Pages

Wednesday, April 4, 2012

MENGENALI KONSEP ANALISIS S.W.O.T DAN PENERAPANNYA DALAM HIMPUNAN MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN (HIMIP) UNRI SEBAGAI PUSAT KREATIVITAS MAHASISWA ILMU PE



MENGENALI KONSEP ANALISIS S.W.O.T DAN PENERAPANNYA DALAM HIMPUNAN MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN (HIMIP) UNRI SEBAGAI PUSAT KREATIVITAS MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN


logo-unri1.jpg

DISUSUN OLEH;
NAMA : WIRIYANTO ASWIR
NIM : 1001120219
MK :AZAS AZAS MANAGEMENT
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2012
A.Mengenal Konsep Analisa S.W.O.T
Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisa ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut.Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi ajaibâ dalam sebuah permasalahan.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
B.Penerapan SWOT dalam Organisasi mahasiswa HIMIP Unri
Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah organisasi adalah Visi dan Misi dari organisasi tersebut. Sehingga analisa SWOT dapat berjalan dengan baik apabila visi dan misi organisasi telah terbangun
A.Strengh (kekuatan)
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.
a.Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)
Secara Kuantitatif,jumlah anggota HIMIP adalah seluruh mahasiswa ilmu Pemerintahan Universitas Riau,tentunya jumlah nya sangat banyak,Akan tetapi jumlah kuantitatif yang kami perkecil skopnya adalah mahasiswa ilmu pemerintahan yang menjadi pengurus organisasi ini,berkisar 45 orang,jadi jumlah ini cukup banyak untuk sebuah pengurus organisasi tingkat jurusan.
Selain itu,kami percaya bahwa mahasiswa Ip Unri memiliki Potensi yang beragam dan tingkat kreativitas yang berbeda beda.
b.Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif)
Secara kualitatif perekrutan di HIMIP dalam open recruitment telah dilakukan sebagai upaya dalam memilih kader kader matang,yang sebelumnya terlibat dalam berbagai event yang diadakan oleh HIMIP sehingga kader kader ini cukup mumpuni dalam mengelola berbagai kegiatan yang dilaksanakan
Selain itu,HIMIp Fisip unri juga dikenal sebagai penyelenggara kegitan kegiatan di organisasi seperti diskusi ilmiah,mengadakan kegiatan dibidang seni,melalui KIPAS (Lso dari HIMIP) dan juga kegiatan yang menunjang ke bidang politik dan jurnalistik melalui media Politeia,Weblog HIMIP dan sebagainya
Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
  1. Kurang terbinanya komunikasi antar anggota
Komunikasi dalam organisasi sangat diperlukan,akan tetapi komunikasi antar anggota sendiri mungkin bisa dikatakan kurang terbina dengan baik,hal ini bisa kami pelajari dari jarangnya pengurus mengadakan rapat dalam internal Dinas,maupun rapat yang harus dihadiri oleh seluruh pengurus HIMIP,oleh karena itu komunikasi antar anggota dirasakan masih perlu dibenahi
  1. Jaringan yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota
Selain HIMIP memiliki kekuatan di bidang kualitas mahasiswa,HIMIP sebenarnya boleh dibilang punya “channel’ yang luas ,sebagai contoh banyak nya alumni HIMIP maupun alumni IP sendiri yang bekerja diberagam Instansi,BUMN,bahwa di Birokrasi pemerintahan.
Kami menganggap potensi ini kurang dimaksimalkan.Sehingga jaringan yang sesungguhnya bisa memudahkan kinerja dari HIMIP ,masih dirasa belum dimaksimalkan oleh anggota HIMIP itu sendiri
3 .Kurangnya koordinasi dengan Pihak Jurusansehingga menyebabkan seringkali terdapat kegiatan yang sebetulnya memang harus melibatkan Mahasiswa sebagai pengurus dan ajang pengembangan diri dalam hal ini HIMIP,seolah olah kadang berbenturan dengan kegiatan jurusan.
Opportunity (kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
  1. Masyarakat sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat topik pemerintahan
Sebagai organisasi dari mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang berada di universitas Riau,Himip dinilai memiliki kesempatan sebagai organisasi yang mengkaji persoalan pemerintahan,baik yang ada di Riau maupun Isu tingkat nasional.
Dan boleh kita bilang berdasarkan Seminar yang beberapa bulan lalu ketika persoalan pilkada kota pekanbaru,terdapat banyak elemen yang merespon kegiatan ini.Hal ini disebabkan Himip yang seyogyanya paham akan konsep pemerintahan.benar benar mengkaji persoalan pemerintahan tersebut.
  1. Isu yang sedang diangkat merupakan isu yang sedang menjadi topic utama.
Dengan Himip mengangkat suatu isu dalam bidang Perpolitikan dengan penyelenggaraan kegiatan kegiatan positif,hal ini tentunya menimbulkan peluang,karena ang diangkat adalah isu yang menjadi topik utama.
Kegitan itu bisa saja dilakukan dalam bentuk kegiatan jurnalistiss maupun lebih bersifat realistis seperti mengadakan pengkajian,seminar seminar,simposium dan bahkan penelitian yang akan dipublikasikan .
Threat (ancaman)
Adalah factor negative dari hambatan bagi lingkungan yang memberikan berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
1.Ancaman utama yang dihadapi HIMIP dalam hal ini adalah munculnya mindset bahwa Himip sering mengadakan kegiatan yang lebih bersifat “ritual” dan membosankan.Sehingga turunnya minat mahasiswa IP yang bisa disalurkan oleh Himip akan menjadi ancaman
2.Adanya beragam kepentingan dari luar sehingga HIMIP bila tidak jeli bisa saja dihadapkan pada konflik internal.Dan lebih buruknya masuknya kepentingan ini menyebabkan HIMIP menjadi organisasi yang bersifat Pragmatis dan Matrealis,sehingga bukannya sebagai organisasi pengembangan diri yang intelektualis,HIMIP terperosok menghasilkan kader kader yang hanya berorientasi pada Keuntungan keuntungan yang didapatdan jauh dari Idealistis yang berpihak pada kebenaran
Dari Analisasis SWOT diatas kia dapatkan beberapa point yang harus terus diberdayakan oleh HIMIP Fisip Universitas Riau dalam mencapai Visi Misinya sebagai organisasi Intelektual Mahasiswa Ilmu Pemerintahan.
Selain itu,dukungan dari berbagai pihak seperti Anggotanya yang mahasiswa IP secara keseluruhan,Dosen sebagai staf dan tenaga pengajar,serta keseriusan dari HIMIP conection juga sangat diperlukan

No comments:

Post a Comment