Pages

Saturday, May 12, 2012

di pelataran negeri raja kelana

puisi ini buat "sang terkasih"



Waktu seperti patung Dewa dewa yunani
Disembah dan disukai ,tanpa alasan yang logis yang tak pernah pasti

Waktu sepertinya mulai merangsang
Membuat benakku semakin liar menjadi berang

Masa kini adalah mimpi
Yang tak pernah ku sadari dan impikan di masa lalu

Dinamika terus bergulir
Sebagai esistensi masa lalu

Lalu dimana sepi beterbangan dengan sayap sayap para bidadari
Atau bahkan seperti sayap sayap malaikat yang mengitari

Bumi dan bulan tak henti hentinya saling memberi
Memberikan sejuta kenangan dan rebut cinta dari mentari

Aku menjadi bingung
Ketika menghadap langit

Bagi virus yang mikro
Telapak tanganku adalah langit
Pijak langkahku adalah langit
Air mataku adalah lagit
Hai tataran raja klana
Aku mau bilang bahwa aku sudah punya kerajaan hati
Didalam nya terdapat wajah wajahku yang kutinggalkan

Dari masa lalu satu wajahku penuh tangis
Tentang derita derita batin yang  terlanjur menyakiti

Diantara wajah wajahku
Ada seorang peri kecil
Begitu indah
Wajahku tiada henti memandang pancaran mata peri kecil itu
Mata dari wajahku bermandikan pelipur lara dan rembesan air mata
Yang tiada henti ingin membutakannya dari kejamnya dunia kala lalu

Hai tataran raja Klana
Aku mau sampaikan pada pengawalmu
Bahwa  di kerajaaan hati ku terdapat pula pengawal layaknya raja raja di daerahmu

Di suatu tempat pengawal hatiku merantai binatang raksasa dengan rantai baja
Binatang itu bernama naluri lelaki yang buruk bentuknya
Matanya tajam menatapi pengawal yang berpedang pedang
Telinganya nya  dan mengembang mendengarkan
suara suara dari Bidadari yang tertawa terkekeh kekeh dari kerajaan luar
binatang ini Kurantai dari rantai baja masa lalu
binatang ini kupaku dari masa depan yang berang bila kali ini tiada lepas dari genggamanku
binatang ini Kupasung dari paku kerajaaan tuhan lalui ayat ayat dan syariat nya

Dan
Hai tataran raja Klana
Aku mau mengadu pada raja raja lain soal menyalah
Di kadipaten ku terdapat musuh cantik berasal dari masa lalu
Hingga rakyatku merasa tak tentram untuk  tidur dimalam hari
Hingga rakyat masa depanku tak henti hentinya menangisi  sang musuh durjana
Hingga rakyat ku tak tenang bathinnya oleh Raut dari musuhku yang ini

Namun tenang dulu raja tataran raja Kelana
Aku punya bala bantuan lebih dari satu pasukan pendekar bathin
Ia bersayap putih bermandikan harapan
Ia pendekar indah dari bayangan bayangan Rona idah dari negeri Seribu warna
Ia berada jauh dari Laksamana Masa Depan yang  begitu gagah dan siap menyergah
Maka biarkan aku  dilindungi olehnya
Jangan lepaskan Binatang aluri dan musuh cantika dari masa lalu yang begitu aneh kurasa



No comments:

Post a Comment