Pages

Friday, June 8, 2012

Alberta

Kadang aku berpikir ingin menjadi seorang jenius,bahkan kadang ingin seperti bangsa terkutuk Yahudi cuma ingin meraih jenius.Karunia mereka begitu luar biasa.

Namun aku juga ditawan bahwa tujuan hidup bukan hanya  jawaban berapa banyak buku yang kau baca,berapa banyak manusia yang kau kalahkan.Namun hidup menjadi begitu berarti.Telah berapa banyak makhluk bernama manusia yang kau bahagiakan.

Lalu suatu malam hidup kembali tak beraturan.
Kadang darah darah mimisan menjadi sebuah kebiasaan,kepala bagian belakang sering kali tiba tiba sakit  kalau malam bangun dan lakukan ritual Tahajjud..

Kadang aku juga menyadari ada sebuah kelemahan.Sederhana tapi berefek luar biasa.Kesulitan mengontrol emosi.walaupun cuma emosi untuk baca buku dan habiskan hari hari dengan beragam imajinasi .Imajinasi yang begitu bebas sehingga melihat satu ekor nyamuk saja aku harus berpikir berulang kali untuk membunuhnya.

Lalu kadang pula setelah baca buku,aku menjadi seseorang yang percaya dengan manusia satu dan lainnya.Kadang juga menjadi sangat sensitif dan eklusif.Cara mengimbanginya? aku selalu mencoba menebak nebak pikiran kawan,senior lengkap dengan tindakan nya ketika aku lakukan prcobaan psikologis.dan pada akhirnya.Aku bisa kehilangan Diri ku sendiri.Kadang menjadi karakter begini..kadang menjadi karakter begitu--cuma semuanya adalah rekayasa sosial psikologi lengkap dengan hasilnya.Penelitian yang membosankan.Cuma yang paling mngsikkan adalagh ketika tempatkan diri jadi demonstran wwah...melakukan kegiatan yang sebenarnya dibenci itu adalah sebuah kesehatan hati dan Efoort pikiran berefek luar biasa.Dibandingkan manusia manusia yang mudah ditebak  pikrannnya dan mudah ditebak tindakannya.

No comments:

Post a Comment