Tiap tahunnya mungkin ada ratusan ribu siswa sekolah menengah atas yang tamat dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Jumlah ini sangat wajar mengingat luas wilayah Indonesia dan jumlah sekolah yang ada.
Dan dari jumlah yang besar tersebut dari pengalaman saya banyak yang masih buta dan ragu dalam mengambil keputusan hendak kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Fenomena inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk meraup untung. Mereka menawarkan berbagai paket program dan konsultasi yang tentu saja harus dibayar dengan uang yang tidak sedikit.
Sebenarnya untuk memilih sebuah universitas tidaklah perlu mengikuti konsultasi-konsultasian. Karena terkadang lembaga bimbel / konsultasi tidak mengajar kita agar diterima di sebuah universitas tapi hanya mengajar kita untuk memilih universitas di mana kira-kira kita bisa diterima.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih universitas :
1. Lihat rangking nasional dan juga akreditasi jurusannya. Bagi yang bingung memilih mau kuliah dimana perhatikanlah rating universitas-universitas negeri yang ada. Selain ratingnya perhatikanlah juga akreditasi jurusannya karena sering kejadian banyak yang menyesal setelah kuliah di universitas favorit karena jurusannya tidak berkualitas.
3. Lihat kota tempat universitas itu berada. Lingkungan diluar universitas juga sangat menentukan kualitas seorang mahasiswa. Sebagai contoh di Jogja terdapat berbagai fasilitas penunjang bagi mahasiswa yang tidak ada di kota lain seperti : rental cd, berbagai perpustakaan, akses internet murah (bahkan gratis di beberapa kampus). Berbagai kegiatan mahasiswa seperti seminar, workshop, demonstrasi dll. Lingkungan seperti ini sangat menunjang kegiatan mahasiswa beberapa jurusan tapi tidak semuanya.
Contoh terakhir adalah Bandung. Bandung menurut saya adalah tempat yang kurang cocok untuk kuliah karena gaya hidup dan biaya hidup di Bandung yang tinggi. Namun Bandung mungkin cocok untuk kamu yang ingin mengambil jurusan tertentu, misal ilmu komunikasi karena banyak memiliki fasilitas penunjang jurusan tersebut.
4. Lihat pergerakan dan kegiatan mahasiswanya
Kita tentu tidak akan menghabiskan empat tahun di kampus hanya untuk kuliah bukan? Untuk itu ada baiknya memilih universitas yang mahasiswanya aktif baik itu dalam penelitian, kegiatan extra, keagamaan, politik dll. Untuk yang satu ini biasanya universitas2 yang terletak di kota besar lebih baik daripada universitas di daerah.
(Cobalah UI jika kamu ingin jadi aktivis atau UGM jika ingin jadi peneliti, dan ITB untuk jadi praktisi. Just kidding)
5. Yang menentukan adalah pribadi.
Terakhir (untuk sementara) dan yang paling penting adalah semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Dalam kenyataan banyak kasus-kasus di mana kesalahan dan ketidak sungguhan pribadi menghasilkan kegagalan.
Sebagai contoh di kampus besar seperti UGM, UI atau ITB tetap saja banyak mahasiswa yang berpikiran layaknya aneka SMU mereka hanya berpikir antara kuliah dan kost. Itupun kuliahnya gak maksimal.
Ada yang diterima di jurusan favorit tapi tidak mampu mengembangkan kemampuannya. Bahkan ada pula yang terlena dengan kehidupan metropolis sehingga free sex dan kuliahpun jadi hancur.
No comments:
Post a Comment