Pages

Wednesday, July 4, 2012

Ruang waktu

ada yang harus mengerti dan menerima,diantara panasnya cakrawala berpikir sana sini kini dan nanti.Satu kata kukutip dari baik sebuah tawa,ia berkata,pertarungan apapun yang terjadi hari ini,tak lain hanyalah sebuah pengulangan dari masa lalu,sebagai contoh:adanya kaum yang menyukai hedoisme,homoseks,atheisme,pemuja setan,pemuja batu ,pemuja api? padahal secara ogis harusnya manusia bisa berpikir lebih jernih dari msa lalu.Bukankah kaum Tsamut,masa Musa,masa Nuh,masa Ibrahim,masa Isa,dan masa Muhammad dahulu ujuga berdinamika hal yang sama? Lalu,ia menambahkan.. kita yang kini hidup diantara jarak yang begitu jauh dari pusat peradaban Barat dan Timur,kita yang pernah dijajah untuk sebuah kata lupa akan jati diri bangsa...maka sudah waktunya kita berpikir sebagaimana cara kita berpikir,dan menjadi aktor aaktor sejarah untuk kehidupan berikutnya sebuah penjernihan pikiran dalam dialog ini,atau bahkan cuma sebuah onani pikiran? terserahlah, alu ku baca lembaran lembaran kitab ini dan itu perlahan..apa yang pernah disampaikannya terbukti kehidupan itu tak ubahnya seperti pengulanga dimasa lalu hanya konsep fisik manusianya saja yang berubah usia namun pola lakunya seolah ditanamkan oleh DNA aktor terdahulunya oh semakin ku pikir,semakin pusing tapi disisi lain semakin pusing,senyumku semakin menyungging... betapa nikmatnya bisa berpindah raga antar jiwa betapa indahnya bisa berjalan melintasi masalalu ,kini dan masa depan namun betapa indahnya bisa hidup saling memahami dan saling mencoba untuk mengerti satu dan lainnya..

No comments:

Post a Comment