Pages

Thursday, June 7, 2012

Lovia Dalam Liberty

Kala kau mau pergi
maka pergilah

Bila kau datang
maka datanglah

Kau ingin pindahkan hatimu pada yang lain
maka pindahkan lah

Kau ingin mencari yang lebih baik
maka carilah

Kau ingin mendua
maka duakanlah

Kau pun ingin kembali
maka kembalilah

Suatu malam yang tak biasa
kau terisak akan sebuah tangis penuh tanya

Suatu malam yang tak kusangka
Kau tertunduk layu dibilik luka

Lalu aku mau apa?

Kau sampaikan padaku tentang Cinta
Maka sampaikanlah
kudengar dengan beragam bingkisan dan kusimpan dengan ratusan kamar kosong dalam otak,benak dan hati diberbagai penjuru Serambinya

Kau ingin sampaikan jutaan Maaf padaku
Maka akan kuterima sebagaimana tuhanku ijinkan aku hirup Oksigen dengan tanpa lelah menaungi darah darahku

Suatu malam yang tak bisa
Kau pun mulai merasa gundah
tentang ku yang begitu Biasa saja
melepasmu berbuat apa saja
Melepasmu saat lakukan apa saja

Lalu aku mau berkata apa

Aku hanyalah Zat pengagummu saat dahulu senyuman mu merekah diantara bilik bilik pelipuk mata
Aku hanyalah Zat yang ditakdirkan untuk berikan kau keputusan terserah itu maupun apa,

Kau semakin merasa aku tak berguna
itupun kuterima dengan suka

Perlahan Aku angkat biacara
Kalimatnya aku pun lupa

Seandainya kau pun tahu Apa yang kupikirkan dan kurasakan soal elegi Cinta dan hegemoninya?

Lakukan Apa yang kau suka dengan Satu prasyarat Sahaja

Mintalah ijin dari Jiwaku untuk melakukannya
InsyaAllah kupenuhi dengan lapang dada


Aku dan Petani Tua

Lalu pada akhrnya aku berlari sendiri
dihamparan hijau ilalang dan resam resam  yang menyakiti
mataku senang melihat hijaunya hamparan itu
walaupun semakin lama  goresan luka semakin mengiris iris kulit sekujur tubuhku

telingaku senang mendengar nyanyian burung pipit di senja itu
walau kepala ku hancur dicekoki burung liar yang dikutuk para petani kala itu

Aku bertanya pada petani itu
buat apa kau menanam ilalang dan resam disana sini kalau kau pahami bahwa tumbuhan
hina ini hanya akan menyakiti aku dan kau sebagai petani

lalu ia menjawab dengan tenangnya

Tiap hari aku berusaha menyenangkan diri
untuk usaha ini ku korban kan perut ku yang semakin lama semakin kempes tak makan nasi
aku hanya puas
melihat hijaunya hamparan ilalang ini
aku hanya senang mendengar nyanyian kematian burung pipit disini

walaupun kau dan aku tau
Kaindahan itu harus dibayar mahal
dan walaupun keindahan itu
harus merenggut darah tubuhmu ditiap kala
dan juga selaput kulitmu ditiap masa

Inilah aku dan kamu
Mencintai keindahan
namun harus bijak
dengan menderita kesakitan diantara dunia yang semakin lama semakin lama
hanya berikan kau ribuan tanya

sampai tua
aku dan kau hanya bisa menikmati keindahan dan kenyamanan
dilain usia
kita berjumpa pula dengan kepahitan demi kepahitan
kesakitan demi kesakitan
kepedihan,penderitaan

hidup dan terus melanjutkan hidup
menikmati keindahan
dan menanggung kepahitan

Lalu aku pergi
berencana meninggalkan petani gila itu

Di suatu batas antara duniaku dan dunia petani itu

kaki ku kembali
ia begitu sulit untuk terkendali

Aku sadar
bahwa
Aku tak ubahnya dengan petani itu
mencintai ilalang dan resam
lengkap dengan siulan pipit pipit liar

Lalu kemudian terhimpit dan terhujam bebas dalam ribuan penderitaan

Pernyataan Sikap Gerakan Kader HMI Pekanbaru juni,2012

Perhelatan Akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dilaksanakan di Provinsi Riau pada tahun 2012 ini banyak menyerap anggaran daerah.Padahal notabenenya  event ini merupakan event nasional.Sungguh disayangkan bila uang rakyat di daerah yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat daerah malah dihamburkan untuk acara ceremonial belaka.Seharusnya event ini diberatkan  oleh APBN .Namun sekarang yang terjadi malah sebaliknya.Yang kita ketahui tidak kurang dari empat (4) triliyun APBD dihabiskan untuk event ini.

Ternyata dalam perhelatan akbar ini terungkap suatu fakta  bahwa dalam pembangunan infrastruktur fasilitas PON  tersebut,terjadinya praktek-praktek Korupsi.Korupsi venue venue PON terungkap saat KPK menangkap basah anggota DPRD Riau yang menerima y=uang dari PT PP Rp.900 juta.Uang itu terkait dengan revisi Perda no 6 tahun 2010  penambahan dana venue PON sebesar Rp.19 milyar.

Gubernur RIau selaku pemegang  jabatan tertinggi di Provinsi Riau tentu harus bertanggung jawab dengan kasus ini.Karena Gubernur Riau adalah pembuat  kebijakan dalam pelaksanaan PON di Riau.

Berdasarkan landasan diatas maka kami dari Gerakan Kader HMI  Pekanbaru menuntut:

1.Mendesak RZ mundur dari jabatan GubRi
2.Mendukung KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi PON di  Riau,tidak hanya berhenti pada revisi Perda
3.Mendesak Kapolda RIau Proaktif melaksanakan penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi di RIau
4.Mengharapkan  kepada seluruh masyarakat Riau mendukung langkah langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK di Riau


07 Juni 2012