Pages

Sunday, May 13, 2012

Sekali Lagi Mahasiswa atau Buruh Politik yang Efektif

12 Mei 2012,tepatnya kemarin,saya mendengar Kata kata Surya Paloh,di salah satu TV Swasta yang di "tungganginya" .Ada statement yang luar biasa,dan hampir sama seperti yang diucapkan oleh rekan rekan saya sesama mahasiswa di Ilmu Pemerintahan Unri,yang kebetulan juga memasuki ranah ranah Nyata.Atau bahkan semu.

Dalam paparannya SP menyampaikan bahwa ia sangat prihatin dengan posisi mahasiswa saat ini yang cenderung "malu-malu" dalam mengakui afiliasinya di partai politik tertentu.pernyataan ini ia sampaikan ketika pembukaan LMN (Liga mahasiswa Nasional Demokrat) di Akademi kelautan kemarin

Selain berlatar belakang hal ini,saya juga punya wacana yang mencari-cari,bahwa saat ini mahasiswa itu dimana kedudukannya dibidang politik.Apakah benar mahasiswa itu akan memegang peran kunci atau hanya "alat" dan "buruh politik" yang efektif?

Defenisi Buruh

Dalam salah satu tulisan di elearning Gunadarma,Buruh adalah orang yang bekerja dibawah perintah orang lain dan orang itu menerima upah sebagai imbalan atas PEKERJAAN yang mereka lakukan demi kepentingan orang lain/PERUSAHAAN

Buruh Politik adalah Mereka yang bekerja demi kepentingan politik kelompok tertentu.



Mahasiswa adalah pelajar, atau seseorang yang menghadiri sebuah institusi pendidikan. Di beberapa negara, istilah bahasa Inggris (atau kognitif dalam bahasa lain) adalah diperuntukkan bagi mereka yang menghadiri universitas, sementara anak sekolah di bawah usia delapan belas disebut murid dalam bahasa Inggris (atau yang setara dalam bahasa lain). Dalam penggunaannya luas, mahasiswa digunakan untuk siapa saja yang belajar.

Di masa lalu, para "mahasiswa" Istilah dicadangkan untuk orang belajar di tingkat universitas di Britania Raya

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2090806-pengertian-mahasiswa/#ixzz1ujN8z6fi


Peran Mahasiswa dalam bidang politik:
Bila kita mengkaji dan mencoba menilik peran mahasiswa,kita bisa temukan saat acara "pengenalan mahasiswa  baru" atau dari tradisi "perploncoan" dan "kemah bersama" yang dilakukan secara formil dan non-formil

Sedangkan dalam bidang politik ,sering kali saya di Ilmu pemerintahan Unri dipaparkan beberapa konsep berikut:

Agen of Change: agen perubahan,mereka (baca:mahasiswa) ini bertanggung jawab untuk selalu mengupayakan hal yang lebih baik ditataran lingkungannya

Agent of control: mahasiswa adalah manusia pengendali dan pengawas berjalan nya perilaku politik yang baik di negeri ini umumnya,dan ditempat mereka bereksistensi khususnya.

Iron Stock: mahasiswa adalah kaum /stock cadangan regenerasi kepemimpinan politik .


Nah dari sinilah ,biasanya ada beberapa hal yang dilakukan oleh mahasiswa dalam melakukan fungsinya sebagai  Elit yang berperan di bidang politik:

1.Bergabung di Organisasi 
nah,disini lah mahasiswa biasanya merubah pola pikirnya ,adanya struktur kepemimpinan,melakukan diskusi dan sebagainya

2.Demonstrasi
Biasanya cara ini sering disebut sebagai cara "kolot" dan "ketinggalan jaman" serta cara paling "kampungan" dan juga "cara terakhir" mengapa demikian,pandangan ini muncul karena ada golongan di mahasiswa yang kurang suka lagi berjuang dengan cara cara seperti ini.Akan tetapi disisi lain,tradisi demonstrasi inilah yang dinilai paling efektif dalam hal mempengaruhi isu,biasanya demonstrasi dilakukan dengan damai.Semakin banyak massa Aksi dan semakin banyak Media yang meliput,maka semakin baiklah demonstrasi.Bahkan tak jarang,bila "media" dan tuntutan belum juga terfasilitasi,tindakan "masif/radikal" diperlukan untuk menimbulkan "chaos" dan akhirnya menarik perhatian sama sekali.

3,Dengan Dialog,Sharing dan dengar pendapat.
Cara yang ketiga ini dinilai lebih elegan,normatif dan terkesan lebih sopan.Biasanya dilakukan dengan dengar pendapat dan diskusi intelektualdengan mengundang tokokh tokoh terkait.Tantangannya,kebanyakan sepengalaman saya,Pejabat yang diundang terlihat "sok sibuk" dan "sulit menyempatkan hadir" entah karena takut "bobroknya diketahui" entah memang karena "ketidakmampuan mental dan otak" menemui mahasiswa dalam berdialo dan Dengar pendapat secara sehat

NAh,dari tiga hal diatas yang menjadi hal atau topik yang paling asyik untuk saya ketahui adalah Demontrasi atau masuk organisasi underbow partai yang lagi ngetren-ngetrennya.

Maka dari itu,kita bisa menilai dari fakta fakta yang membuat 2 aksi diatas berjalan lancar,dan motivasi mengikutinya (menurut pendapat saya):

a.Demonstrasi,demonstrasi itu pasti melibatkan massa yang banyak,isu yang terkoordinir sangat efektif dan kesamaaan visi atau pandangan tentang perasalahan tertentu.
Demonstrasi berlangsung sangat Ideal,apalagi kalau keluar di media massa ,kalau dengar
 "tukang becak demo bupati karena  korupsi" --mana yang lebih keren dari pada ketika dengar "Mahasiswa Ilmu pemerintahan Unri Demo Ketua DPRD karena dinilai kurang ber-leadership"?

wah,pasti nya lebih keren stat kedua bukan?

mengapa?
karena aksi demonstrasi itu melibatkan mahasiswa.Maka dari itu pandangan saya ,Mahasiswa SANGAT RENTAN -DISUSUPI  kepentingan PRAKTIK POLITIK,nah disinilah penyakit kronisnya.AKsi ydemonstrasi yang dilakukan akan lebih berorientasi pada Assasin Character daripada Mencari Solusi,Aksi akan reaktif dari pada Efektif .Nah,maka dari itu disini posisi mahasiswa lebih mirip sebagai Buruh dari pada agen of change itu sendiri.Buruh yang tunduk dan Jadi Pelacur kotor dari "seniornya di partai politik tertentu" ,buruh jalang yang mengatasnamakan rakyat "-cuma tak malu menerima Jasa dan Upah serta jaminan - jaminan tertentu.Nah,disinilah saya berkesimpulan bahwa sebaiknya mahasiswa masuk kedalam organisasi yang berdasarkan "Independensia" daripada yang langsung di KANGKANGI Organisasi Partai politik tertentu.


No comments:

Post a Comment