Pages

Wednesday, July 27, 2011

a poem for papa und mama


Teringat semua yg pernah terjadi,, tumpang tindih antara duka n sepii juga canda n tawa,, ingin rasa na ku putar ulang waktu,, atau hanya sejenak menghentikan waktu,, untuk menyusun kembali tatanan yg membuat kacau saat ini,, senyum ini,, adalah rasa bahagia juga sedih,, mengenang segala yg pernah terjadi,,

Ayah,, Ibu,, masih terbayang kehebatanmu dahulu,, kini semua berubah,, tapi bagiku kalian lah yang terhebat,, Hero ku,, Pahlawan ku,, maafkan kesalahanku,, karna aku begitu egois mengartikan hidup ini,, semua yg kau lakukan hanyalah untuk aku,, tak pernah kau menyerah,, memperjuangkan aku yg tak berguna,, aku tak berdaya,, membantu orang sehebat kau,, apa yg bisa aku lakukan,, sementara aku tak senilai dengan ujung kukumu,, sakit rasa hati ini,, ketika aku tak mampu mengobati lukamu,, bahkan hanya sekedar untuk menyeka peluhmu,, sungguh aku tak berguna,, kini tubuhmu semakin lunak ditelan usia,, sementara aku tak seberapa dibanding kau,, ingin ku papah dirimu,, menyuruhmu duduk diam,, tak perlu lagi menimang aku,, tapi aku tak berdaya,, hanya kau yg tak pernah menyerah,, sungguh kau pelihara aku seperti janjimu pada Tuhan,, Ayah,, ,,Ibu
tunggu aku,, biarkan aku menimangmu kelak,, kaulah yg paling berharga,, bahkan dari nyawaku sekalipun,, Ayah,, ,,Ibu trimakasih,, aku sangat mencintaimu,, ;(

a poem from :http://www.facebook.com/naththalyie.shimarmatta

Monday, July 25, 2011

BIROKRASI INDONESIA-BIROKRASI PATRIMONIAL

A.Defenisi
Birokrasi berasal dari kata “bureau” yang berarti meja atau kantor; dan kata “kratia” (cratein) yang berarti pemerintah. Pada mulanya, istilah ini digunakan untuk menunjuk pada suatu sistematika kegiatan kerja yang diatur atau diperintah oleh suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan administrasi (Ernawan, 1988). Dalam konsep bahasa Inggris secara umum, birokrasi disebut dengan “civil service”. Selain itu juga sering disebut dengan public sector, public service atau public administration.
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :
Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan
Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.

Definisi birokrasi ini mengalami revisi, dimana birokrasi selanjutnya didefinisikan sebagai
Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat, da
Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.


B.Birokrasi Patrimonial.

Terminologi patrimonial adalah konsep antropologi yang secara nominatif berasal kata dari patir dan secara genetif berasal ari kata patris yang berarti Bapak. Konsep yang dikembangkan dari kata tersebut kemudian diterjemahkan secara lebih luas yakni menjadi warisan dari bapak atau nenek moyang. Kata sifat dari konsep tersebut adalah patrimonial yang berarti sistem pewarisan menurut garis bapak. Menurut The Consolidated Webster Encyclopedia Dictionary dalam Moedjanto (1998:101) menuraikan bahwa dalam perkembangan lebih lanjut, konsep tersebut mengandung pengertian yakni sistem pewarisan nenek moyang yang mementingkan laki-laki atau perempuan dengan perbandingan yang dua lawan satu.

Disamping birokrasi rasional yang dipelopori oleh Max Weber. Schrool (1980:167) yakni seorang pakar modernisasi dunia berkembang membedakan jenis birokrasi menjadi birokrasi modern dengan patrimonial. Jika pada birokrasi rasional lebih menitikberatkan pada unsur prestasi, maka pada birokrasi patrimonial justru sebaliknya, yakni menekankan pada ikatan-ikatan patrimonial (patrimonial ties) yang menganggap serta menggunakan administrasi sebagai urusan pribadi dan kelompok. Secara lebih tegas, Weber sebagaimana yang dikemukakan oleh Santoso (1997:22) menegaskan bahwa dalam birokrasi patrimonial, individu-individu dan golongan penguasa berupaya mengontrol kekuasaan dan otoritas jabatan untuk kepentingan kekuasaanya. Selain itu, ciri daripada birokrasi patrimonial disebutkan bahwa:

i). Pejabat-pejabat disaring atas dasar kriteria pribadi dan politik, ii) jabatan dipandang sebagai sumber kekayaan atau keuntungan, iii) pejabat-pejabat mengontrol, baik fungsi politik maupun administratif karena tidak ada pemisahan antara sarana-sarana produksi dan administrasi, iv) setiap tindakan diarahkan oleh hubungan pribadi dan politik. Tujuan-tujuan pribadi penguasa merupakan hal yang pokok dalam sepak terjang pemerintahan kendatipun mereka dibatasi oleh fungsi-fungsi sebagai seorang pemimpim.”(Weber dalam santoso, 1997:23).

Dalam perkembangannya kemudian, Maquet (1961) sebagaimana yang disebut Balandier (1970-95) mengemukakan bahwa:

”for Maquet feudality is not a mode of production (although a way defening the role of goverment and governed. The specific is the fact is the interpersonal link: feudal institution set up between two person unequal in power relation of protection on the one hand and fidetity and service on the other. They link the lord with the vassal (at the higer level of social satisfication) and the patron with the client (from a higer to a lower level of satisfication)”

Pendapat Maquet sebagaimana yang dikemukakan oleh Balandier (1970:95) bahwa feodalitas bukan merupakan sebuah cara produksi, tetapi sebuah rezim politik yakni cara untuk mendefenisikan antara yang memerintah dan diperintah. Pranata feudal ini disusun antara dua orang yang tak setara dalam hubungan politik pada landasan perlindungan disatu pihak serta kesetiaan dan pelayanan pada pihak lain. Hubungan tersebut mempertautkan hubungan patron klien (patron and client) dari tingkat yang paling tinggi hingga paling rendah pada stratifikasi tersebut.

Lebih lanjut, dalam analisa Myrdal seperti yang dikutp oleh Jakti (1980: 6) mengemukakan bahwa:

“Keterbelakangan dinegara dunia ketiga dapat dilihat dari perspektif yang lebih luas yang mengikutsertakan berbagai factor non ekonomis termasuk factor birokrasi pemerintahan. Di dunia ketiga menunjukkan betapa hambatan-hambatan pembangunan disana muncul justru dari kalangan aparat negara. Ia menyebut mesin politik merupakan bagian dari dominasi politik oleh suatu suku, daerah atau agama yakni kelompok-kelompok primordial (primordial group) ataupun merupakan bagian dari partai yang berkuasa. Ia menjelaskan berlainan dengan negara-negara industri di Barat bahwa aparat negara bersikap netral, objektif dan rasional dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka. Aparat negara bersikap apolitis mengabdi sepenuhnya kepada kepentingan umum. Tugas utama aparat negara adalah turtut memelihara dan memperkuat ketertiban umum dan hukum (law and order) tanpa pamrih terhadap golongan politik yang manapun”.

Selanjutnya Jakti (1980:7) memperjelas bahwa pada birokrasi patrimonial terlihat pada hubungan-hubungan yang ada yang secara intern dan ekstern adalah hubungan patron klien yang bersifat pribadi dan khas. Dalam hubungan pada birokrasi patrimonial akan timbul masalah pertukaran loyalitas politik dan sumber ekonomi. Pada kelompok yang loyal akan diberikan sumber ekonomi sedang pada mereka yang tidak loyal akan dibendung dan dimatikan sumber-sumber ekonominya. Kepentingan negara-bangsa (nation state) bukanlah dipertimbangkan dalam hubungan patron klien melainkan hubungan pribadi-pribadi, baik berbasis kepada kepentingan sendiri, golongan ataupun partainya.

Dalam banyak hal, akibat daripada birokrasi patrimonial ini merembes kedalam praktek birokrasi yang korup yang lepas dari konstitusi, perundang-undangan ataupun legislasi lainnya. Sejalan dengan itu, Jakti (1980:6) mengemukakan bahwa patrimonial bertentangan dengan upaya melembagakan kehidupan bernegara karena itu kegiatan-kegiatan birokrasi menjurus pada penyelewengan, makin tak jelasnya peraturan ataupun kelembagaanya yang memudahkan terjadinya korupsi. Apabila gejala ini dibiarkan, maka timbullah penyelewengan-penyelewengan (abuse of power) serta kurang mampunya membedakan antara yang salah dan benar.

Pada dunia ketiga terdapat dua motif yang saling bergantungan, namun berbeda dan sungguh-sungguh bertentangan. Menurut Geertz (1992:78), kedua motif tersebut adalah sebagai berikut:

i) adanya keinginan untuk diakui sebagai pelaku-pelaku yang bertanggungjawab yang memiliki keinginan-keinginan, tindakan-tindakan, harapan-harapan dan opini-opini yang berharga membangun sebuah negara modern yang efisien dan dinamis dengan sasaran praktisnya sebuah tuntutan akan kemajuan, untuk meningkatkan standard hidup, tatanan politis yang lebih efektif, keadilan sosial yang lebih luas dan melampaui itu memainkan bagiannya dalam panggung politik dunia yang lebih luas, ini terkait dengan kewarganegaraan di dalam sebuah negara modern, ii) dalam kenyataan, terjadi ketegangan yang mengambil bentuk khusus dan kronis di negara baru itu, baik pada taraf tertentu bangsa-bangsa itu merasa diri tetap terikat pada sejumlah besar kenyataan darah, ras, tempat, agama atau tradisi, maupun karena kepentingan kedaulatannya bernegara untuk mewujudkan tujuan bersama. Malah lebih buruk lagi lewat dominasi yang dilakukan oleh komunitas etnik, ras atau linguistik, ditengah saingan lainnya yang dapat mengisi tatanan bernegara dengan watak kepribadiannya sendiri.

Dari uraian tersebut, Geertz menyimpulkan bahwa sejumlah negara yang baru merdeka yang multietnik ditemukan bahwa negara sebenarnya hanyalah merupakan arena tempat bertarungnya ikatan-ikatan primordialisme. Geertz menyebutkan bahwa persaingan-persaingan itu termanifestasi dalam politik lokal. Geertz (1992:81) mempertegas:

”Kristalisasi dari sebuah konflik langsung adalah sentimen-sentimen primordial dan sentimen-sentimen sipil serta kerinduan untuk tidak masuk kedalam salah satu kelompok lain. Inilah yang membuat bermacam-macam masalah seperti sukuisme, daerahisme, komunalisme dan seterusnya, sebuah kualitas yang mengancam secara tidak lebih menyenangkan dan mendalam daripada kebanyakan masalah lain yang juga sangat serius dan menjengkelkan yang dihadapi negara-negara baru itu”

Selain itu, Evers dan Scheil (1992:16) mengemukakan bahwa di Asia Tenggara ditempuh cara untuk mengurangi persaingan antar manusia dengan mengizinkan mobilitas sosial dan mempropagandakan idiologi kesempatan yang sama bagi semua orang. Dimana, dengan memberikan kesempatan yang sama itu, diharapkan persaingan individu yang tajam dapat direduksi atau hampir tidak terjadi dalam masyarakat. Loyalitas kekeluargaan dan kesukuan masih berpengaruh besar. Oleh karenanya, jalan keluar yang diterapkan oleh masyarakat Asia adalah bentuk klik dan sistem patron (perlindungan). Pembagian uang dari pemerintah dan penghadiahan posisi (jabatan) serta juga kadang-kadang pembagian keuntungan hasil korupsi menyebabkan patron dapat bertahan untuk jangka waktu lama.

Menurut Sairin (2001:173), di Indonesia yang marak dengan penyelewengan kekuasaan (abuse of power) seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dari sudut internal pelaku terjadi karena rendahnya gaji atau upah, ketidakcukupan gaji untuk memenuhi kebutuhan dasar sehingga mencari sumber lain untuk menopang kehidupan keluarga. Sedang dari sudut eksternal ialah faktor beban budaya (culture burden) yang dilekatkan pada pundak aparat pemerintah. Semakin maraknya budaya konsumtif ditengah kehidupan masyarakat, adanya tuntutan nilai yang datang dari masyarakat, ataupun pemenuhan simbol jabatan birokrasi menuntut aparatur birokrasi tersebut melekatkan dirinya pada status sosial yang dia pegang. Dalam arti lain disebutkan bahwa, pada saat seseorang mengalami perubahan ataupun mobilitas vertikal, maka beban kulturalnyapun menjadi bertambah. Dalam pengertian Turner yang dikutip oleh Sairin (2001:177) yakni adanya liminality, yakni hanyutnya seseorang pada satu kelompok sosial yang memiliki sistem nilai dan simbol yang berbeda dengan masyarakat awalnya, dimana dia sebelumnya mengelompok.

Beban kultural (culture burden) menurut Dalton (1968) dan Ekih (1974) sebagaimana yang dikutip Sairin (2001:181) adalah seperti praktek menyantuni keluarga dan kerabat. Hal ini menurutnya akan mendorong lajunya KKN yang berakar pada prinsip tukar menukar (reciprocity) yang umum melekat pada kebudayaan masyarakat negara-negara berkembang. Ironisnya menurut Sairin (2001:182) adalah berkembangnya jaringan-jaringan pekerjaan yang relatif tertutup dan terorganisir bahwa jabatan-jabatan ditempat basah selalu menjadi rebutan. Oleh karena itu, dalam berbagai kasus tidak jarang orang yang merebut jabatan itu tidak ragu-ragu menyediakan dana yang cukup besar sebagai uang balas jasa kepada pejabat yang berwenang memutuskannya. Kenyataan lain menurut Muhaimin (1980:23) adalah bahwa prinsip malu, segan, sindiran, tenggang rasa, hormat bapak, hutang budi dan sistem bapakisme (patron client relationship) yang luar biasa mengagumkan halusnya di Indonesia.

Proses sosial budaya yang menimbulkan adanya kelompok dan klik-klik dalam masyarakat yang menentukan jalanya rekruitmen kepada jabatan-jabatan birokrasi. Karir politik seseorang dalam masyarakat semacam ini lebih bergantung pada kecerdikan orang dalam memelihara dan memanfaatkan hubungan pribadi dan atau politik sebagaimana halnya dalam memanfaatkan pekerjaan dan jabatan. Jabatan-jabatan birokrasi ini lebih banyak ditentukan oleh persetujuan dan penjukan dari pemegang jabatan ditingkat atas.

Selanjutnya, Muhaimin (1980:23) mempertegas bahwa pada dasarnya determinan pokok kenaikan jabatan adalah faktor-faktor seperti kawan lama, kawan sejak kecil, hubungan darah atau perkawinan, juga kesamaan etnis, ataupun keanggotaan politik. Legitimasi kekuasaan politik termasuk wewenang jabatan birokrasi amat ditentukan oleh sistem hubungan anak-bapak. Ini berarti bahwa konsep bapakisme merupakan salah satu sumber legitimasi yang kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang menganut birokrasi Patrimonial. Onghokham (1980:12-13) menguraikan bahwa:

”pada zaman kerajaan tradisional Jawa, kerajaan Mataram, para pejabat raja bersifat otonom, sistem keuangan tidak diatur dari pusat. Setiap pejabat tidak digaji dari pusat dengan sejumlah uang tunai. Pejabat harus pandai mencari biaya-biaya dari lungguh (sejumlah sensus terhadap kepemilikian tanah). Setiap rakyat, termasuk pemegang lungguh harus memberi upeti kepada raja, melalui pejabt-pejabat keraton. Pada waktu itu, sistem ini dianggap legal”.

Tetapi akan berbeda halnya apabila setoran kepada raja semakin kecil akibat potongan persen yang diambil pejabat keraton. Keuangan raja makin kurang memadai dan oleh sebab itu, raja memanggil orang lain dari lapisan bawah dari luar pejabat keraton seperti orang Cina dan Arab sebagai alat eksploitasi. Lebih lanjut Onghokham (1980:13) menyebutkan bahwa orang-orang asing ini (Cina dan Arab) lebih efisien. Raja (priyayi) dapat lebih terbuka kepada mereka sebab tidak perlu mempertahankan muka. Begitu juga dengan demang atau bekel yakni penarik becak ditingkat desa adalah orang Cina, jauh lebih berhasil untuk mengumpulkan uang. Keadaan seperti ini adalah contoh hubungan kepentingan patron klien yang sering terjadi pada birokrasi patrimonial, terutama yang terkait dengan sumber-sumber keuangan, pendapatan pribadi ataupun pendapatan resmi seperti pajak dan lain-lain.

Pada sisi yang lain, Onghokham (1982:19) menyoroti integrasi agama pada kerajaan Mataram. Ia menyebutkan bahwa integrasi agama dalam kerajaan adalah penting, walaupun tidak semuan raja berhasil mencapainya. Kalau priyayi mewakili satu golongan dimasyarakat, maka agama cenderung mewakili seluruh lapisan masyarakat pengikutnya, baik yang berasal dari priyayi, petani, pedagang, tukang yang menganut agama yang sama. Namun demikian, Buchari (1982:70) menyebut bahwa pada tingkah laku birokrasi sangat dipengaruhi oleh kebudayaan. Ia memberi contoh seperti birokrasi di Indonesia. Sangat berbeda-beda halnya dengan sistem birokrasi militer, birokrasi gubernuran, ataupun birokrasi di universitas. Perbedaan antara ketiga jenis birokrasi itu berakar pada hirarki nilai-nilai yang menjadi dasarnya.

Buchari (1982:76) mengingatkan situasi pembangunan dewasa ini sering dirasakan bahwa berbagai pola tingkah laku yang telah merupakan kebiasaan dalam birokrasi di Indonesia kurang dapat memenuhi tuntutan pembangunan. Misalnya dengan berbagai kegiatan pembangunan menuntut adanya kordinasi antara berbagai instansi yang dirasakan sulit untuk menciptakan kordinasi semacam itu. akan tetapi akibat kebiasaan-kebiasaan tertentu yang telah ada dalam birokrasi menghambat dalam pelaksanaan tersebut. Dari sisi yang lain, Vroom (1982:28) mencoba mengupas ulang birokrasi patrimonial-rasional. Ia mengemukakan bahwa sangat dipengaruhi nilai tambah kekuasaan organisasi. Dikemukakan:

”Didalam setiap organisasi, orang tak akan bekerjasama untuk melakukan sesuatu yang dapat mereka kerjakan sendiri-sendiri. Mereka membentuk organisasi agar supaya dapat bekerjsama dengan lebih efisien dan apabila mungkin berdaya hasil. Manakala orang dalam keadaan relatif kekurangan sumber daya lalu mengambil prakarsa untuk bekerja sama secara organisasi maka akan berkembanglah kemungkinan membesarnya difrensial hirarki atau apa yang dinamakan garis kepemimpinan”

Beberapa orang dengan demikian akan memimpin pekerjaan orang lain. Justru aktivitas inilah yang membuat mereka dalam keadaan lebih baik untuk bisa memperoleh kesempatan dan penguasaan atas nilai tambah atau nilai lebih itu. Dengan demikian, akan bertambahlah kekuasaan mereka secara langsung apabila organisasi digunakan. Lebih lanjut Vroom (1982:30) menyebutkan:

”organisasi didasarkan atas representasi realitas-realitas kemasyarakatan dan keorganisasian yang sekurang-kurangnya dibentuk karena kepentingan pribadi atau partainya. Organisasi yang ditujukan guna memecahkan masalah bersama secara intern akan berfungsi lebih baik sejauh apabila masing-masing pihak menganggap bahwa hal itu rasional, efisien dan efektif bagi strategi sendiri. Dari uraian ini, perbedaan antara dunia kesatu dan dunia ketiga tampak telah semakin dikurangi”.

Saturday, July 23, 2011

Legitimasi Kerak Telor di Bumi Lancang Kuning !


Kerak Telor,siapa yang tidak mengenal Salah sati Makanan yang khas asal negeri Betawi yang Nun jauh Disana,makanan ini takkandi jumpai di sebuah restoran raksasa siap saji seperti Mc D ,juga bukan dijual di Van Holland,atau pun tidak terdapat dalam daftar List di "Pizza Hut" ,makanan ini dapat di temukan di sepanjang jalan Pattimura Tapat sejajar dengan Gedong Megah Kantor Gubernor Riau.


Walaupun berada dipinggir Jalan ,makanan lezat ini juga digemari oleh kalangan kelas "kakap" terbukti Saat Saya dengan rekan saya Bherry Tinanto bertandang sejenak membelinya dengan harga 15.000 rupiah untuk telor bebek dan 12000 rupiah untuk telur ayam,namun aku dari mas ini yang lezat sih telor itik bang hehe..buatin telor itik dua ya dek..oke bang ..


Bukan ini yang akan Saya utarakan ,sekilas kita melihat beberapa hal yang tak tersirat dari jati diri Lancang kuning yang akhir2 sedikit terusik karena pergantian kepemimpinannya...


Pejabat kerak telor menurut Saya adalah pejabat yang sangat lezat dalam menikmati kekuasaanya,namun ketika di usik ia akan berikan pilihan kepada masyarakatnya "telor itik " atau "telor ayam" .Kedua nya memang berbeda satu dan lainnya,yang satu berwarna KUNING CERAH SEKALI dan yang satu berwarna BIRU YANG JUGA TAK KALAH CERAHNYA ,nan akan tetapi bila aku boleh kaitkan ini dengan Tema Diskusi intelektual Himip Rabu ini mengenai "Proyeksi Pilkada Kota Pekanbaru" yang rencana nya akan diadakan hari Rabu minggu depan dengan pembicaranya yang tak kalah memegang peranan penting dalam proses PEMILUKADA kota Pekanbaru kemarin...(sudah di undang oleh Bherry Tinanto dan Aku sendiri kemarin)


ya..Masyarakat Riau , Pekanbaru khususnya memang punya pilihan masing-masing...

mau Telor itik berwarna Biru yang harganya 15 ribu...atau Telor Ayam berwarna kuning harganya 12 ribu

sih gak masalah ,tergantung pilihan masing -masing..Tapi kalau boleh aku saranin

tanya pada hati dan lidah masing -masing ,,,karena kalau kita tanya pada si pemcetak kerak telor ia akan menjawab sesuai kpentingannya (yang mahal tentunya) ..jadi marilah kita berpikir kritis dan berpikir cerdas..telor manakah yang enak.....?


catatan: tolong pilih Telor nya secara Luber JUrdil karena kalo nggak bisa 2 anda akan mengulangi kembali memilih nya dengan merogoh kocek yang nggak sedikit! hahahahha


inspirasi: pengalaman langsung kemaren Jum'at sama sobat gue Bherry Tinanto ,pas abis sebarin undangan kepada Pembicara seminar HIMIP FISIP UNRI ,juli 2011

Wednesday, July 20, 2011

INDONESIA BUTUH SISTEM DARI BUDAYANYA SENDIRI



sistem yang terbaik buat bangsa Indonesia adalah sistem yang digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yaitu sistem yang sudah sejak Indonesia merdeka tercantum dalam preambul UUD ’45 yang masih sah berlaku sampai saat ini yaitu dasar negara Pancasila atau suatu sistem yang mengacu pada konsep dasar negara Pancasila.

Jadi yang dimaksud dengan Indonesia memerlukan perombakan struktural dan sistemik dari segi sistemnya adalah suatu perombakan agar kembali secara sistemik kepada konsep dasar-dasar bernegara kepada sistem dasar negara Pancasila. Saat ini tata negara bangsa Indonesia mengacu pada konsep demokrasi liberal dan tata ekonominya sangat kapitalistik yang sangat tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu hasilnya nihil bagi kemajuan bangsa Indonesia. Malahan bangsa Indonesia terpuruk dalam suatu sistem politik dan ekonomi yang sangat korup. Bahkan penggerak utama kegiatan bangsa Indonesia atau motivator utama aktifitas bangsa Indonesia adalah kegiatan korupsi di berbagai bidang kehidupan.

Sedangkan strukturalnya adalah manusia Indonesia. Seperti asal kata struktur berarti kerangka, sebagai contoh kalau kita mau membangun suatu bangunan kita akan membangun struktur bangunan dengan pilar-pilar tiang yang kokoh diatas pondasi. Pondasi adalah sistemnya, sedangkan pilar-pilar adalah strukturnya, dua-duanya sangat penting. Pilar-pilar ini kalau berkatian dengan kegiatan bernegara bangsa Indonesia adalah orang-orangnya.

Tanpa ada orang-orang yang menopang kegiatan bangsa ini yang punya karakter dan integritas yang tinggi, tidak akan mungkin bisa menumbuhkan bangsa Indonesia yang punya karakter dan integritas. Kalau dalam istilah pewayangan menjadi negara yang panjang punjung, panjang berarti punya pengaruh yang luas (bahkan terhadap negara yang jaraknya panjang atau jauh sekalipun), sedangkan punjung berarti disanjung atau dikagumi oleh bangsa lain. Pada saat ini, menurut PERC (Political and Economic Risk Consultancy), Indonesia sebagai negara yang terkorup di Asia dan perangkat sistem birokrasi no. 2 terburuk di Asia, mana bisa kita bangga dengan negara kita saat ini. Mana mungkin kita menyebut negara kita negara yang panjang punjung?

Mohon dibedakan antara cinta pada negara dengan cinta pada tanah air Indonesia. Dikarenakan kita cinta dengan tanah air Indonesia, kita secara terus menerus harus menata tanah air Indonesia agar bisa menjadi negara yang kita inginkan bersama yaitu suatu negara yang panjang punjung pasir wukir loh jinawi tata titi tentrem gemah ripah karta raharja atau singkatnya negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Kalau dalam preambul UUD’45 disebutkan sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sistem dan struktur adalah dua hal yang mendasar yang harus dipunyai oleh suatu negara agar bisa mencapai yang dicita-citakan yang seperti tercantum dalam preambul konstitusinya. Sistem yang baik kalau tidak dijalankan dengan struktur yang kuat, tidak akan membawa hasil. Oleh karena itu struktural dan sistemik kedua-duanya harus dijalankan secara bersama-sama. Kalau belum mencapai hasil, harus diadakan perubahan agar bisa mecapai hasil yang diinginkan.

Seperti yang saya kemukakan pada sesi (5) sebagai analogi didunia pewayangan bahwa bukan suatu analogi yang tepat dengan mengatakan suatu negara harus mengikuti sebagai contoh adalah suatu negara seperti Amartapura, Hastinapura, Alengkadiraja, atau Ayodya. Karena yang tercela adalah Hastinapura pada saat dipimpin oleh Duryudana tidak pada waktu dipimpin oleh Panduwinata, ataupun Parikesit begitu juga Alengkadiraja pada saat dipimpin oleh Rahwana tidak pada saat dipimpin Prabu Somali, ataupun Gunawan Wibisana.

Dunia pewayangan justru menekankan peranan struktur lebih penting dari sistem. Sistem negara feodal (kerajaan) akan menjadi baik selama rajanya baik (ini sejalan dengan pendapat Plato (427SM – 347SM) bahwa sebetulnya sistem negara yang terbaik bukan demokrasi seperti yang dikemukakan dalam bukunya Dialog tapi sistem kerajaan asal rajanya baik).

Raja atau manusianya (sumber daya manusia) adalah bagian struktur yang paling penting untuk suatu sistem berjalan dengan baik. Persyaratan lain untuk sumber daya manusia ini dikaitkan dengan moralitas atau etika berbudi pekerti luhur.

Sistem yang sebaik apapun kalau dijalankan oleh orang-orang yang bermoral rendah, Orang-orang ini pasti akan mencari peluang dari kelemahan sistem untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Jadi pengalaman bangsa Indonesia yang telah merdeka hampir 66 tahun berganti-ganti sistem, sebetulnya suatu pengalaman yang sia-sia dan membuang waktu berharga dan tidak mencapai hasil yang diinginkan bersama.

Kenapa kita tidak kembali saja pada sistem yang semula sudah dipikirtkan masak-masak oleh “founding father” kita, yang penting fokus pada sumber daya manusia, terutama bagaimana membentuk sumber manusia Indonesia yang bermoral dan berintegritas tinggi. Selama ini tidak dilaksanakan, impian bangsa Indonesia untuk membuat negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, mungkin hanya tetap impian yang tidak pernah bisa terwujud.

Sebetulnya preambul UUD’45 sudah sangat lengkap dengan mengatakan keinginannya membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (manifestasi dari konsep moralitas Jawa: mamayu hayuning bawana).

Jadi menurut preambul UUD’45 yang saat ini berlaku negara Republik Indonesia cuma perlu fokus pada dua hal yaitu: memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Kenapa kita tereret oleh pola pembangunan yang diajarkan oleh negara-negara maju dengan pola kapitalis yaitu fokus utamanya industri yang pada akhirnya karena sumber daya manusia Indonesia yang lemah larinya ke explorasi sumber daya alam yang merusak lingkungan. Jelas strategi pembangunan yang dijalankan selama ini bukan saja salah tapi juga bertentangan dengan UUD ’45 yaitu apabila dilihat dari isi preambul konstitusi.

Strategi pembangunan seharusnya hanya mengacu pada dua hal: memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Mencerdaskan bangsa melalui pendidikan, dan etika berbudi luhur seharusnya mendapatkan porsi utama dalam pembangunan suatu bangsa. Secara simbolik dalam dunia pewayangan diajarkan bahwa image suatu negara adalah dari perilaku para pemimpinnya. Oleh karena itu faktor utama pendidikan suatu bangsa adalah mampu menghasilkan pemimpin yang berbudi pekerti yang luhur.

Neo-kolonialisme yaitu sistem penjajahan baru, manifestasinya saat ini adalah melalui penetrasi budaya. Kita bisa melihat diri kita sendiri sebagai bangsa, betapa penyerapan terhadap budaya Barat (hampir secara menyeluruh terasa pengaruhnya dalam sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia) atau budaya-budaya lain seperti budaya Timur Tengah (yang telah mengajarkan bangsa Indonesia menggunakan agama sebagai alat teror bagi sesama manusia lainnya) dan budaya Oriental (yang telah mengajarkan bangsa Indonesia, sistem usaha dengan cara korupsi) telah merubah pola hidup bangsa Indonesia. Dari cara perpakaian, cara membuat rumah, cara mendidik anak, cara bernegara semuanya merupakan refleksi peniruan budaya Barat, Timur Tengah dan Oriental. Jadi apakah bangsa Indonesia tidak punya budaya sendiri? Apakah budaya bangsa Indonesia asli, demikian buruknya sehingga tidak bisa dipakai bahkan oleh bangsa Indonesia dirinya sendiri?

Ini adalah suatu realitas dari ucapan dari Dr. Rajiman (salah satu pendiri Budi Utomo), yaitu: “Jika pribumi dipisahkan sepenuhnya dan secara paksa dari masa lalunya, yang akan terbentuk adalah manusia tanpa akar, tak berkelas, tersesat diantara dua peradaban”.

Apakah bangsa Indonesia akan membiarkan dirinya tersesat dalam pengaruh budaya luar dengan totalitas peniruan tanpa batas, sehingga kehilangan jati dirinya sendiri? Jawabannya adalah bahwa bangsa Indonesia harus percaya pada konsep-konsep cara bernegara, cara berbangsa dengan ciri khas bangsa Indoneia sendiri, tidak perlu meniru siapapun juga.

Justru sebaliknya kita harus mempu melakukan penetrasi budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, bukan sebaliknya. Ini adalah makna sebenarnya negara yang panjang punjung dalam konsep bernegara bangsa Indonesia asli. Ini hanya akan bisa dicapai kalau kita kembali pada konsep kenegaraan yang tertera pada preambul UUD’45, yaitu sistem kenegaraan berdasarkan Pancasila.

Tuesday, July 19, 2011

Healthy Report

Nama : Wiriyanto Aswir
Panggilan : Wira,Ryan,Oluar dan kagak pernah mau dipanggil Aswir

Illness :

>> Nosebleed
>> Headaches
>> Decreased memory
>> Decreased visibility

Penyampaian Progja Himip 2011-2012


Penyampaian Progja Himip

SEBUAH TANTANGAN,SEBUAH AMANAH DAN SEBUAH TANGGUNG JAWAB

“Seiring kekuatan besar, terdapat tanggung jawab yang besar”

(Peter Parker,Spiderman 3)

Gunakan kekuasaan untuk membantu orang. Kita diberi kekuasaan tidak untuk meraih tujuan pribadi, atau membuat pertunjukan terbesar di dunia, dan bukan untuk mendapatkan nama. Hanya ada satu kegunaan kekuasaan, yakni membantu orang lain
[Goerge Bush]

Sebuah tantangan baru saja dimulai,mengenang masa-masa bersama sebuah instansi dalam kampus yang mulai di emban oleh kader baru generasi Ilmu Pemeritahan Universitas Riau.”HIMIP” kemarin mengadakan kegiatan up-grading di Auditorium Fisip Univ.Riau.

Dipimpin langsung oleh Bupati terpilih Rico Gia Syahputra,beberapa agenda pun di sampaikan oleh beberapa dinas terkait di dalamnya.sore itu tiap – tipa dinas menyampaikan progja mereka,ada yang mengusulkan kegiatan ini,kegiatan itu dan berbagai macam lagi gaya dan style rekan –rekan kerja dalam menyampaikan gagasan mereka,tetap saja ini sebuah Progja,yang akan dipertanggung jawabkan di masa penutupan kepengurusan nanti.Yang jelas beberapa goresan kalam di white board sore itu,itu semua tak lebih dari sebuah Serapah dan Kumpulan tanggung jawab pengurus dalam menyusun agendanya ,yang sebagian besar tentunya di laksanakan guna mencerdaskan Kehidupan bangsa,setidaknya berbuat demi bangsa.

Bekerja tanpa Gaji?

Tentu saja ,bila aku ingin sampaikan secara pribadi,untuk apa berbuat begini? Toh organisasi ini tanpa gaji bahkan tanpa “mobil dinas “ untuk setiap kepala dinasnya (heheheh) namun sebagaimana yang disampaikan pak Bup..Saat ini lah waktunya berbuat,bukan untuk bersenang senang atau tercatat secara struktural..Apapun itu yang jelas..

Selamat datang tanggung jawab baru, semoga maju dan jaya..sebagaimana yang terTERA oleh jargon yang disepakati dalam rapat kepengurusan sebelumnya di internal HIMIP:

HIMIP “CARE” Jadi mau tidak mau , suka atau tidak suka,,semua memang harus berkorban dan bekerja dengan loyal tanpa batas untuk satu tujuan..”.C’mon Boy ...We can proof the best”

Monday, July 18, 2011

Liebesgeschichte von zwei Freunden


Wiriyanto Aswir dan Ghalih Apriyaldi sebuah pengarang

Kau pikir aku berbeda ddengan kau kawan?

Malam disaat Gue dan loe berdua bertanya pada malam yang telah mengekspos keindahan tabirnya di jagad sana..

Saat itu Kau bilang Apatah kesamaan Kita wahai Sobat? Kau beertanya bak Hang Jebat Bertanya kepada Hang Jebat..

“Ia kawan,satu kesamaan yang tak pernah hilang sejak kita berkawan di Sekolah Howgart ini adalah”

“Rivalitas dan Romantisme”

Mengapa begitu kawan?Ya Karena Galih ApriyalDi terlahir Sebagai Pecundang, dan Wiriyanto Aswir terlahir Sebagai Pemenang...

Egoisentris iuni kubalut dalam kata kata yang simetris..

Yang begitu dalam dalam persahabat Galih dan Riyan

Ah Sungguh Tak layak

Bila Aku mmposisikan Galih sebagai Pecundang,,

Namun itu adalah sebutan yang Pas untuk nya..karena e karena..

Hari dimana kami berjumpas di Smun plus..”ia mengatakan”

Aku mungkin Pecundang Rian,aku takut pada persaingan dan keterbukaan tingkat tinggi...tidak seperti yang selam ini kau tunjukkan padaku...”kau adalah pemenang Riyan”

“ya,kataku dengan sombong” “kawan ,kau tau apa perbedaan paling fundamental antara aku dan kau?

“oh tidak kawan smpaikanlah”

Ya...Aku terlahir sebagai Tokoh Marx yang menulisdan berjuang demi istrianya walau dengan menerbitkan buku Das Kapitalis “buku setan itu” ..ya ,,namun ia berjuang demi memberikan itu kepada Istri tercintanya galih...

Tidak rian ...cerita ini berbeda sama sekali..kisah cintaa dan hidupku di masa Binar ini yak lebih dari kisah Sang pemimpinya...Aku sebagai Arai Ryan..Aku akan mencinta seseorang dengan superioritas yang terbalut kaafan dalam konsep kesempurnaan yang ku mindset dalam pikiranku..

Ryan: Ah,kau terlalu banyak omong kosong kawan,dan kau tahu Sri Rama tidak merebut sinta bila ia lemah seperti mu Galih...Kau lemah ..bahkan tak layak kau kusebut sebagai “pecundang”..ya kau memang Pecundang Galih,,Pecundang

Galih :What a Fu”k Are your Ryan...F’’k You!

Ryan: Ahaaaahahaaha,,Galih ahahahah,,,,Aku sedih karena melihat wAJAH lemasmu yang menyedihkan kawan..menyedihkan..pantas saja kau begitu temprament..pantas saja kau begitu kuat tuk pendam Cinta bodoh yang kan kau simpan ,dan hanya kan kau ungkapkan 3 tahun mendatang...

Kau lihat lah aku..aku mulai merajut temali ini sejak sebelum aku masuk Howgart atau kamp Auswitcnya Hitler di Daerah Jerman Sana..”rasaa Suci” yang mereka anggap sakral ini akan ku olah dan ku kemas secara baik dengan lilitan lilitan tiap tetesan Oksigen yang dipompakan setiap denyut nadi DIA yang akan ku PERJUANGKAN bahkan akan KUREBUT paksa dari tangan Dia yang kuanggap “Sri rama”

Galih: Ah riyan ,dengan kondisimu seperti ini Aku berkeyakinan Nasib kita akan berakhir dengan Klise klise yang sama..

Ryan :Dasar pecundangmkau nikmatilah telanan Air liur saat kau tatap dia yang bak Bidadari Bersih ,terpapar sinar menatari melewati mu bak,,Nicola Copernicus dengan kompas ditangannya ..ia hanya dapat melihat tanpa memperjuangkannya kawan haha...

Galih : Oh rYan kau salah..bila ia Marry Jane ...”Aku lah Peter Parker “ Bila Dia Ratna maka Aku lah Galih nya yang akan dia tunggu nan nantikan

Ryan: Oh begitu..sedngakan aku galih..aku akan hidup dan bengun dengan rasa penuh Api dan Putih nya senja...semua ini akan kubangun bagaikan AdamSmith bangkitkan Selera vampir vampir najis dari negara yg di klaim telah ditemukan Amerigo Vespuci..Aku akan REBUT ...Ambisiku akan teru melabuh kan episode episode...semua ini kuanggap perjalanan menjcari jawaban..

Galih: terserahlah,,,kita lohat siapa yang akan mendapat siapa dengan cara apa...siapa yang akan menjadi pecundang dan siapa yang akan jadi pemenang

Ryan:baiklah//

(proses pun dilakukan)

Kedua sahabat ini mulai menunjukkan karakter yang sama .begitu keras kepala ,idealis tanpa batas,bahkan bila mereka diarahkan ke komunis mereka akan melawannya selagi gewani akan potong dan iris irris mereka...mereka mencinta dengan gaya sendiri sendiri..benar adanya bahkan galih sempat menjadi PeterParker..namun apa yang telah digambarkan oileh Rekannya Ryan..ia hanya akan menjadi seorang yang menanti nanti Ratna yang tak kunjung datang....rasa yang ia tunggu selama tiga tahun tanpa cact sedikitpun hingga tulisan ini kuterbitkan ia mungkin masih dalam keykinan..bahwa ratna akan menunggunya disana...

Sewdangkan Ryan ,tepat seperti yang ia ucapkan bahwa ia adalah pengelana malangnya meski itu lah standarisasi yang menunjukkan egoisentris tungkat tinggi ditambah lingkr takdir dari semua sumpah yang kuasai membuah kan hasil yang tidak sedikit terkadang aku (penulis) ingin menyampaikan bagaimana ia posisinya sebagai

pengemis’ dan hanya sekali sekali ia dapat nikmati keberadaan nya ,kesuperioritasannya...bahwa ia adalah arjuna...ya..galih mengakui itu...sebuah perkembangan tanpa batas..ia adalah arjuna,,

Namun Didalam Khazanah Ceritera terlukiskan oleh guratan Kering peluh kahlil Gibran..

Sesungguh nya Bisa melihat Bagaimana Sebenarnya Sosok Arjuna dal mKisah ini tak lain hanya seorang PECUNDAaNG yang hanya bisa bisa menyakiti dan menyakiti mereka mereka yang suci tanpa dosa,,hanya karena sri rama yang tak kunjung turun,,ia terus mencari namun tak pernah puas ia haus,,namun tanpa ujung dan konon tak kunjung berbatas...ya beginikah kisahnya

Mereka ? entah yang mana yang pemenng...enath mana yang pecundang namun yang pasti..Yang satu mungkin saja tidak bisa mendobrak amarahnya dan ungkapkan Roman picisan nya dengan baik kepada Kira kirana disana..namun ia bisa menjaga Monteisme nya dalam beromanasa..

Sedang Yanglain meski ia dapat mengelebprasi dan bisa memberika kepuasan batuinya,,namun jauh ditempat nan tak tahu didalamnya apa dan wujud bagaimana...ia jauh merasakan penyesalan..

Dedap Kanagarian Pangkalan Indaruang....



Dear Diana,

surat ini kusertakan denngan sebuah Sarunai indah yang Nolah ku tiup di tepi sawah :Laman Hijau tempat kito bermain kala kecil

Surat yang borisi sebuah Permintaan pulang dariku

Untuk kau yang tengah ke kota yang entah dimano harus kucari kan langgam melayu

Kota dimano tak lagi dapat kulihat bagai mano getah karet dapat menghidupiku

Kota dimano tak adalagi dinding pemisah antara Baik-buruk dan adat seperti di desa kecil Pangkalan Indaruang..

Dear Diana,Aku Dan Januar ingin skali ingin menjemputmu

Namun kau tau..

Aku bahkan tak dapat becakap dalam Baso Indonesia dengan Elok

Bahkan bilo kau pulang

Dan kau berubah

Cepatlah pulang,lengkapi tradisi rekat kampung terisoli ini

Cepatlah pulang, jodoh lelaki Berkulit Kasar legam ditempa terik si mentari pagi telah menanti mu

Adat harus tetap berdiri...

Kawinlah kau dengan si Januar..kata pemangku Adat Dio Rajo Nagori Pangkalan Indarung

Dear, Diana...

Sudah Den Sebuik Pado kau..

Lelaki kota tak lebih baik dari Puluhan lelaki bodoh berkulit hitam di kampong ko..

Walau bodoh dio bertanggung jawab,menjunjung adat tak nak tertinggal..

Pulanglah..oh pulanglah..

Muse - Unintended.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Muse - Unintended.mp3

Muse - Unintended.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/vGeGIHyy/Muse_-_Unintended.html" target="_blank">Muse - Unintended.mp3</a>

Apa kata mereka tentaNG "unintended"?





You could be my unintended

Choice to live my life extended

You could be the one I'll always love

You could be the one who listens

To my deepest inquisitions

You could be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can

But I'm busy mending broken

Pieces of the life I had before

First there was the one who challenged

All my dreams and all my balance

She could never be as good as you

You could be my unintended

Choice to live my life extended

You should be the one I'll always love

I'll be there as soon as I can

But I'm busy mending broken

Pieces of the life I had before


I'll be there as soon as I can

But I'm busy mending broken

Pieces of the life I had before

Before you

Review about Unintended
this song touched my heart, my feelings | Reviewer: Anonymous | 7/15/11

i heard and i like this song very much. this song very sad, before my girlfriend leave me alone. and now, my girlfrind left me alone. so i feel more sadness from this song. "please come back to me, my unintended..."


meaning | Reviewer: Anonymous | 2/13/11

i guess this song speaks about a new love coming on its way, but the guy is having time to get rid of his old life and old love.
but for me, i remember that guy that showed me how to really feel toward him,how to treat him, how to be treated in the most sweetest way..this song is so the "sad, calm and memories, stagnant feelings"

but i guess guys see in each girl the unintended love "you could be my unintended", if they keep on trying new loves, then its like playing with girls..


my last love | Reviewer: yanti | 2/7/11

I hear these song about 2week s ago,with my boy friend he said why these song is so sad,and then the second day he pass away by accident,if i hear these song i will always remember with you Ryann,,,Good Bye Ryannn


jake . u re my unintended | Reviewer: dilem | 8/6/10

this song makes me feel strange feelings that cant feel anytime . and ofcourse it makes me remember the guy that ı ll always love . he was my unintended , he is my the biggest suffer at the moment and he is gonna be the one ı ll always love forever.although he s never gonna love me again. muse .. ı love you . not because you make me cry with your every song but its because you make my suffers least . thank you .!


Unintended and Unexpected | Reviewer: rustedkorn@yahoo.com | 7/31/10

I rarely listen to Muse because they often overdramatize their music and the instrumentation is overpowering, but this song is perfect. The music isn't overdone and Bellamy's voice is perfect for the mood the music sets. I probably have the same story as everyone else reviewing this song; that special someone has unexpectedly swept me off my feet.


yes... | Reviewer: Dawn | 3/31/10

i have a lot of Muse,but get stuck on certain songs. yesterday my heart ached so bad for someone who is becoming something special in my life. i didnt "intend" for it to happen. when this came on last night on shuffle it was a little scary how it captures how i feel, especially the title. i am so so confused and want to have someone i will always love...that kind of love that consumes you, makes the day worth waking up for. the sun shines for.the world is beautiful because of. damn


Another kind of love | Reviewer: Anonymous | 1/26/10

I heard this song recently and I devoted it to my 5 yo autistic son.
He is the "unintended" love of my life.
I sing it to him every night since, before he goes to sleep and he always smiles and closes his eyes.
Wouldn't you call this talent?


mankosh =) | Reviewer: Anonymous | 1/7/10

it teas me up :S everytime i listen 2 that song i remember the only girl i loved .. really i still in luv with her she made me fell the sweetist feeling i have ever feel i`ll not forget about u .. hope that ur oky with the one u choice =)


I usually skip this song on my player... | Reviewer: Anonymous | 8/28/09

... and now I can't stop replaying it every time so often. I regret all the times I've ignored this one before because it's so, but oh so, BEAUTIFUL.

Oddly enough, it does mirror my life nowadays. I know too well who to think about right at this very moment when I listen to this song and while it makes me smile, it also hurts a bit. It's incredible how I can listen to it and say "this song is definitely about this person".

I love Muse even more now.


not bad - for the most talented band in the world. | Reviewer: Anonymous | 2/12/09


Muse has such a wonderful pent-up intensity to all of their songs. Only they could take soft and beautiful guitar and lyrics and juxtapose it with vocals full of soul-rending distress and despair.

As always Bellamy throws his whole soul into the song - but it's layed out bare, stripped of all the distortion, violence and anthemic drive of other Muse songs. It manages to isolate and transport the listener from everything else, speaking directly to them.

It's also a great surprise song in the context of the album, reaffirming the continually ground-breaking, imaginative, intelligent and unique approach with everything this band does. I never expected to hear extracts of Rachmaninov in rock songs, or Prokofiev's Romeo and Juliet heading up HAARP. It's interesting to listen back to Showbiz and realise that they were brilliant THEN, and have got better.

There are no equals. I remember starting Pandora with a Muse song and it could never 'get' the genre the way it does so well with other songs.



Saturday, July 16, 2011

Fuckin' Perfect (Rock Version) | P!NK | James & FJ feat. André Almond | ...

PERMAINAN NADIR


Dulu Ibu dan Ayah juga tidak pacaran,mereka merajut kasih dengan cara yang bagi sebagian besar Sejoli menganggapnya suatu hal yang konyol,namun entah mengapa ..mungkin kah itu karena lagu yang dimuat dan didengar adalah lagu bertajuk Sepanjang Jalan Kenangan.

Sebagai bentuk protes pertama ku atas kebiasaan "kuno:ini adalah berpacaran,namun entah mengapa aku tak biisa berbuat lebih selain hanya berkata....

hai "tiiiiiiit" nama disensor (takut yang punya marah): gimana kabarmu?
"tiiiit" menjawab dengan gaya malu malu kucingnya yang kas sekali...hmm gakda...napa?
aku mulai berpikir apakah dahulu ibu juga berkata dengan nada seperti ini kepada Ayah...
atau...dahulu ayah lebih cuek pada ibu..atau (ah malas bahasnya) sekali lagi ini adalah proses pemberontakan terhadap anggapan kuno...aku harus sabar hadapi "makhluk bergender "femina"yang menurut kisah nabi mereka adalah "sebagian tulung rusuk gender maskulin" ,sepintas aku pun berpikir ..(apakah setumpuk tulang dan diikat daging serta otot ini yang kupelajari dari Biologi siang tadi,ini adalah sebagian tulang ku?" ah ngacok..

Namun aku bingung ...bagaimana menghadapinya? mau kuapakan dia? ah..betapa bodohnya aku..seperti pecundang sja ya? .
Ah,biarlah ..kondisi kelas ini terlalu terang untuk berpikiran sempit....

"Heh" ngomonglah tiiit kok malming pertama kayak malming ma mayat sih?
si-tiit : (cuma bengong natapin pinti kelas..aau aku sendiri berpersespsi dia lagi liatin satpam gemukhitam,sebagai Jasus saja di dalam kisah alif negeri lima menara",atau ia sedang melihat kearah penjaga piket malam yang sewaktu -waktu mungkin bisa menjelma sebagai Ninja assasin?

ah aku terlalu dini (umurku baru sekitar 15 tahun) untuk menerima kenytaan ini..dia begitu kaku..aneh ..pendiam ..(apa ibu dan ayah dahulu juga begini bila mereka tidak dijodohkan?)

entahlah..lalu duduk tepat di depannya (karena doktrin agma masih menjagaku,aku coba duduk di kursi yang berjarak 5 meter darinya) entah bagaimana dengan pasangan "ilegal lainnya di luar sana melewati tradisi malming yang entah siapa yang menentukan harus malam minggu bukan malam senin atau malam jumat kliwon...

'Yaps,relax boy",kataku dengan hati hati...

seperti yang kuduga ia tetap diam...persis seperti yang kuduga...dan dari sini aku bisa berefleksi..mungkin nanti semua juga berakhir dalam kondisi diam...aku pun tak pernah berharap nanti semuanya berakhir seperti kisah tragis lainnya,seperti romeo dan juliet..... seperti Peter Abelard dan Heloise..
atau bahkan aku akan berakhir seperti Shah Jahan dan "Arjumand Bann Begum"

Yang jelas kesimpulannya...terdapat beberapa inspirasi malam itu:
1.Jangan pernah mencari tahu dari mana asal istilah Malam minggu
2.jangan pernah berasumsi bahwa ia "diam"karena hal-hal sepele
3.Tetap beri ruang antara kau dan dia yang secara psikologi adalah objek yang benar benar kau inginkan
4.jangan pernah berkesimpulan terlalu cepat ,bahwa ia yang kau temui di Remajamu adalah bagian dari Tulang rusuk mu yang hilang.
5.Lebih baik berakhir seperti Soe HokGie, Kahlil Gibran dari pada harus berakhir seperti Shah Jahan dan "Arjumand Bann Begum"
6.dan mungkin terpenting "katakan pada anakmu,aku telah lebih dahulu merasakan hingar bingar dunia Fana ini,maka Jangan mudah kau tertarik pada Ia yang Indah ,seolah -olah dimatamu ia adalah "Aisyah" nya Muhammad...jangan semudah itu engkau berikan sebagian dari titik terendah ketika Vena dan Arterimu harus memompa banyak Plasma Darah,ketika Katup-katup pada kulitmu buat begitu banyak keringat mu keluar karenanya...

Ya..setidaknya itu lah kenyataan nya,,,mungkin aku akan lebih baik Hidup dan menjaani hidup sebagai seorang "GIe"

Dari pada harus merasakan Beberapa harapan Kosong ,lebih buruk sayang...oh sungguh lebih buruk...hingga aku harus membuat nya seolah-olah harus di rasakan setiap dari mereka yang coba memberikan sesuatu yang ku sebut itu sebuah "PERMAINAN NADIR" sayang...Permainan Nadir

mengertilah...aku bisa bengis seperti Ashoka dalam hal ini...Aku pun bisa Lebih dari Antonio..aku pun..ah sudahlah....

kalau tidak mengngat Aku bertuhan kan Allah ...dan aku hanyalah titipan nya pada orang tuaku..dan aku adalah harapan terbesar mereka...aku mungkin hanya akan larut sampai pada waktu itu...
lalu berbuat kolaps...bukn bukan padamu..tapi padaku...

Friday, July 15, 2011

eine Geschichte für die Erzeugung der besten


Terlalu banyak cacian di luar sana sayang ,tertawan kita yang 61 di dalam sebuah penjara emas ini dengan mesranya kita bersama,terlalu beratkah nama ini bila kugoreskan Di sebelah kanan atau kiri bajumu sayang? ya sayang nama "PINTAR" ,jangan protes sayang aku hanya tamatan SMP dan kuharap bukan TAMATAN SMA untuk layak berikan nama Pintar ini pada kamu sayang...Tak komentar karena dia yang duduk di Kursi Goyang yang memberi makan kita sayang..nikmati saja rerumputan diluar ..nikmati saja tanpa komentar pulusan virus yang kan temani tidurmu sayang..bila malam telah tiba cobalah kau merenung dan dengar kan Muhassabah dari Seorang penyeru di Miftahuljannah yang ukuran tak sebanding jumlahmu sayang...

Apa sayang kau sakit,jangan taku ya sayang,di depan setelah kau laporkan keadaan mu kepada beberapa satpam gemukhitam itu kau akan diantarkannya ke bidan depan sayang...ya berobatlah disana dengan biaya muya sayang karena kita sudah diberimakan sayang...

bila malam ini kau kesepian tanpa ibu dan ayah,mama dan papa yang tersebar diatara 12 kecamatan di kabupaten MISKIN ini sayang ..kau boleh memanggil penjaga asrama yang tak lain adalah lelaki muda berkulit hitam dari neg

eri BATAK sana sayang...yang dengan gaji murah ia harus rela tidak melihat wanita wanita yang ingin menemuinya di tengah kota berjarak 15 kilometer dari gedung SLB sini sayang...

bila nanti kau kesepian kau boleh bercerita dengan teman barumu...dari 12 kecamatan yang berbeda sayng...kau boleh ucapkan goresan tinta kepercayaanmu kepada teman mu yang berenampuluh itu sayang...dan bila engkau ingin sesuatu seperti matilampu kau bisa gunakan lelaki lelaki ang muda dan bertubuh mungil sana sayang ..tenag ia ramah walau sedikit emosian..ia lurah disana sayang...dan nanti bila kau ingin dimintakan sesuatu seperti kamarmu rusak atau sering di masuki oleh ular atau binatang buas lainnya itu mereka bertubuh besar mereka adalah 17 lelaki tangguh yang tercipta dari seleksi alam,tidak sayng mereka bukan kera seperti kata si ilmuan darwin ...nah nanti bila kau merasa kesepian kau bisa adakan kegiatan agenda bakar ayam..nah inilah sayang ....dan bila kau merasa kesal karena tidak mendapatkan peringkat SATU ATAU JUARA UMUM seperti yang kau dapatkan DI SMP sebagai syarat masuk kau untuk menjadi tawan nan disini? jangan minder sayang..kerana bila kau memutuskan berhenti berjuang dan kekampungmu yang kecil dan bermental PECUNDANG .maka kau akan kembali menhadi sang juara disana..malam ini aku memang sedikit egois sayang..tapi jujur sayang...Aku terlalucinta padamu,,Mereka yang menuntut pihak penguasa merasa sok pantas mengkritik instansi pendidikan terbaik ini ..seperti mereka ingin hancurkan penjara BASTIL...mereka hanya bisa kalahkan kita

a sayang maka dari itu "BERSUMPAHLAH" BAHWA KAU AKAN KEMBALI KE NEGERI 12 LUAK INI!! KAU AKAN TAGIH TAH JANJI DARIMEREKA YANG TELAH MERASA KECEWAKANMU..KITA SAYANG BERENAM PULUH SATU ..DAN ADIK KITA"

HARUS BERSUMPAH DAN BERSERAPAH SETULUS TULUS SUMPAH "

"BAHWA KAMi AKAN JAGA NAMA BAIK ALMAMATER KAMI,SEBAGAI MANA KAMI TELAH MEREKA JAGA DALAM PERJUANGAN DI SANGKAR EMAS" SIAPAPUN YANG RUSAK ATAU PUN SINGGUNG NAMA ALMAMATER KAMI? APAPUN ITU AKAN HADAPI KAMI

(WIRIYANTO ASWIR BUAT SAUDARA KU SANG PERINTIS DAN ADIK KANDUNG KU THE SECGEN SERTA KE SEMUA GURU GURU KU)

Spesial untuk saudara lelakiku Tri anung anindita:jangan menyerah kawan ,tugas kita kita untuk susupi birokrasi disana demi perbaikannya belum usai,kita disini tertuntut untuk menjadi pemimpin yang kuat kawan...

Apa Perbedaan SMAN PINTAR dengan SMAN PLUS dengan SMA LAINNYA?

Wednesday, July 13, 2011

KONTEMPLASI insan Lemah berparuh Juang


Aku pengagum berat siwanita putih san chai dalam meteor garden,hanya saja aku type lelaki pengembara yg benci dengan perilaku seperti yang ditunjukkan pada wanita miskin itu diantara banyaknya satire dengan mengelaborasi kondisi sosial ekonomi...

Aku juga seseorang yang mungkin sedikit mengagumi mahakarya Karl Marx yang kontroversial,namun setidaknya marx bukanla PENJILAT-PENJILAT najis diantara episode beberapa tangisan di tanah air nan ku cinta ini,meski dengan marxis terbukti ampuh musnahkan setitik nyawa nyawa yang jumlahnya entah berantah

Akujuga pengagum sekelumit si pemimpi Engel,seorang filsuf malang yang lahirkan Marx, lenin dan pelbagai bentuk otorita pemerintahan lainnya..

karena meski indah sajak sajak dan raungan rakyatyang ia wakili mungkin lebih kelam dari kucuran darah darah di sungai eufrat saat sang laknat hapus kebudayaan terbaik dalam sejarah islam mesopotamia..

namun setidaknya ia mati dalam kisah menceritakan sebuah NEGERI LANGIT YANG TAK TAU BENTUK WUJUDNYA

Juga tak terpelintir telinga ini ketika mengenal sosok Soe Hok Gie,yang hingga kematiannya memang bangkitkan jiwa jiwa PEMBERONTAK dalam artian yang mungkin positif dalam usaha hapuskan Ketidak Adilan dan mencoba posisikan diri sebagai malaikat..

Walau bagaimana pun ,bila kekuasaan itu dapat diraih begitu luar biasanya,bila ingin kutanyai pada ringkikan bayi bayi yang musnah di Bolivia,bila kutanyai kepada wanita wanita tua yang terpenggal keji di Kenegerian Hutu..bila ku tanya lagi bagi dentuman palestine yang entah samapi kapan menderita..

memang takpelak syurga nan kan dilahap oleh Adam yang pernah tegoda oleh si laknat Iblis,(makhluk kesayangan nan Memberontak) kerana kebengisan,meresa direndahkan..

Namun diantara fase fase bergulirnya waktu bak Oase diantara gurun gurun sahaya yang hapuskan kesombongan mereka..

terdapat kesimpulan abadi di dalamnya...

sekelumit kisah yang mungkin lebih panjang dari rambut rambut kakek nenekku yang mati ditangan Jepang ..tersusun indah ..

begitu indah diantara panjang nya rel-rel kereta api di nagori Muaralembu...menuju Salungkang bahkan Rel rel penuh bingkisan maut yang tak jadi ditinggalkan sang kakek bagi kami

Ah sudahlah,,ini hanya sebuah kisah..

generasi penerus memang harus lebih tagguh..ia harus lebih baik dari sebelumnya..

bahkan ia harus terlatih sebagaimana Khalifa Umar bin Khatab,atau mungkin kelamnya jiwa Drakula..atau bahkan kebesarannya jiwa Saladin...memberi obat buat Richard yang disampaikan berhati singa..

ah ini sekelumit cerita ringkas mengenai 13 buku ..ya 13 buku..

Tergabung dalam 5 malam ...yg tak pernah kusesali

ya 13 buku..

total ..tentang konspirasi...kekuasaan..

mungkin boleh aku diundang untuk menjadi pembicara pada seminar.ah bukan

lebih baik aku bernyanyi dan mengumpulkan koin koin untuk saudara ku yang miskin..

yang di dalam undang -undang ,,"di pelihara negara" bukan pemerintah..

sehingga apakah sama arti negara dengan tempat prostitusi?

apakah harus ku sejajarkan negara dengan "jejalanan"

ah ..tanyalah sendiri pada dirimu..

angan mengeluh terus..

tidak ada guna nya menuntut kepada mereka yang hatinya telah buta

tiada gunakan meneriakkan sesuatu kepada mereka yang telinganya telah tuli..

HANYA ATU PESAN YANG KUSAMPAIKAN>>

HAI,GENERASI YANG DIMASAMU MERASA PALING BENAR,BILA KAU TELAH BERADA DI DALAM ARUS EMAS BERWARNA HITAM LEGAM ITU...COBALAH UNTUK MENGURANGI DAN BERIKAN SETITIK TITIK TINTA PUTIH...

JANGAN IKUT SI TUA BANGKA YANG HIDUP DALAM FIR'AUISME...!!

Renungkanlah wahai bibit tunas generasi penerus,

jangan kini kita bisa membuat mereka ketakutan bak mencit dalam karung

bak israil mencoba tuk merauh


Renungkanlah wahai tunas muda

yang kini mulai bermekaran laiknye mawar merona


renungkanlah..

jangan sampai kau terjerumus terlalu jauh

dan pesimis..ke dalam suatu pathologi kekuasaan

dengan berkata " Ah,sesungguhnya Aku begini Karena Sistem"


karena pada hari itu,ketika idealis berbenturan dengan makhluk yang bernama Kepentingan...ia akan berubah..yah kalaupun berubah setidaknya

kau harus tepati apa yang pernah kau gelagarkan di bumi ini

jangan sampai ibu pertiwi menangis

\KARNA IA HANYA BESAR KAN GENERASI PENGKRITIK PENUH ,PERISAK RUSUH,NAMUN KOSONG TANPA SOLUSI...!!!

(Ryan...)

foto: Wiriyanto Aswir and Syuib Idris) hak cipta hanya milik Allah bile penting beroleh lah diambil hikmah....asalakan tetap dalam ranah ammar makruf nahi mungkar..