Pages

Tuesday, December 13, 2011

Mesopotamia oleh Wiriyanto Aswir pada 13 Desember 2011 pukul 16:17

Senja ini masih sama...

di kawini oleh rintik hujan dari luapan telaga

sedang aku dan kau tetap tak dapat bertatap jua

Kita indah ,dan mungkin akan tetap menjadi indah

namun semua akan menjadi bias

manisku//

Saat relung Nurani tak lagi bisa tersentuh

oleh hati kecil yang hampir busuk dan membatu

Kau yang ada saat masa yang telah lalu

tiba tiba hilang seperti kuburan Siti Fatimah Az-zahra

tanpa jejak ,tanpa percikan kemilau mu //

sementara bekas bekas luka masih ku simpan di muka cacat ku

dan sementara tulang belulang burung merpati

yang damaikan kita dikala lalu

saat senja sedang tak bersahabat

hanya bisa kugantung di kotak Kaca sudut relung itu

relung yang kini lapuk bersama foto lusuh yang kugantung begitu dalam

begitu dalam

hingga debunya menjadi batu..

Mesopotamia

daratan tandus berisikan catatan sejarah kejayaan

tempat indah yang ku bawa madu kasih kita berlari disana

kubayangkan saat kaki kita menyentuh tiap percik pasir panas disana

di kala kita di berikan Oase oase

saat matamu indah kutatap bersama sejuknya angin malam negeri tandus itu

Semua akan menjadi indah bila Tuhan kitan janjikan takdir nanti

Aku dan kau bercengkrama ria

dan mereka yang tertawakan kita

begitu iri

hingga Cleopatra dan Antonio tak perlu menjadi Mummy

oh

mesopotamia

biarkan aku menjadi Abu daripada Jadikan Kisahku menjadi lapuk dan membatu

No comments:

Post a Comment