Pages

Monday, June 11, 2012

Paradoks keindahan

Aku tak percaya teman
selagi bicara kepentingan

Aku tak percaya cinta
bila masih bicara soal harta

Aku tak percaya pemerintahan
bila masih bicarakan tahta

Aku cuma percaya keindahan
yang didalamnya ada sebuah pengabdian
Aku cuma percaya agama
bila didalamnya tanpa penindasan
Aku cuma cuma percaya kasih
yang ceritakan fungsi kita selain itu pertahankan hidup

Aku percaya
ya aku percaya

tentang hidup yang bermaka lebih dari sekedar nafsu binatang bercampur Setan

Lalu ketika kita bicara agama
dengandamai kita sadarkan dansampaikan tanpa paksaan

lalu ketika kita bicara cinta
kita bicara tentang tanngung jawab
kita bicara soal hubungan dandukungan
tentang kehidupan sehat kini dan nanti
saat terakhir kita hadapi masa tua dan hamparan suasana sepi kefanaan

lalu
disudut ruangan pemerintahan
kita bicara tentang alegori keputusan dan perjuangan
kepentingan mereka yang dalam penindasan
mereka yang dalam kekurangan

lalu
dibalik tirai pertemanan
Aku ,kamu dan kita semua hapuskan semua perbedaan
dan bicara tentang impian masing masing kita
bercanda dan bercengkrama tanpa batas kepentingan
apalagi pengkhianatan

tapi sayang seribu kali sayang

mungkin dunia memang diciptakan begini
setan pun tak mau jera hadirkan sekat sekat kita

sehingga tak jarang sejarah mencatat
Agama yang dinilai berikan tugas suci akan dunia perdamaian
harus disebarkandengan konspirasiberdarah darah
dan harus ditulis dalam tinta merahdarah itu


sehingga tak jarang ketika kita bicara pertemanan
seorang Gibran harus bicarakan kepentingan
dan ribuan pembenaran tingkah pembunuhan dan berjuta pengkhianatan

Sehingga ketika kita bicara cinta
seolah menjadi pembenaran hubungan amoral dan perzinahan hina dimana mana

maka

mugnkinkah aku kau dan mereka semua
enunggu tuhan hadirkan Nirwananya di dunia
yang bagiku itu adaah harapan hampa

tapi diantara neraka neraka dunia

aku masih percaya satu hal

masih ada diluar sana mereka yang berpemikiran sama

memandangmu tanpa batas dan sekat
menerima mu dengan tulus
mencintaimu tanpa nafsu birahi

diluar sana
masih terdapat mereka yang percayakan diri akan tugas suci sebagai  ciptaan

bahwa kita adalah sama

bahwa diluar sana
masih ada orang dipupus kerinduan mendalam

soal keindahan
dalam megalomania cinta dan hasrat persaudaraan
tanpa pembenarankegiatan penistaan

berharaplah dan temukan ia

dalam nurani terkecil yang kau punya

wahai teman


No comments:

Post a Comment