Pages

Monday, January 3, 2011

tugas b.indonesia ilmu pemerintahan unri kelas a 2011

Nama saya Wiriyanto Aswir,dilahirkan di Pekanbaru pada 16 Desember 1992 dari orang tua yang sangat menyayangi saya,mereka bernama Aswir dan Yusnaili.Saya masih ingat sewaktu kecil ketika saya pertama mengikuti pembelajaran .di TK yang begitu menyenangkan.Yang mana di setiap paginya kami dijemput ke rumah masing-masing.

Yang paling mengesankan ialah ketika bersekolah di taman kanak – kanak saya harus pindah ke sekolah TK yang ada di kampung Muaralembu.TK itu bernama TK Pertiwi.yang jelas ialah bahwa di TK Pertiwi terdapat enam belas siswa dan delapan siswi yang mengenakan seragam dengan begitu rapi.Ditambah lagi di pagi hari.,saya harus diantar jemput oleh Ayah dengan menggunakan sepeda ontel berwarna Merah dengan merk Mustang ,dengan ransel Spiderman berwarna hijau yang berisi beberapa alat tulis serta sekotak bekal berupa tiga potong roti isi kacang hijau yang selalu disediakan oleh Ibu disetiap paginya.

Ketika menyelesaikan pembelajaran di TK Pertiwi ,saya disekolahkan di SD 002 Muaralembu yang jaraknya hanya enam meter dari kompleks rumah kami. Kondisinya tak jauh berbeda ketika di sini saya mengenal banyak teman dan banyak guru .Dengan berbekal berbagai pengalaman selama di SD seperti kelompok kepramukaan. yang tentunya sangat menyenangkan Terlebih lagi ketika mengetahui bahwa rombongan kepramukaan kami meraih juara pertama di tingkat Kabupaten Kuantan Singingi yang begitu menyenangkan hati kami.Selama di sekolah Dasar ini, beragam hal tak terlupakan terjadi ,terutama ketika saya harus menghadapi kenyataan bahwa kami harus berpisah dengan rekan serta guru saya di hari perpisahan yang menguras begitu banyak air mata kami semua.

Salah satu hal yang tak terlupakan ialah ketika saya memiliki sebuah cita-cita untuk memasuki salah satu sekolah favorit ,yang mana karena cita-cita ini saya begitu semangat saat belajar di SMPN 1 Singingi ,sebuah sekolah yang jaraknya pun tak jauh dari rumah saya.Ketika di SMP ini, hal yang saya ingat ketika saya harus membantu orang tua sembari belajar di kelas,terutama ketika waktu istirahat tiba,saya akan langsung menuju ke kantin yang bernama “Mak Etek Canteen” ,yang mana nama kantin itu ialah gelar yang diberikan kepada Ayah saya oleh warga desa Muaralembu.di kantin ini Ayah menjual beberapa macam makanan dan minuman.Sedangkan Ibu saya bertugas sebagai tenaga pengajar di sekolah tesebut.

Saya memiliki empat orang adik,yang mana kami adalah lima bersaudara yang Ayah sebut dengan keluarga Pandawa,karena kami yang berjumlah lima orang yang kesemuanya ialah lelaki.Tingkah laku dan ciri khas masing-masing pun berbeda.Arman Bima ,memiliki kelebihan sebagai seseorang yang mahir dalam menganalisa masalah khususnya Matematika.Berbeda dengan saya, yang cenderung menyukai pelajaran yang menuntut wawasan dan pengetahuan umum yang lUN.Akan tapi,saya dan Bima memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama paling menyukai Dadar Telor buatan Ibu yang rasanya begitu unik .

Saya memiliki pengalaman yang tak dapat dilupakan ,ketika dahulu saat pergi memancing besama rekan sekelas, saat itu saya terpeleset dan jatuh ke dalam sungai .Saya dibantu oleh dua orang rekan saya yang langsung menyelam dan mengangkat saya dari sungai.Untung saja saya selamat,tapi sejak saat itu memancing dan berenang merupakan dua hal yang saya paling benci untuk dilakukan.

Masa-masa SMA,merupakan masa yang paling unik dan indah yang pernah saya rasakan.Karena setelah tamat dasi SMP saya mengikuti tes untuk mengikuti salah satu Sekolah Menengah Atas favorit di Kabupaten Kuantan Singingi,yaitu SMAN Pintar Kab.Kuansing yang mana di dalam sekolah tersebut terdapat system pengajaran yang menuntut kedisiplinan dan persaingan yang ketat dari tiap siswa-siswi di dalamnya.Salah satu pengalaman yang berharga ialah ketika saya dilantik untuk mengetuai organisasi siswa intra sekolah (OSIS) pada tahun 2008-2009 ,selain aktif di kegiatan OSIS selama di SMA saya juga merupakan satu diantara tiga wakil dari sekolah untuk lomba English Debate yang diadakan oleh EDSA universitas Riau .Selain itu,saya juga aktif dalam kegiatan drama sekolah dan juga sanggar konselor remaja yang ada di SMAN Pintar tersebut.
Di SMAN Pintar,saya menghabiskan waktu dengan organisasi dan kegiatan akademis yang begitu padat,di sana saya memiliki teman-teman yang selayaknya bagaikan saudara/i saya sendiri.Karena di sekolah ini kami diasramakan dan dengan kehidupan dua puluh empat jam dalam lingkungan asrama yang sama.Selain itu,kami juga dituntut untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minat masing-masing,sehingga di sekolah tersebut berbagai pengalaman pun saya peroleh.

Selama di sekolah ,peraturan yang paling mendasar ialah dilarangnya hubungan emosional khusus “pacaran” terjadi antar-siswa,tapi tetap saja saya juga pernah dekat dengan seorang siswi satu kelas karena kesamaan dalam menyukai pelajaran dan hobi ,yaitu bahasa Inggris dan Seni Darama.Dia yang pernah saya sukai juga merupakan sekretaris OSIS ,karena dia lulus seleksi dalam tes untuk menjadi sekretaris OSIS.Namun, hubungan tersebut hanya sebatas teman dekat ,karena bila ketahuan berpacaran maka akan ada point sebagai wujud hukuman yang di berikan sebagai akibat melanggar peraturan di sekolah tersebut

Saat –saat akhir menjelang UN di SMAN Pintar Kuansing pun juga merupakan yang tak terlupakan.Karena enam bulan sebelum UN semua materi pembelajaran telah tuntas dan kami semua siswa/i kelas dua belas menghabiskan waktu untuk membahas soal-soal bersama teman-teman lainnya.Setiap siswa diwajibkan untuk membahas soal dari beberapa buku yangbegiotu tebal .Akan tetapi hal ini dilakukan untuk kemudahan saat menghadapi UN tersebut.UN pun berakhir dengan tingkat kelulusan 100 % dan memacu semangat saya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri.

Saat memilih jurusan ,saya pun memiliki beberapa alternatif ,namun yang paling mengecewakan ialah ketika itu saya ingin mengambil sebuah jurusan sewaktu kas keluarga sedang menipis,jadi saya mengambil alternatif lain yang juga saya minati yaitu jurusan Ilmu Pemerintahan.Sehingga akhirnya nama Wiriyanto Aswir tertulis diantara ribuan nama mahasiswa baru yang diterima di universitas Riau dengan jurusan Ilmu Pemerintahan.Hingga saat menulis autobiografi singkat ini saya masih menimba ilmu di jurusan yang juga merupakan pilihan saya dalam hidup.






TUGAS INDIVIDU




MATA KULIAH BAHASA INDONESIA





OLEH :WIRIYANTO ASWIR
KELAS :ILMU PEMERINTAHAN A












FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2010

entahlah...


aku bingung..mengapa seperti ini jadinya
jari manisku kini terluka..
cuma tersayat sebilah silet
namun lukanya menyeruak
tersentak ..
kenapa sampai jantungku putus karnanya
aku tersipu malu pada mereka
yang mungkin tanpa bekal
namun berpotensi untuk melangkah
namun berpotensi untuk menjadi
sesuatu tak layak diraihnya
aku menangis di malam kamis
entahlah .,..entah mengapa
sebuah radikalistik harus di lakukan
namun bagaimana..
jari ku yang tersayat kini merekah
memereah dan berdarah..
entahlah,,,
kini takdir kuserahkan pada hati yang terkubur jauh di nurani yang pupus...
entahlah,,,
hitam dan putih itu jelas..
namun keinginan drakula drakula terkutuk
buat ia menjadi merah merakah
buat darah kuterus mengalir dengan kencangnya,,
buat hitam putih itu tak jelas bahkan samar sama sekali..
entahlah..