Pages

Friday, March 23, 2012

Kita Dan Ideologi Pancasila


Pancasila,lima dasar NKRi yang menjadi perdebatan panjang bagian ratusan kalangan yang ketika itu berusaha mengklaim bahwa kepantasannya telah mendominasi keberadaan negara yang dengan kima pulau terbesar ini dengan ribuan kebudayaan yang berserakan di dalamnya

Soal Pancasila dan lima dasar ini merupakan satu kesatuan yang tidak perlu lagi kita permasalahkan,intinya pegkajian weltanchUUNG INI sudah cukup sejak dahulu.bagaimana kita mengisinya inilah yang menjadi bahan pemikiran.

Pancasila danDemokrasi

Adalah dua hal yang seksama berbeda dan akan menjadi benturan bila dikaitkan dengan sistem pemikiran Sukarno dan Sosialis.Kalau dilihat dengan kasat mata Pancasila dengan penawarannya mirip dan serupa dengan sistem Islam yang sosialis dan juga mirip dengan sistem komunalis atsu bahkan komunis sama sekali.

Akan tetapi dalam praktiknya untunglah sistem ini bisa bersifat fleksibelity,sehingga bisa menghindarkan diri dari benturan keagamaan dan juga dari benturan pemerkosaan ideologi oleh sistem komunis .Dan di kawinkan aama sekali dengan sistem Demokrasi dan ini melahirkan pemikiran yang "paradoks" sama sekalu.

Paradoks dalam artian terdapat beberapa hal yang mengarah pada sistem Liberal dan beebrapa hal yan gmengasyikkan untuk di kawinkan dengan sistem sosialis.Hal ini bisa kita perhatikan dimana negara "menjamin" kesejahteraan rakyat. Ini menhgindikasikan bahwa pemerintah benar benar masih "diharuskan " campur tangan untuk urusan bangsa dan rakyatnya.Ini juga memberikan semacam "surat cerai" kepada sistem dan ideologi "kapitalistis-liberal" yang sekonyong konyong Individualis.

Sesangkan disisi lainnya,kebijakan pemerintah di negara Indonesia,boleh jadi benar benar mengadakan semacam persekongkolan dengan bangsa dan negara yang menindiksikan kita lebih bersifat kebarat-baratan.hal ini sebenarnya bis DENGan mudah kita teliti dari sitem pemerintahan pasca reformasi dalam platform "desentralisasi" ,pemerintah yang "egaliterisme" dan kebijakan ekonomi yang diserahkan kepada "ekonomi pasar" menyebabkan kiia kadang benar benar kembali menanyakan apakah benar Ideologi Pancasila ini adalah ideologi Paradoks? dan atau ideologi Non-blok?