Pages

Friday, August 3, 2012

sendu semu ketidakabadian -puisi

sendu semu ketidakabadian - kompasiana


FIKSI | 04 August 2012 | 09:38
0
 
 
 
AKu cinta aku terlukaAku rindu aku nestapa
lalu dimana hakikat keberadaannya  oh dimana
Bukan kah sempurna itu indah
lalu mengapa kisah berkisah menolak keberadaannya
Kita yang mencinta
selalu akan menghadapi tantangan tersendiri
dan yang peling buruk
mengondisikan diri akan sebuah fakta
menerima sesuatu yang mencintai kita,namun kita sama sekali tidak mengaguminya
Bertanya lah tuan pada sang hakikat terdalam di tanah Nepal
keberadaannya diantara negara  terkaya dengan penduduk termiskin
Hidup mereka jauh dari standar yang tuan pahami soal kesempurnaan
Namun,kita semua begitu cemburu lihat keindahan hidupnya
Aku cinta kau cinta
aku suka kaupun suka
Tiada yang lebih indah
selain sebuah ketidakabadian yang berikutnya di kubus dengan kerinduan
Tapi itu kata mereka?
Bukan ini kataku
Akhirnya sampailah kita pada masa diantara dupa
kala rindu mengulum dibalik senyum
kala senyum bersembunyi dibalik tangis
oh
melihatmu penuh seluruh
tasbih hatiku belum lah surut
namamu oh namamu
berselimutkan Kabut dibalik rindu
menusuk oh menusuk
menyeruak di relung relung tak pernah siapapun mengerti
Wah
Aku ditawari bidadari
bagiku cukuplah engkau oh Puan negeri
yang gambarkan betapa harmoninya sebuah ketidak abadian
ya
ketidak abadian
yang bila tangis akan memuncak
yang bila dupa dupa akan terbakar
yang bila nisan akan berdiri
dan bila Salib akan terpancang
kala itu
ku bilang dalam sendu
oh..inikah rasanya
menemukan ketidakabadian itu?
oh..mungkinkah ini rasanya
meneguk dahaga rindu dibalik sendu semu tangismu dulu
mengertilah
kita bahagia
kau dan aku bahagia
dibalik sendu semu ketidakabadian



Puisi ini kutulis malam tadi dalam pikiran ku  ,yang melamun sewaktu rapat komisariat

No comments:

Post a Comment