrak jingkrak
cuma untuk buat kau tentram dibalik tirai ke gundahan
cuma untuk buat kau nyaman kala kau dikelilingi rasa tanpa logika yang begitu gila jejali tiap detik yang kau punya
Hanya saja..
aku tak bisa maafkan bila kau dustai kata hati
Aku tak pernah bisa mafkan bila kau cemburu bisik nurani
jadilah diri mu sendiri!
pekikkan dengan keras bahwa kau adalah kau
bukan putih di bumi ini yang buatnya dikitari mentari
bukan hitam pula di bumi ini yang buat Bulan sayangi bumi
Tapi ragam corak yang aku dan kau belum kita ketahui
Berjalanlah sesuai pilihan yang kau temukan
Sementara aku yang cuma penulis jejak jejak sunyi tetap merangkak temukan yang lainnya
Zat zat yang katanya indah
Zat zat yang katanya bisa mengambil hikmah dalam gundah
Setidaknya
Buat ku cuma ingin katakan
Aku bukan siapa siapa hingga hari yang dijanjikan tiba
Dan kau bukan siapa siapa hingga kejelasan detil yang mungkin kuterima
Merengeklah hari ini pada dinding yang saksikan tiap detik gelisah kau dalam sunyi
Atau berkeluh kesahlah pada manusia manusia yang  selalu klaim dirinya Dewa yang berkeliling bersama kata dan hujamkan beragam asa pada kau
Sedang orang gila ini telah temukan sebagiannya
Dalam bait bait yng dipolesnya begitu polos,jujur dan jels yang menantinya
Lalu kurangkai dalam kebebasan yang terbangun dari norma norma Langit namun kami bedua terjemahkan dalam bingkai Tanah yang memang dicipta sejak mulanya


puisi u malam ini di http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/10/08/relief/#
hari minggu ini menyenangkan,sebelumnya mimpi aneh sekali,semacam flashback dengan masalah OSIS masa SMA,review didalamnya,gabarannya begitu aneh,beberapa mereka yang mendukungku hbis habisan seolah tampil dalam mega drama berbeda dengan "tidak mengakui " dan manusia yang biasanya jutek justru menjadi begitu peduli,dimensinya begitu berbeda bukan? ntahlah..

Selanjutnya kita habiskan waktu dengan begitu berfedahnya,tdi solat ashar lima rakaat,wah keblinger sekali,betapa mlunya,hingga sujud sahwi tertunai.

Pikiran ku sedikit terusik dengan tanggapan miring sana sini yang sudah kureka reka akan bersumber dari orang terdekat,masih soal organisasi,bagiku berbuat saja itu lebih penting daripada mencari cari titik kelemahan satu dan lainnya.

Kedepan bukan cuma akan ditinggalkan,tapi akan lebih banyak tantangan,satu periode bukan hal yang singkat,bukan pula hal yang lama,yap,daripada berlama lama memikirkan sesuatu yang kuanggap hanya akan menghancurkan,lebih baik bicarakan gagasan kedepan bersama sejawat yang masih loyal ,namun tetap merangkul dan memasukkan point point yang perlu dibenahi diri sendiri.

soal ucapan selamat banyak sekali,bukan cuma dari komisariat,dari organisasi berbeda pun muncul,aku tak mau main curiga curigaan,itu sama sekali bukan hal yang substantif,lebih baik tetap meningktkan kwalitas satu dan lain.Aku kecewa,tapi itu bukan berarti harus tunduk,

kondisi emosional sejauh ini sangat stabil,ketenangan ,dan besok puasa senin kamis dimulai meski belum pelantikan.Setidaknya diawali dari diri sendiri,kebiasaan ini sebenarnya sudah begitu terlatih pas masa SMA,tapi sejak kuliah mulai surut dan hilang,sekarang semoga bisa dibuat lebih penuh hikmah.

soal virus virus tak lagi kupedulikan,yang jelas akan kita perjelas,dan aku memang sudah temukan,mala harus diperjelas dan dipertegas

isu sensitif lain soal sekulerisme muncul kembali,bagiku ini perdebatan panjang yang memang akan selalu ada,bukankah sudah ditakdirkan dalam perbedaan? setidaknya,berbuat sesuai Qur'an dan Hadits plus konstitusi aja itu udah lebih baik dari pada klaim sana sini,hujat sana sini,bunuhi sana sini