Pages

Wednesday, March 14, 2012

MAKALAH SISTEM SOSIAL BUDAYA


MAKALAH SISTEM SOSIAL BUDAYA



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
KOTA PEKANBARU
2012

Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Alllah Swt yang maha kuasa ,yang dengan hidayah-Nya saya bisa menyusun makalah mengenai Sistem Sosial Budaya ini.Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman dan kakak yang turut membantu berikan tambahan ilmu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna paparnnya,maka dari itu saya terbuka untuk menerima kritik dan saran demi terbangunnya kesempurnaan,hingga bisa bermanfaat.
Demikianlah yang dapat yang saya sampaikan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan demi ilmu pengetahuan ,Amin.

Pekanbaru,14 maret 2012

Penulis




Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I :PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan penulisan
1.3 Rumusan permasalahan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Konsep Sistem Budaya
2.2 Unsur-unsur Sistem Budaya
2.3 Pengertian Sosial Budaya
2.4 Unsur-unsur sosial Budaya
2.5 Interaksi
2.6 Integrasi
BAB III:PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I :PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem sosial budaya merupakan hal yang sangat menarik dan memiliki interest untuk dikaji dan dijadikan bahan untuk penelitian dan untuk tulisan,selain berkaitan dengan Sosial sistem sosial budaya ini juga berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah bahan referensi bagi pembaca dan menambah khazanah pengetahuan dari penulis sendiri tentunya.Selain itu banyak nya tulisan mengenai sosial dan budaya dengan sistemnya diharapkan memotivir kalangan pembaca tertarik untuk membahasnya lebih lanjuT
1.3 Rumusan Permasalahan
a. Apa sajakah konsep Sistem Budaya?
b. Apasajakah unsur terkait dalam sistem budaya?
c. Apakah Pengertian Sosial Budaya?
d. Apasajakah Unsur-unsur sosial Budaya?
e. Apakah Interaksi itu?
f. Bagaimanakah Integrasi dimaksudkan?


BAB II:PEMBAHASAN
2.1 Konsep sistem Budaya
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Sistem budaya itu sendiri adalah seperangkat pengetahuan yang meliputi pandangan hidup, keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum yang menjadi milik suatu masyarakat melalui proses belajar, yang kemudian diacu sebagai pedoman untuk menata, menilai,
1. Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi


menginterpretasi sejumlah benda dan peristiwa dalam beragam aspek kehidupan dalam kehidupan lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Keseluruhan unsur tadi terkait dalam satu sistem yang dapat disebut “roh” dari kehidupan satu masyarakat. Yang terpenting di antaranya adalah nilai atau nilai budaya (cultural value) yang merupakan suatu konsepsi abstrak yang dianggap baik dan amat bernilai tinggi dalam hidup, yang menjadi pedoman tertinggi kelakuan dalam kehidupan satu masyarakat (Junus Melalatoa, 2005).

¬¬2.2 Unsur-unsur sistem budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)

2.3 Pengertian Sosial Budaya
Sebelum memahami defenisi Sosial budaya,ada baiknya kita melihat defenisi tersebut secara terpisah terlebih dahulu.
Definisi sosial menurut KBBS,sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemasyarakatan atau dapat diartikan suka melihat kepentingan umum.Sedangkan pengertian Budaya sendiri dari kata Sans atau Bodhiya yang artinya pikiran atau akal budi..Budaya adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikirannya yang mengandung cipta,rasa dan karsa .
Maka definisi sosial budaya adalah segala hal yang diciptakan manusia oleh pikir dan budi nuraninya untuk dan atau kehidupan masyarakatnya.
2.4 Unsur-unsur Sosial Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
2.5 Interaksi
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda.


2.6 Integrasi
ntegrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
• Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
• Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial









BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
Suatu sistem sosial pada dasarnya tiada lain adalah suatu sistem daripada tindakan-tindakan.Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi diantara berbagai individu yang tumbuh dan berkembang tidak secara kebetulan, melainkan tumbuh dan berkembang di atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat.
Adapun standar penilaian umum tersebut adalah ada yang dikenal sebagai norma-norma sosial.Norma-norma sosial itulah yang sesungguhnya membentuk struktur sosial.

3.2 Saran
Saya menyarankan,agar sidang pembaca dapat meluruskan atau pun menambahkan beberapa pendapat yang diharapkan dapat memperluas penafsiran atas makalah ini.












Daftar Pustaka
http://purnamasan.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Nasikun (1992), Sistem Sosial Indonesia, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta
atang M. Amirin (1986), Pokok pokok Teori Sistem, Penrbit C.V. Rajawali, Jakarta
Sritua Arif dan Adi Sasono (1981), Indonesia Ketergantungan dan keterbelakangan, Lembaga Studi Pembangunan.
http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/sistem-sosial-budaya-indonesia.html