Pages

Wednesday, July 4, 2012

Kuncinya adalah MEMBACA

2010,awal kumasuki dunia kampus,aku mengenal banyak kawan,senior sejurusan,se-fisip,bahkan kawan se-unri. disini aku cuma mau sharing apa yang kudapat dan kurasakan.yang mungkin bisa katakanlah untuk ungkapkan,betapa pentingnya membaca.nama dan tokoh dalam postingan ini adalah asli,dan mungkn belum semuanya bisa kuingat,karena aku memang bukan pengingat yang baik-maklum sakit (bukan gila,tapi terserahlah,lebih cocoknya holic) Aku bakal buat beberapa orang yang pernah kukenal,bagaimana mereka dikampus,dan bagaimana serta apa saja kelebihan mereka dalam berinteraksi atau dan sebagainya. Waktu itu aku pergi ke UIN,mendengar orasi WAmdi,ketua senat UIN kala itu,orasinya luar biasa,diruang PKM UIN.Terakhir,aku tahu dia seorang pembaca aktif.dan juga anggota FLP Setelah itu di fisip,aku kenal Bg Tito,sekarang asdos,juga kisah bang zailani,mantan bup ip yang udah dosen di tabrani,atau bahkan nurcholis madjid? atau bahkan hidayat nur wahid? bg..Kaka,dia ketua di mah.Ip,juga hobi baca.bang Ari,juga ketua di Ip,juga hobi baca,bukunya banyak.Tak jauh beda dengan Adi hamdani,presma,yg kebetulan dulu bersebelahan kos,koleksi bukunya sama bg alwira juga banyak,bg wira ini mantan ketua almadani fisip.Juga tak jauh beda dengan bang akmam,dia juga mantan ketua almadani.tak jauh beda sama bg febri siswandi,ketua umum hmi fisip dem.dia hobi baca juga..tak kalah seru saa bg lindra,mantan wagub fsip,juga banyak pengetahuan,juga baca..lalu bg pii,lihat kayak mana dia di konstitusi,aku yakin juga pembaca yang baik.Lalu,cobalah ke kos bg yulan,bukunya juga banyak,seperti itu pula sama bang ucup,ketum hmi sekarang,juga hobi baca,bahkan jgn tinggakan ato pinjamin buku ama dia,buku holic..haha.terus siapa lagi...ada begitu banyak contoh dikampus,terlepas itu kontroversinya dikampus,di faperta,bg jaswandi,mantan mentor pertama pas asistensi dulu,gub faperta,di teknik ada bang rido ,faperika bag zulpikar,di fkip ada tanteku yang npemuncak di fkip ahasa inggris,dan tak sedikit contoh di fisip sendiri Kesimpulannya,maka benarlah apa yang diutarakan di dalam ayat itu,Bacalah! baca dan baca! lalu,aku juga kenal kawanyg sering buat tulisan menarik di forum kompasiana,mereka juga pada hobi baca,terlepas kadang tulisan mereka cenderung aneh,malah parahnya ada yang atheis. Juga cobalah lihat dan perhatikan bagaimana seseorang itu bisa berbeda,dari segi ilmu atau sebagainya,cara bicara,cara berperilaku, Atau kalau mau kita semua sada perhatikan tokoh besar dunia,bahkan dahlan iska,hobi baca,Soekarno pun dalam bukunya ku baca dia menemukan pancasila juga membaca ideologi di Rusia,Bahkan jerman dan Amerika pada saat itu,intinya apa? baca baca baca! Ini adalah awalnya kawan..atau siapapun lah

Ruang waktu

ada yang harus mengerti dan menerima,diantara panasnya cakrawala berpikir sana sini kini dan nanti.Satu kata kukutip dari baik sebuah tawa,ia berkata,pertarungan apapun yang terjadi hari ini,tak lain hanyalah sebuah pengulangan dari masa lalu,sebagai contoh:adanya kaum yang menyukai hedoisme,homoseks,atheisme,pemuja setan,pemuja batu ,pemuja api? padahal secara ogis harusnya manusia bisa berpikir lebih jernih dari msa lalu.Bukankah kaum Tsamut,masa Musa,masa Nuh,masa Ibrahim,masa Isa,dan masa Muhammad dahulu ujuga berdinamika hal yang sama? Lalu,ia menambahkan.. kita yang kini hidup diantara jarak yang begitu jauh dari pusat peradaban Barat dan Timur,kita yang pernah dijajah untuk sebuah kata lupa akan jati diri bangsa...maka sudah waktunya kita berpikir sebagaimana cara kita berpikir,dan menjadi aktor aaktor sejarah untuk kehidupan berikutnya sebuah penjernihan pikiran dalam dialog ini,atau bahkan cuma sebuah onani pikiran? terserahlah, alu ku baca lembaran lembaran kitab ini dan itu perlahan..apa yang pernah disampaikannya terbukti kehidupan itu tak ubahnya seperti pengulanga dimasa lalu hanya konsep fisik manusianya saja yang berubah usia namun pola lakunya seolah ditanamkan oleh DNA aktor terdahulunya oh semakin ku pikir,semakin pusing tapi disisi lain semakin pusing,senyumku semakin menyungging... betapa nikmatnya bisa berpindah raga antar jiwa betapa indahnya bisa berjalan melintasi masalalu ,kini dan masa depan namun betapa indahnya bisa hidup saling memahami dan saling mencoba untuk mengerti satu dan lainnya..

hubungan tanpa nama

Lalu kujemput usia belia hingar bingar lengkap persis suka dan duka Kala yang yang lain memadu kasih Kucermin diri dan ukur bayang Kau datang di masa muda,menyambutku dalam hangatnya sebuah masa Lalu aku bertanya ini rasa apa,pikirku tak mampu menerjemahkanya Kaupun diam bak tak bernyawa lalu berkata? nikmati saja dan jalani saja Kunikmati perlahan lahan,kujalani perlahan lahan dari mulai masa bersuka,kala kita bercengkrama,berceritera tentang ribuan nama Sampai pada masa duka,kala kau dan aku putuskan untuk tak pernah lagi bersua Kini terulang sebuah masa dalam usia tak lagi sama untuk mengerjar sebuah rasa yang mungkin satu dan dua pastilah sama Aku bertanya Hubungan ini untuk apa? akan kubawa kau kemana? setelah kau milikku disebuah singgasana rasa? Akan kuperbuat apa? Lalu kutanya pada cermin pengukur bayang apakah kau akan kubuat sama seperti manusia lainnya yang terkungkung dalam sebuah kata apakah kau akan kuperlakkan sama seperti dengan yang mereka lakukan untuk tunjukkan cinta? Aku diam sejenak didepan cermin pengukur bayang masih dengan ribuan tanya Rasaku yag berbeda Pikirku tidak lah sama bila mereka sebut ini cinta? maka kusebut ini daun bila mereka sebut ini pacaran? maka kusebut ini dedaunan Bersuapun kita tak pernah walau cerita terus terjaga,hingga kisah terus bertahta bersentuhanpun kita tak pernah Walau pikirku geranyangi pikirmu dan sebaliknya rasaku dan rasamu menyatu didepan layar yang jaraknya entah berapa Hingga pada akhir sebuah malam Aku berhenti pikirkan “hubungan ini hubungan macam apa” Dan cerminpun retak sembari berikan ku kepastian “hubungan kalian hubungan tanpa nama”