Pages

Friday, July 6, 2012

AFC dan Tukang parkir

Bergemalah suasana hingar bingar PIALA AFC di Propinsi Riau.Tak sedikit yang datang,tak sedikit pula banyak yang berbagi kesukariaan.Ku lihat dari pedagang buah buahan,pedagang rokok,minuman,semua seolah bersuka ria kemaren.Namun disudut sudut stadion kulihat juga beberapa tukang parkir,yang mengulum senyum,memandangi motor motor yang parkir,mobil mobil yang keluar masuk,Satpam yang krasak krusuk,dan juga mahasiswa yang tak jarang dilibatkan soal perparkiran (maklum daripada didemo hehe) juga ada mahasiswa dan OKP yang ditugaskan sebagai panitia Disdut ruang kulihat juga sedikit keasingan,banyak yang megang tiket bertumpuk,orang ini disebut CALo,mereka berasal dari kalangan anggota warga yang berhimpun,atau organisasi masyarakat dan kepemudaan,yang ikut menikmati.Namun efeknya juga kurang lebih mirisnya,akibatnya ada juga yang tidak kebagian karcis,memilih menerobos pintu,mencoba “memerawani” stadion yang memang baru saja dipakai pertama kalinya -kecuali oleh para demonstran dari mahasiswa beberapa tempo lalu. Serindit yang menjadi Icon Riau pun menjadi sangat megah,berdiri angkuh menatap layar monitor raksasa,yang tentunya indah sekali ,dipadu pencahayaaan yang pas untuk ukuran stadion ini.Semua bergairah,bersorak sorak,Aku mendengar saja dari luar,karena aku termasuk salah satu yang terlibat sebagai petugas parkir saat itu. Soal Tiket, Tentunya semua ingin hadirnya AFC di Stadion Riau diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat,tentunya sebagai tuan rumah,Riau pun diharapkan emberikan pelayanan maksimal,sedikit komentar mengenai tiket,masih terdapat calo calo,yang jualan tiket diatas harga standar,entah ini sebuah kewajaran,entah bagaimana,mungkin ini kreatif,tapi inilah potret kita tiket parkir untuk tiket parkir,mobil dan motor sama saja,itu distandarkan Rp.5000 ,tertera dikarcis,cuma masih juga ada yang make ajas manfaat,dia jual 10 ribu,cuma memang dasarnya orang terdesak,mau bagaimana lagi?ini juga potret negeri kita,tak jarang sebagai petugas parkir,ada yang komplain,kok mahal sekali? entah,disatu sisi aku bingung,bagaimana bentuk mekanismenya,disisi lain,ada semacam kewajaran,event-nya kan asia?kalau mau protes pada siapa? Soal Pedagang,hari itu,tepatnya mulai jam 9,kulihat ibu-ibu buat lapak di samping parkir,ditepi jalan jalan,sehingga meriah pulalah suasana di sekeliling itu kita kita,cuma azas manfaat juga tinggi,contoh :air kemasan botol yang biasa dijual 2.500 dijualnya hingga 7.000 ,Anehnya,ada semacam perbedaan harga,kalau kita beli pagi,harganya masih normal,semakin malam semakin mahal pulalah ia.Akan tetapi,mungkin inilah lagi potret kita,kadang yang hanya jadi masalah adalah ,kurang ditatanya para pedagang dengan rapi,sehingga terkesan sembraut,tak jarang menghambat jalannya kendaraan yang masuk di empat penjuru stadion tersebut,ini juga potret Jadi beginilah Potret kita,kadang juga tertawa geli mendengar tertawaan kawan kawan soal kekalahan timnas di kwalifikasi hari pertama,cuma yang lebih membuat saya sempat cengir miris,yaitu ketika ketahuan ada juga yang meniru kekurangan pendukung negara malaysia,”kok bisa?:, tanyaku,”Ada yang bawa laser dan lampu senter”,jawab kawanku santai kembali,inilah potret kita :-)

No comments:

Post a Comment