Pages

Sunday, June 24, 2012

dalam episode entah berantah

Aku mengenalmu untuk waktu yang entah berantah
dari jarak entah berantah
melalui kisah dan entah berantah
bersama jaringan kabel yang lilitannya entah berantah

Lalu ..
bersama tulisan tulisanku yang entah berantah
kau nilai ini dan itu dengan nilai entah berantah

Lalu
sebagaimana konsep berantas
kuretas semua data dan informasi tentang engkau melalui kawan ku yang namanya pun masih entah berantah

Sayang..
Aku belum banyak berpengetahuan
menerjemahkan kata kata yang bahkan bumi ini pun tak sadar telah menciptakannya

Sayang..
Akupun masih baru dalam soalan rasa entah berantah
Dan kau ubah perlahan lahan
sesuatu yang kuanggap cuma perusak bathin yang entah berantah

#

Hari berikutnya di malam malam selanjutnya
sampailah aku pada kesimpulan bathin yang sungguh tidaklah mudah

yang mereka ,aku dan kamu sebut itu perbedaan

Kucuba perlahan lahan meramal ramal dari titik demi titik
garis demi garis
coretan demi coretan

Dan hasilnya semua menjadi jelas

Kita ,manusia yang diciptakan dalam ketidaksamaan
memang akan selalu berada dipersimpangan

#

kisahku dan kau bersama mereka mereka yang kian pergi lalu hilang ditengah jalan
kisahku dan kau bersama mereka mereka yang datang dan pergi lalu mundur dipersimpangan jalan

Tiap malam ...
ingin kutuliskan kisah berbeda sama sekali
sebagaimana hidup ini adalah sebuah panggung yang aku kau akan tampilkan kepada dunia penuh kepalsuan ini dan itu

Kuharap kita tidak akan gersang walau banyak penghalang
kuharap kita tak akan takluk meski banyak caci dan makian

maka berdasarkan itulah muncul sebuah racun dan toksin yang dinamakan..
Cinta

#
episode demi episode aku dan kau lalui diantara pertarungan pikir yang berasal dari dunia entah berantah
menilisik jauh perbedaan yang semakin tengah menghadang dunia kita yang masih entah berantah
ditambah hubungan kita yang tak satu penerjemah pun mampu mendifinisikan selain kata entah berantah


#

Kubaca dentuman demi dentuman
kuterawang pikiran demi pikiran

Kau begitu indah dalam semua niatan dan pencapaian
yang tiap malam kudoakan pada Tuhan yang sudah lama kita kenal
 yang tiap malamku kudoakan agar tetap berada dalam tiang
Pertahanan dari musuh entah berantah

#
Namun sampailah aku pada sebuah keputusan
yang meyakini
kau tak mampu bertahan di dunia dan hubungan entah berantah
Lalui dentuman keras dan perjuangan ini dalam kurun waktu yang entah berantah

Aku bersedih
aku mati
Aku perih
Aku Hina
Aku dina
Aku..dan masih banyak lagi luapan rasa yang entah berantah

Manisku..
Bahkan bila bersama mu tak kupikirkan lagi indahnya bidadari bidadari yang dijanjikan
untuk kehidupan bersamamu tak kupikirkan lagi segala macam bentuk tirai perbedaan
untuk bersamamu tak kupikirkan lagi indahnya nirwana dan segala macam onak untuk mencapainya

Sayang..
aku menyerah..
Aku pasrah
Aku sampai pada Pikiran
Aku sampai pada keputusan

Demi dikau yang inginkan hidup di  FirdausNYA
Dengan segala macam ayat yang tiap malam terakhir kau sampaikan dan merekapun sampaikan padamu

Ku putuskan semuanya dalam pikirku

Lepaslah manisku
kejarlah nirwana dengan cara pikirmu
Bila nanti jahannam juga yang akan kutemui maka disanalah tempat bunga bunga tak akan lagi ada mekar lalu layu

Bila Nirwana yang kau temukan nanti
sampaikan salam ku pada mereka yang kau sebut sebagai Nabi atau bahkan para pengikutnya
yang telah dengan hina pisahkan kita tanpa mencoba mengerti cara kita hadapi hubungan entah berantah ini


Lalu
Kutidurkan malam ku dalam sebuah kesimpulan

Biarlah aku sendiri berada di lorong remang remang entah berantah
ya..
hanya sendiri
menunggu sang waktu menjadikan tanda kepastian yang kau dan siapapun itu yakini bisa menerima sebuah skala demi skala dan jangkar demi jangkar

memiliki rasaku ,pikirku  penuh seluruh
Dan bisa kupahami bagaimana semua akan terjadi
menangislah bila harus menangis
itulah kata dan term terakhir yang dibisikkan mahkluk yang entah berantah

Dalam episode entah berantah
yang tanpa ketahui akan terus berlangsung dalam pencarianku yang batasnya entah berantah
sekali lagi
dalam episode entah berantah

No comments:

Post a Comment