"AKu yakin bila satu orang saja,yg punya pengalaman yang berbeda beda bisa menuliskan nya dalam bentuk karangan ,bayangkan betapa banyak jejak jejak hidup yang unik tersebut bisa merekam kehidupan yang tidak abadi ini dalam tinta keabadian,sebagai kado kehidupan yang ditinggalkan,mulailah menuliskannya ..."
Sunday, July 29, 2012
puisi Tara on ramadhan
Tara
AKu berdarah lagi kali ini semakin derah mengucur
aku tak mau periksa pada dokter,kata orang dokter berikan janji palsu
tak ubahnyaseperti ahli filsuf yang kukagumi,tapi mereka banyak yang sesat
wah ,
Dalam malam yang kupikircuma
Kapan tuhan akhiri semua ini?
Yang kupikir Cuma lah sekuntum mawar lusuh bernama
Tara..
Gadis manis pujaan hati yang selalu berselendang merah
Kakinya ringkih menatapku dengan papasan aneh ditikam kala
Matanya tajam menghujam,meringkuki otak ku sampai lumpuh pikirku
Ia seolah memblender isi dalamnya,masuk …masuk
Meliuk liuk dibarisan syarafku..tanpa syarat tertentu
Lalu ,menghisap habis isi otakku
Sehingga berlogika aku tak mampu
Hingga.,,kubisikkan
“Hai,mahluk yang tak pernah ku mengerti,berhenti menatapku..begini saja sudah perih”
Semakin lama,pandangannya semakin tajam,dalam…dalam..dalam..
Akhirnya..tubuhku tumpas..TUngkus..lumus..
Aku berdarah lagi
Kali ini aku menyadari
Tara sudah tiada,dan tiada pernah ada.
Dia Cuma bagian termerah dari gugusan tetes darah yang tak kutahu kapan hentinya
Lalu..dari cawan yangberpenuh sirih berlumpur darah itu
Berteriak seperti kuntilanak dari ranjang kuburnya
“Aku Tara,!
AKu Ada..!
AKu Tara.Seorang Dara!
//AKu Tara.Darah segarmu…!
Darah segarmu..!
Darah segar yang kau keluarkan ketika tak habis habisnya pikiranmu ukir nama Gadis berbayang,yang bersolek malu diantara barisan syarafmu!
Gadis berbayang yang kuras sebagian besar..pikirmu,..”
Lalu..Aku diam..
Tara..oh Tara
Muaralembu,27 juli 2012
01:31 ,ketika dengarkan lagu MUSE_Muscle Musseum
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment