Pages

Saturday, October 17, 2009

tips milih universitas

Tiap tahunnya mungkin ada ratusan ribu siswa sekolah menengah atas yang tamat dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Jumlah ini sangat wajar mengingat luas wilayah Indonesia dan jumlah sekolah yang ada.

Dan dari jumlah yang besar tersebut dari pengalaman saya banyak yang masih buta dan ragu dalam mengambil keputusan hendak kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Fenomena inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk meraup untung. Mereka menawarkan berbagai paket program dan konsultasi yang tentu saja harus dibayar dengan uang yang tidak sedikit.

Sebenarnya untuk memilih sebuah universitas tidaklah perlu mengikuti konsultasi-konsultasian. Karena terkadang lembaga bimbel / konsultasi tidak mengajar kita agar diterima di sebuah universitas tapi hanya mengajar kita untuk memilih universitas di mana kira-kira kita bisa diterima.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih universitas :

1. Lihat rangking nasional dan juga akreditasi jurusannya. Bagi yang bingung memilih mau kuliah dimana perhatikanlah rating universitas-universitas negeri yang ada. Selain ratingnya perhatikanlah juga akreditasi jurusannya karena sering kejadian banyak yang menyesal setelah kuliah di universitas favorit karena jurusannya tidak berkualitas.

3. Lihat kota tempat universitas itu berada. Lingkungan diluar universitas juga sangat menentukan kualitas seorang mahasiswa. Sebagai contoh di Jogja terdapat berbagai fasilitas penunjang bagi mahasiswa yang tidak ada di kota lain seperti : rental cd, berbagai perpustakaan, akses internet murah (bahkan gratis di beberapa kampus). Berbagai kegiatan mahasiswa seperti seminar, workshop, demonstrasi dll. Lingkungan seperti ini sangat menunjang kegiatan mahasiswa beberapa jurusan tapi tidak semuanya.

Contoh terakhir adalah Bandung. Bandung menurut saya adalah tempat yang kurang cocok untuk kuliah karena gaya hidup dan biaya hidup di Bandung yang tinggi. Namun Bandung mungkin cocok untuk kamu yang ingin mengambil jurusan tertentu, misal ilmu komunikasi karena banyak memiliki fasilitas penunjang jurusan tersebut.

4. Lihat pergerakan dan kegiatan mahasiswanya

Kita tentu tidak akan menghabiskan empat tahun di kampus hanya untuk kuliah bukan? Untuk itu ada baiknya memilih universitas yang mahasiswanya aktif baik itu dalam penelitian, kegiatan extra, keagamaan, politik dll. Untuk yang satu ini biasanya universitas2 yang terletak di kota besar lebih baik daripada universitas di daerah.

(Cobalah UI jika kamu ingin jadi aktivis atau UGM jika ingin jadi peneliti, dan ITB untuk jadi praktisi. Just kidding)

5. Yang menentukan adalah pribadi.

Terakhir (untuk sementara) dan yang paling penting adalah semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Dalam kenyataan banyak kasus-kasus di mana kesalahan dan ketidak sungguhan pribadi menghasilkan kegagalan.

Sebagai contoh di kampus besar seperti UGM, UI atau ITB tetap saja banyak mahasiswa yang berpikiran layaknya aneka SMU mereka hanya berpikir antara kuliah dan kost. Itupun kuliahnya gak maksimal.

Ada yang diterima di jurusan favorit tapi tidak mampu mengembangkan kemampuannya. Bahkan ada pula yang terlena dengan kehidupan metropolis sehingga free sex dan kuliahpun jadi hancur.

temuan ilmiah baru lho

Temuan Terbaru, Bakteri Dalam Tanah Sebagai Obat Anti Depresi
« pada: 13 November, 2008, 10:34:02 AM »

assalamualaikum



Temuan Terbaru, Bakteri Dalam Tanah Sebagai Obat Anti Depresi



M. vaccae adalah bakteri yang tidak berbahaya yang ditemukan di dalam tanah yang bisa menggantikan Prozac (Fluoxetine hydrochloride, zat anti depresi).

Penelitian terhadap penyakit-penyakit menular, kanker paru-paru, tikus-tikus yang tidak diberi tekanan suara, sistem kekebalan tubuh, dan Mycobacterium vaccae (M. vaccae) telah menguak suatu hubungan antara sistem kekebalan dengan depresi. M. vaccae adalah bakteri yang tidak berbahaya yang ditemukan di dalam tanah yang bisa menggantikan Prozac (Fluoxetine hydrochloride, zat anti depresi).

Ahli penyakit kanker, Dr. Mary O'Brien menguji coba sebuah vaksin percobaan yang dibuat dari M. vaccae yang telah dimatikan kepada pasien kanker paru-paru di Royal Marsden Hospital, London. Kondisi mereka menjadi lebih baik dari segala aspek : misalnya lebih baik dari demam yang menjadi gejala kanker, dan lebih baik dalam emosi dan fungsi kesadaran.

Terinspirasi oleh hasil Dr. O'Brien, Dr. Christopher Lowry dari Bristol University mengeluarkan hipotesa bahwa mungkin M. vaccae dapat mengurangi depresi sebagai akibat adanya produksi serotonin, yaitu sel syaraf pembawa antidepresi di dalam otak. Karena halangan darah otak melindungi kita dari bakteri, bagaimana ini bisa terjadi? Sistem kekebalan ini mempunyai dua macam sel Th yang diaktifkan : Th1 (T helper 1) and Th2 (T helper 2). Sel Th1 menyerang pathogen dalam sel, sementara sel Th2 menyerang pathogen diluar sel. Kadang-kadang Th2 lymphocytes 'lepas tangan', menyebabkan adanya respons kekebalan yang berlebihan atau reaksi alergi terhadap substansi yang tak merugikan. Mereka juga 'campur tangan' dengan kemampuan Th1 melawan infeksi.

Memasukkan M. vaccae, yang mempunyai suatu efek bercabang dua. Pertama, ia mendorong sel-sel T yang dengan segera bekerja mengembalikan keseimbangan antara Th1 dan Th2, mengurangi alergi, penyakit TBC, dan gejala kanker. Kedua, dan ini adalah dimana Dr. Christopher Lowry dan rekannya dari Bristol University memulai, ini mendorong sel-sel bercabang dari organ seperti paru-paru dan jantung hingga sel cytokines yang gaib. Dr. Lowry melacak perilaku cytokines ke organ syaraf sensory, yang mengirim pesan ke bagian inti otak, yang melepas seronin ke dalam pusat emosi. Dr. Lowry menyuntik tikus-tikus dengan M. vaccae. Untuk menemukan tingkat stres mereka, dia meletakkan mereka di air. Tikus yang stress tidak akan berenang. Tikus yang disuntik, berenang dengan senangnya. Kemudian otak tikus-tikus itu diuji untuk melacak pola dari serotonin.

Ada sebuah ungkapan, "Anda harus makan setakaran kotoran sebelum meninggal." Apakah ini berarti Anda harus makan sesuatu yang kotor agar mendapatkan kehidupan yang sehat dan bahagia? Sejumlah orang mengatakannya seperti itu.

Ini bukan studi pertama yang berimplikasi pada kehidupan super higenis, khususnya sebagai anak yang baru mulai berjalan, dengan kesulitan-kesulitan yang datang kemudian. "Studi ini membantu kita memahami bagaimana tubuh berkomunikasi dengan otak dan mengapa sistem kekebalan tubuh yang sehat penting untuk menjaga kesehatan mental. Studi ini juga membiarkan kita mereka-reka apakah kita tidak seharusnya memanfaatkan waktu lebih banyak untuk bermain di lumpur," tutur Dr. Lowrey.

temuan baru tentang lumpur lapindo

SEBUAH tim peneliti independen yang terdiri dari para ahli geologi dari Universitas Durham, Inggris dan Universitas California, Amerika Serikat, kemarin mengungkapkan temuan penting sehubungan semburan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo. Menurut laporan mereka yang dikutip oleh kantor berita AP, luapan lumpur itu hampir dipastikan diakibatkan oleh kesalahan pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc. Mereka bahkan menyebut dengan istilah “99 persen” untuk tidak menyebut 100 persen sebagai kesalahan teknis pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo. Gempa bumi memang bisa menyebabkan luapan lumpur, tapi menurut mereka kemungkinan itu sangat kecil, mengingat titik gempa yang cukup jauh dari sumur pengeboran Banjar-Panji 1 Lapindo.
Laporan para peneliti itu merupakan laporan resmi pertama dari hasil penelitian independen yang dilakukan oleh para geologi internasional tentang luapan lumpur panas Lapindo. Hingga munculnya laporan tersebut, laporan-laporan yang ada tentang lumpur Lapindo tak pernah secara khusus menyebutkan kesalahan pengeboran sebagai satu-satunya penyebab.
Misalnya sebuah laporan yang pernah dikutip oleh Kompas, hanya menyebutkan bahwa 11 hari sebelum semburan gas, Lapindo sudah diingatkan soal pemasangan casing atau pipa selubung oleh rekanan proyek. Pipa itu seharusnya sudah harus dipasang sebelum pengeboran hingga di formasi kujung atau lapisan tanah yang diduga mengandung gas atau minyak di kedalaman 2.804 meter. Namun Lapindo tidak memasang casing berdiameter 5/8 inci itu pada kedalaman 2.590 meter. Padahal pemasangan casing adalah salah satu rambu keselamatan dalam pengeboran. Namun laporan itu tak pernah menyebutkan secara tegas, apakah hal itu sebagai kelalaian itu yang dilakukan oleh Lapindo atau tidak.
Laporan dari para peneliti internasional itu, sekaligus juga memutarbalikkan anggapan yang sejauh ini telanjur dipercaya bahwa bencana luapan lumpur yang menenggelamkan 12 desa dan menyebabkan 30 ribu orang kehilangan tempat tinggal itu— diakibatkan oleh gesekan lempeng bumi pasca gempa bumi di Yogyakarta, beberapa hari sebelum lumpur meluap pada 29 Mei 2006. Pihak Lapindo termasuk yang paling berkepentingan dengan dalil bencana alam itu.
Selama dua hari pada 20-21 Februari 2007, Ikatan Ahli Geologi Indonesia pernah menyelenggarakan lokakarya internasional tentang luapan lumpur panas Lapindo di Jakarta. Lokakarya itu menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan mengangkat tema diskusi bertajuk “International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano.” Hasilnya mengejutkan: peserta lokakarya yang katanya juga menghadirkan ilmuwan dari luar negeri itu berkesimpulan, semburan lumpur panas Lapindo diakibatkan oleh gempa bumi.
Bertolak Belakang dan Manipulatif
Kesimpulan dari lokakarya dari para ahli geologi itu lalu menjadi pegangan Lapindo. Dalam kasus luapan lumpur itu dan antara lain karena “rekomendasi” IAGI berdasarkan kesimpulan lokakarya itu, pihak Lapindo bersikeras bahwa penyebab semburan lumpur adalah efek dari gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada awal Mei 2006. Beberapa pihak yang sependapat dengan alasan itu, menyebutnya sebagai bencana yang sulit tidak diperhitungkan sehingga karena itu, pemerintahlah yang harus bertanggung jawab dan mengambil alih persoalan.
Namun beberapa kalangan yang lain justru menganggap kesimpulan semacam itu terlalu prematur. Sony Keraaf Ketua komisi II DPR-RI yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup bahkan mengatakan adalah manipulasi fakta jika semburan lumpur Sidoarjo adalah akibat gempa bumi. Dikutip oleh situs Tempointeraktif, Ketua IAGI periode 1973-1975, Koesoemadinata, juga tak kalah sengit memberikan komentar terhadap kesimpulan lokakarya IAGI. Koesoemadinata menilai kesimpulan lokakarya itu tidak mencerminkan IAGI yang independen, tidak relevan dengan materi, bahkan cenderung bertolak belakang. Tak lupa Koesoemadinata mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan hasil lokakarya yang disebutkan bertaraf internasional itu.
Menurut Koesoemadinata, sebagai lembaga ilmuwan yang independen IAGI seharusnya juga memberi ruang mengenai adanya pendapat bahwa semburan lumpur panas itu terjadi karena kelalaian pengeboran. Koesoemadinata mengkhawatirkan IAGI telah digunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Padahal menurut dia, kebenaran ilmiah sebagai ilmuwan harus dipertahankan.
Masih Berpotensi
Beberapa laporan menyebutkan lumpur panas Lapindo yang menyembur dapat mencapai 125 ribu meter kubik per hari dengan bau menyengat. Untuk mengetahui volume lumpur yang sudah merendam 600 hektare sawah, dan menenggelamkan 10 ribuan rumah penduduk Porong, tinggal mengalikan jumlah hari selama dua tahun terakhir dengan debit lumpur yang dikeluarkan setiap hari.
Tak jauh dari lokasi eksplorasi sumur Banjar Panji 1 dulunya berdiri 24 pabrik yang memproduksi berbagai komoditas dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Sejak lumpur meluap, semua pabrik itu terkubur oleh lumpur termasuk perekonomian kecil yang diusahakan oleh penduduk setempat. Hingga setahun bencana, Kamar Dagang dan Industri Jatim mencatat, jumlah kerugian akibat kasus lumpur Lapindo yang diderita pelaku industri mencapai Rp 2 triliun. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Bappenas memperkirakan, kerugian langsung maupun tak langsung yang ditimbulkan oleh bocornya sumur gas Lapindo sudah mencapai Rp 27,4 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pernah menaksir luas kawasan bencana akibat semburan lumpur panas Lapindo mencapai sekitar 400 hektare. Itu taksiran Pak Menteri pada beberapa bulan pertama bencana lumpur Lapindo. Sekarang, luas areal itu tentu saja telah bertambah dan semuanya menjadi hak Lapindo, karena mereka telah mengklaim membayarkan ganti rugi kepada penduduk yang ikut menjadi korban.
Rennier A.R. Latief yang pernah menjabat Direktur Utama Lapindo mengatakan, dalam dua tahun mendatang Grup Bakrie akan mendapatkan untung besar dari luasnya areal bencana itu. Terutama jika areal itu kelak benar-benar kering. Seorang pakar dan pelaku bisnis perminyakan mengatakan, di areal itu masih tersimpan cadangan gas dan minyak yang cukup besar. Grup Bakrie, kata dia, hanya menunggu waktu sembari mengulur-ulur waktu pembayaran ganti rugi kepada sebagian penduduk yang kini masih belum menerima ganti rugi dari Lapindo.
Laporan terbaru dari para ahli geologi Inggris dan Amerika Serikat yang dipublikasikan Selasa kemarin, tentu akan menimbulkan perdebatan. Namun temuan itu seharusnya mulai juga menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan akibat luapan lumpur Lapindo di luar pertimbangan IAGI yang menyebutkan luapan lumpur itu akibat efek gempa bumi. Antara lain untuk meminta pertanggungjawaban Grup Bakrie secara ekonomi dan sosial dan tidak lagi membebankan sebagian atau semua akibat luapan lumpur itu kepada keuangan negara.

the great leader

umar bin khatab pemimpin yang adil

Pada suatu hari, Khalifah Umar al-Khathab mengumumkan pemberian kain baju dari kerajaan kepada seluruh kaum Muslimin. Pembahagian ditetapkan secara adil kepada semua rakyat, tidak kira sama ada ketua negara, pejabat negara, atau rakyat biasa, dan semua mendapat saiz yang sama.

Maka rakyat pun berduyun-duyun pergi mendapatkannya, tidak terkecuali Umar. Namun, dia seolah-olah mendapat kain yang besar kerana saiz badannya memang besar. Ada yang mengetahuinya kerana meraka menyaksikan sendiri pembahagian tersebut yang dilaksanakan secara terang-terangan.

Pada suatu hari, Umar berkhutbah memberi semangat kepada kaum Muslimin untuk berjihad dan menjelaskan kepetingannya.

“Dengarlah dan taatilah perkataanku ini.” Dia berhenti dan menjadi hairan. Ketika itu, tiada langsung suara gemuruh mahupun sorakan yang biasanya kedengaran bagi menyokong kata-katanya. Malah satu suara yang cukup nyaring pula kedengaran.

“Tidak ada perhatian dan tidak pula ketaatan. Tidak ada tentara yang maju dengan senjata-senjatanya di medan pertempuran!” kata suara itu seperti dalam keadaan marah.

Umar menjadi semakin hairan dengan suasana yang berbeza dari kebiasaan itu.

“Mengapa sikap kamu semua berubah,” dia bertanya.

“Engkau mengambil kain sebagaimana yang kami ambil, tapi bagaimana kain itu cukup-cukup bagimu sedangkan engkau seorang yang berbadan besar dan juga? Pasti ada sesuatu yang telah engkau lakukan sesuai dengan dirimu sendiri!” kata seseorang dengan nada tinggi.

Mendengar pernyataan itu, Umar lalu memanggil anaknya, Abdullah.Anaknya itu diminta menjadi saksi dan mengumumkan kepada orang ramai disitu apa yang sebenarnya terjadi. Abdullah pun berkata bahawa dia memberikan lebihan kainnya kepada Umar sehingga ayahnya dapat memakai pakaian yang menutup auratnya, sesuai dengan bentuk tubuhnya yang tinggi dan besar.

Orang yang berbicara lantang tadi pun duduk. Dia faham akan apa yang berlaku dan berpuashati dengan jawapan yang diberikan oleh Abdullah dan Umar itu.

“Sekarang kami mendengar dan kami taat,” katanya. Sikap ini kemudian diikuti oleh segenap hadirin.

mengenang tokoh sutan syahrir dalam makalah

SUTAN SJAHRIR PERANAN DAN PEMIKIRAN DALAM REVOLUSI INDONESIA
A. Latar belakang
17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah melalui serangkaian perjuangan demi perjuangan baik secara kooperasi maupun non-kooperasi kepada Pemerintahan Belanda lalu Jepang yang menduduki Indonesia sejak 1942.
Pada masa pendudukan Jepang ini, nama Sutan Sjahrir muncul sebagai pusat oposisi terhadap Jepang yang paling terkemuka. Sebagai seorang politikus yang berpengalaman perhitungan-perhitungan Sjahrir terutama bersifat taktis. Ia tidak pernah percaya bahwa Jepang dapat memenangkan peperangan, dan pada akhir bulan Juli dan Agustus ia mengetahui dari siaran-siaran sekutu bahwa jepang hampir ambruk.
Sementara itu kedudukan Jepang dalam perang melawan Sekutu juga bertambah buruk, dan harapan untuk menang semakin berkurang.
Menurut pendapatku riwayat Jepang sudah tamat, dan kini akhirnya datang kesempatan untuk menarik garis yang setegas-tegasnya antara posisi Jepang dan posisi Indonesia.
Ia percaya bahwa suatu prasyarat mutlak bagi pengakuan sekutu di kemudian hari adalah bahwa kemerdekaan harus dilihat sebagai suatu yang datang melalui perlawanan terhadap penguasa Jepang, bukan hadiah dari mereka.
Sjahrir mengambil garis politik perjuangan bawah tanah antifasis, melakukan perluasan jaringan dan kaderisasi yang sebagian besar dari PNI baru serta kader dari golongan mahasiswa progresif., memelihara jaringan hubungan bawah tanah di jawa. Sjahrir percaya bahwa akhirnya sekutu akan menang di pasifik, dan mempersiapkan diri bagi kemungkinan itu dengan menyebarkan informasi berharga dari luar dan memupuk jiwa skeptis terhadap jepang. Berbeda dengan Soekarno dan Hatta yang lebih memilih bekerja sama dengan pemerintahan jepang. sehingga Sjahrir -yang kemudian menduduki posisi pedana menteri merangkap menteri luar negeri dan menteri dalam negeri, di mata sekutu, Sjahrir lebih dapat diterima
Di masa revolusi fisik, karier Sjahrir dibidang politik dan diplomasi bermula sejak keluarnya Maklumat Wakil Presiden tertanggal 16 Oktober 1945, dimana ia terpilih sebagai Ketua Badan Pekerja KNIP, diserahi kekuasaan legislatif, untuk bersama-sama dengan Presiden menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Sejak tanggal 14 November 1945 Sjahrir naik ke pucuk pimpinan pemerintahan sebagai perdana menteri pertama Indonesia dalam usia 36 tahun. kepemimpinan Sjahrir berlangsung dalam 3 periode yaitu :
1. Kabinet pertama, 14 November 1945 - 12 Maret 1946
2. Kabinet kedua, 13 Maret 1946 - 2 Oktober 1946
3. Kabinet ketiga, 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947
Kabinet pertama Sjahrir berisikan teman-teman dekat Sjahrir yang tidak pernah bekerja sama dengan Jepang. Kabinet kedua dan ketiganya lebih bersifat nasional karena melibatkan hampir semua unsur golongan.
Kemunculan Sjahrir dalam pimpinan pemerintahan Republik Indonesia saat itu dimungkinkan faktor-faktor politis yang menguntungkan, terutama dalam menghadapi dunia internasional, khususnya pihak sekutu yang memenangkan perang Dunia II. faktor-faktor tersebut adalah :
1. Sekutu berada dipihak yang menang dalam perang dan Jepang berada di pihak yang kalah.
2. Dimasa pendudukan fasis jepang, Soekarno dan Hatta telah memilih bekerja sama dengan pemerintah jepang shingga Soekarno dan Hatta oleh lawan-lawan politik maupun sekutu dipandang sebagai kolaborator Jepang.
3. Tampilnya Soekarno sesudah proklamasi sebagai pimpinan eksekutif dalam negara republik indonesia serta tiadanya partai-partai politik, dikhawatirkan akan menimbulkan kecurigaan dipihak sekutu maupun dunia internasional, bahwa pemerintah indonesia adalah ciptaan jepang, berdasarkan diktator dan bukan atas dasar demokrasi.
4. Sjahrir dimata sekutu, tidak termasuk black list sebagai kaki tangan jepang atau penjahat perang. dan sebagai sosialis, Sjahrir mempunyai kawan-kawan seperjuangan di luar negeri, baik di Eropa maupun Asia, sehingga dengan penampilan Sjahrir, diperhitungkan akan dapat menarik simpati dunia terhadap Republik Indonesia khususnya, dan dapat membantu cita-cita perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya.
5. Tampilan Sjahrir sebagai sosialis dan demokrat yang anti imperialisme, kapitalisme, dan fasisme dapat menghapus imej dunia yang tidak baik terhadap Republik Indonesia.
Politik Sjahrir yang mengedepankan jalur lunak (diplomasi), untuk sementara mengalah, dengan hanya mendapatkan pengakuan De Facto atas Jawa, Madura, dan Sumatra lewat Linggarjati. Namun dengan diakuinya Republik Indonesia secara De Facto oleh sekutu hendak dijadikan fondasi untuk menyusun kekuatan kedalam, baik politik, militer, maupun ekonomi.
Munculnya pro-kontra atas kebijakan kabinet Sjahrir tersebut membuat posisi kabinetnya goyah, kaum nasionalis dalam negeri dan kelompok Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka yang sejak awal menjadi oposisi bagi kabinet Sjahrir, menganggap perjanjian Linggarjati, yaitu hasil yang dicapai kabinetnya dalam politik diplomasi adalah sebuah "kecolongan" yang merugikan Republik.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Bagaimana Peranan Sutan Sjahrir dalam Revolusi Indonesia dan apa yang melatarbelakangi kebijakannya yang lebih memilih jalur diplomasi dari pada perang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan ini adalah :
1. Untuk menjelaskan peranan dan pemikiran Sutan Sjahrir dalam Revolusi Indonesia.
2. Untuk melengkapi penulisan sejarah mengenai Sutan Sjahrir.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan Judul, masalah yang dibahas akan dibatasi antara kurun waktu 1945-1949. Pembahasan diawali pada tahun 1945 karena pada waktu itu Indonesia merdeka. Pembahasan akan diakhiri pada tahun 1949 karena pada waktu itu Indonesia telah diakui secara De Jure oleh Belanda hingga terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS). Untuk mendapatkan kejelasan kondisi revolusi, akan disinggung pula kondisi pada masa-masa sebelumnya.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa sumber berupa buku-buku yang diantaranya adalah biografi dan memoir dari pelaku sejarah yang mengalami peristiwa tersebut.
Adapun buku-buku yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah :
1. Salam, Solichin, Sjahrir : Wajah Seorang DIplomat, Jakarta : Centre for Islamic Studies an Research, 1990. Buku tersebut menceritakan tentang pemikiran-pemikiran dibalik kebijakan-kebijakan yang diambil Sjahrir melalui politik diplomasi.
2. Legge, J.D., Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan, Jakarta : Grafiti, 2003. Buku tersebut menceritakan tentang peranan kelompok Sjahrir dalam Revolusi Indonesia serta berbagai aspek yang membentuk pandangan-pandangan mereka.
3. Mrazek, Rudolf, Sjahrir : Politik dan Pengasingan di Indonesia, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,1996. Buku tersebut menceritakan tentang Perjalanan politk dan biografi Sjahrir.
4. Sjahrir, Sutan, Renungan dan Perjuangan, Jakarta : Penerbit Djambatan dan Dian Rakyat, 1990. Buku tersebut menceritakan tentang surat-surat serta artikel-artikel yang ditulis oleh Sjahrir di penjara Cipinang, Boven Digoel, Banda Neira, Sukabumi, serta masa setelah kemerdekaan hingga tahun 1947. Buku ini berisikan pengalaman serta pemikiran-pemikiran Sjahrir.
5. Anwar, Rosihan H., Perdjalanan Terachir Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir, Djakarta : PT. Pembangunan, 1966. Buku tersebut menceritakan tentang kejadian-kejadian pada dan menjelang hari pemakaman Sutan Sjahrir, buku ini menggambarkan bagaimana pandangan serta penghargaan orang terhadap Sjahrir, baik di dalam maupun di luar negeri.
6. Harjono, Anwar, Perjalanan Politik Bangsa : Menoleh ke Belakang Menatap Masa Depan, Jakarta : Gema Insani Press, 1997. Buku tersebut menceritakan tentang Perjalanan politik Indonesia sejak jaman penjajahan, masuknya faham kebangsaan, Indonesia belajar memerintah, serta problematika didalamnya.
7. Anwar, Rosihan H., Singa dan Banteng : Sejarah Hubungan Belanda-Indonesia 1945-1950, Jakarta : UI Press, 1997. Buku ini menceritakan tentang Hubungan Indonesia dan Belanda 1945-1950. Buku ini dibuat berdasarkan Kongres internasional sejarah “Singa dan Banteng” di Den Haag.
8. Lapian A.B dan P.J. Drooglever, Menelusuri Jalur Linggarjati : Diplomasi dalam Perspektif Sejarah, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992. Buku ini menceritakan tentang latar bealakang di buatnya perjanjian Linggarjati.
9. Hoesein, Rushdy, Kebijakan Politik Kabianet Sjahrir 1945-1947, Tesis program studi sejarah, program pascasarjana UI, 2003, tidak terbit. Tesis ini menceritakan tentang kebijakan-kebijakan terkait politik dan militer dalam tiga periode kabinet Sjahrir antara 1945-1947.

F. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Metode Sejarah yang terdiri dari empat tahap.
Tahap pertama adalah Heuristik yaitu mengumpulkan data-data dari berbagai sumber yang terdapat di perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Dari pencarian data-data didapatlah sumber primer, sekunder, dan tersier.
Sumber Primer yang diperoleh yaitu :
1. Mrazek, Rudolf, Sjahrir : Politik dan Pengasingan di Indonesia, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,1996.
2. Anwar, Rosihan H., Perdjalanan Terachir Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir, Djakarta : PT. Pembangunan, 1966.
3. Sjahrir, Sutan, Renungan dan Perjuangan, Jakarta : Penerbit Djambatan dan Dian Rakyat, 1990.
4. Anwar, Rosihan H., Singa dan Banteng : Sejarah Hubungan Belanda-Indonesia 1945-1950, Jakarta : UI Press, 1997.
Sumber Sekunder yang diperoleh yaitu :
1. Salam, Solichin, Sjahrir : Wajah Seorang DIplomat, Jakarta : Centre for Islamic Studies an Research, 1990.
2. Legge, J.D., Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan, Jakarta : Grafiti, 2003.
3. Harjono, Anwar, Perjalanan Politik Bangsa : Menoleh ke Belakang Menatap Masa Depan, Jakarta : Gema Insani Press, 1997.
4. Lapian A.b dan P.J. Drooglever, Menelusuri Jalur Linggarjati : Diplomasi dalam Perspektif Sejarah, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992.
Sumber Tersier yang diperoleh yaitu :
1. Ricklefs, M.C., Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005.
2. Poesponegoro, Marwati Djoenoed, dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta : Balai Pustaka, 1993.
3. Anthony J.S. Reid, Revolusi Nasional Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Kesulitan yang terjadi di lapangan adalah keterbatas waktu untuk mencari sumber-sumber lain di Perpustakaan Nasional dan di Arsip Nasianal.
Setelah semua data terkumpul, dilakukanlah kritik sumber. Kritik sumber terdisi dari dua langkah Kritik internal mengenai kebenaran suatu data yang diperoleh di lapangan, dan kritik eksternal. Dari beberapa data yang di peroleh ada perbedaan-perbedaan informasi dari tiap-tiap buku. Dari tesis berjudul Kebijakan Politik Kabinet Sjahrir 1945-1947, dikatakan bahwa Kabinet Sjahrir berisikan teman-teman dekat Sjahrir yang tidak pernah bekerjasama dengan Jepang. Namun, Kabinet kedua dan ketiganya lebih bersifat nasional karena melibatkan semua unsur golongan. Sedangkan di dalam buku Perjalanan Politik Bangsa dikataan bahwa sebagian besar anggota Kabinet Sjahrir justru merupakan orang-orang yang telah bekerja sama dengan Jepang di masa pendudukan, dan dengan Belanda di masa penjajahan. Maka dari itu, perlu dilihatlah susunan kabinet Sjahrir I.
Langkah selanjutnya setelah melakukan kritik terhadap data-data adalah melakukan interpretasi yaitu memberikan makna terhadap fakta sejarah yang telah ditemukan. Langkah terakhir adalah melakukan Historiogtafi, yaitu melakukan penulisan dari hasil penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Peranan Sutan Sjahrir dalam Revolusi Indonesia ini akan dibahas dalam empat bab yaitu sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, dan metodologi penelitian.
BAB II Gambaran umum kondisi politik, social Indonesia pada masa pra-revolusi dan masa revolusi (1945-1949)
BAB III Peranan Sutan Sjahrir dalam Revolusi Indonesia serta pemikiran-pemikiran Sjahrir yang berkaitan dengan kebijakan yang diambil ketika Sjahrir menduduki Kabinet dalam system Demokrasi Parlementer hingga kejatuhan kabinetnya juga peranan Sjahrir setelah mundur dari cabinet hingga akhir masa revolusi.
BAB IV Penutup
Sutan Sjahrir, Renungan dan Perjuangan, diterjemahkan H.B Jassin, Penerbit Djambatan dan Dian Rakyat, Jakarta, 1990, hlm. 268.
Ibid., hlm. 270.
Solichin salam, Sjahrir: Wajah Seorang Diplomat, CISR, Jakarta, 1990, hlm. 7.
Anthony J.S. Reid, Revolusi Nasional Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996 hlm. 18.
op. cit., hlm. 13.
Ibid., hlm. 14.
Anwar Harjono, Perjalanan Politk Bangsa, Gema Insani Press, Jakarta, 1997, hlm. 86.