Waktu seperti patung Dewa dewa yunani
Disembah dan disukai ,tanpa alasan yang logis yang tak
pernah pasti
Waktu sepertinya mulai merangsang
Membuat benakku semakin liar menjadi berang
Masa kini adalah mimpi
Yang tak pernah ku sadari dan impikan di masa lalu
Dinamika terus bergulir
Sebagai esistensi masa lalu
Lalu dimana sepi beterbangan dengan sayap sayap para
bidadari
Atau bahkan seperti sayap sayap malaikat yang mengitari
Bumi dan bulan tak henti hentinya saling memberi
Memberikan sejuta kenangan dan rebut cinta dari mentari
Aku menjadi bingung
Ketika menghadap langit
Bagi virus yang mikro
Telapak tanganku adalah langit
Pijak langkahku adalah langit
Air mataku adalah lagit
Yang batasi kelana mereka merusaki
Namun bagiku
Telapak angkasa adalah langit
Tata surya milky way adalah
Sekali lagi waktu menjadi langit
Apa yang didepan adalah langit
Sedang waktu pencipta langit?
Sedang kumandang pencipta waktu
Wah
No comments:
Post a Comment