Pages

Sunday, December 18, 2011

akhirnya

akhirnya aku harus tunduk
mataku sudah tak mampu melalang lagi
kadal kadal di bagian bawah kaki ku mulai ingin memakanku
takut/
tidak aku makin ingin bertemu Tuhan
dan bertanya padanya
mengapa tidak terapkan "kun fayakun" lalu perintahkan
kawan Kristenku semuanya masuk islam
dan Bunuh semua umat Yahudi ,Islam ,Budha,Kristen,Hindu yang busuk hatinya

ah

aku mungkin sudah gila
bertanya pada saluran yang tiada
tapi hati ini seperti memanggil
ketika kulihat
porongan kepala dan darah bersimbah
ketika pasukan lebanon menyemburkan roketnya
ketika AS menyeriakkan Cluster-bombnya

damai?
mungkinkah?

"buuhlah dirimu sesungguhnya itu lebih baik bagi,mu"
dari pada menjadi umat merugi dan hanya mampu buat kerusakan dibumi

Tapi Allah
punya jawaban
"Aku lebih mengetahui"

sedang aku yang cuma insan biasa
berkata malam tadi dengan bisikan setan ataupun perdebatannya dengan malaikat

"Istikomah" dan "rahmatan lil alamin"

matilah aku...

Poci

sebuah catatan kecil tk berguna yang kutulis sebagai wujud lmahnya daya ingatku alam beberapa bulan trakhir,

perihal keamanan
keamanan kampus sudah seperti Polisi yang menjual sabu sabu saja,aku tak ingin beretorika lagi,rasanya sangat sakit hati ketika aparat yang seharusnya bekerja dengan amanat dan mandat,sekarang malah memperkosa tugas pokok dan funsinya,tak ada alasan atau toleransi,aku ingin mengkritik kebijakan sebenarnya yang cuma menggaji satpam satpam setan di kampus ini,selalu dicurigai bila tindak kriminal terjadi,bila tidak dilapor ke polisi kami harus mengadu sama banci Arengka kah? atau cuma diam dengan seribu "dendam" dan Tanda tanya yang harus kami berikan kepada orang tua kami yang bersusah payah bertungkus lumus di kampung mengis rejeki demi belikan aaknya fasilitas, SATPAM sialan Rio ratunga! rasanya ingin ku bakar mukanya saat ini jugamsetelah malam kemarin aku dapat klarifikasi bahwa benar adanya si Anjing yang benar benar sudah menjadi Anjing kurang ajar yang makan bangkai tuannya

samsung galaksi tab
didikan ayah yang disiplin dan tegas serta terkadang keras,pengaruhi aku ingin sekali pukuli satpam sialan ini, perihal laptop yang tak diganti,untungnya aku dapat beasiswa dari universitas sehingga dana itu aku "anggap' sebagai dana "pengganti" demi kebaikan FISIP,yang ayah mengancam akan cemari sebagai "fakultas yang seperti tempat sarang maling" melalui tman dan koleganya yang aktif di berbagai media massa di pekanbaru,jadi terpaksa aku terima Pahit ini demi kebaikan Fisip dan Ortu sendiri.sisanya aku dapat dari tabungan ,serta uang upah dari biaya pengetikan dan upah bantu bantu kawan bikin makalah,uang nya ini rencana buat beli Galaksi tab,mengingat aku butuh sesuatu untuk menyimpan data dan mengetik tugas

cinta
sumpah demi tuhan aku kini benar benar lepas dari Virus aneh ini, aku sudah lepas dari pengaruh mantan pacar pertama di SMA yang sempat bikin aku "anti sama pacaran" tapi aku jujur saja ,pengaruh wanita ini begitu besar ,tapi sama sekali dia sudah tak bisa di harapkan lagi ,mengharapkannya sama dengan mengharapkan bunga mawar merah mekar dengan warna putih,aku memutuskan untuk sangat "rasional' dan "sangat wajar" untuk mengambil langkah berikutnya.

Akhir akhir ini ,aku kembali membuka yang namanya "hati" (lebay dan menjijikkan)' tapi ini harus,usia yang mungkin akan beranjak kepada kedewaan ini harus dimatangkan,

"apakakah aku harus melabuhkan hatiku kepada seorang gadis? atau mungkin aku hanya merancang-rancangnya?"

terus terang saja pilihan itu ada,kali ini aku tertarik kembali pada adik berjilbab,ini karena menurut info yang aku tmukan dari teman dekat sejurusannya dia begitu ramah,cerdas bertutur,dan sangat jauh dari sifat angkuh" apalagi keras kepala"

aku tegaskan ,bahwa aku belum sama kelali belum "menandaskan hati (penuh) pada seseorang" ,walau kemarin itu pernah kulakukan,dan kapal hati ini masih terjaga utuh dan masih kondisi sangat normal dan sangat rasional! bahkan aku sebenarnya sangat ingin apa bila dia yang aku "suka" menyatakan hal yang sama dengan ku,

siapa dia? hanya haris dan Hendra ( adek satu kos) yang tau!

Balada Sang penari


untuk F.L dan P.J


Balada sang Penari

Mata itu..

Mata itu begitu tajam mengarah kepadaku

Ia tak bosan bosannya ikuti iringan Piring pring berdarah di kakimu

Kulihat

Tak sedetikpun kemilau indah

Dari manik manik di telingamu itu luntur terpapar belati

Gerak langkah kaki berkincah diantara bara api yang kucipta malam lalu

Buatmu lelap,

Lalu tiba tiba tiba kau bangkit

Bangkit

Dan liar mengitari relung relung Labirin

yang ku cipta untuk jebak kau

Di penjara

yang kucipta untuk menjebak kau

Disana dari kejauhan mata yang Satu

Ku harap kau menangis

Sesali semua perbuatan mu

yang mengiris iris hati seorang gembala sapi di seberang lautan air mata

Tapi yang aku terpana ,terpesona diantara nirwana yang dicipta sang Kuasa

Kau tetap menari

Langkah kaki mu buat air mata ku bercucuran

Rentak dari iring iringan kondemu buat hati ku gemetar

Siapa kau ini?

Kau jawab lewat bibir tipis mu

“Aku penari tuan”

Lalu aku terperangah

Hatiku terbakar

Setelah kau berucap kau seorang penari

Kau mati..

Mati..

Mati terjebak di dalam labirin hati

Hatiku yang ternyata sudah dipenuhi darah Busuk dan ulat ulat liar

Kau penari

Sementara aku

Mati karena

Ditiap getir malamku

Kau masih menari nari

Kau selalu mengitari

Pikirkupun wariskan risalah kau belum mati

Kau seorang penari