Pages

Sunday, July 1, 2012

Soal gengsi

Waktu itu kelas 3 SD,aku lagi jahat jahatnya,nilai merah di matematik.Sering jalan,sering berantem.Ibu Guru,ayah nganggur,Waktu itu tiap malam aku liat ayah bantuin ibu buat adonan donat,tiap paginya,aku antar ini ke sekolah SD,dan kesekolah SMP yang tak begitu jauh dari rumah papan tuaku. Sebenarnya aku malu,makanya,begitu donat kuantar pagi buta,aku lari lewat belakang kelas,malu sama kawan kawan,keluarga kami sederhana ,malah bahkan kala itu sulit sekali,gaji ibu yang tak seberapa.Dan ayah yang serabutan Lalu beranjak ke SMP,suasana berbeda,rian juara umum kala itu,dan ayahpun udah kerja jualan di kantin kami,dikantin SMP,aku masih nyimpan rasa gengsi,walau kubantu,lebih banyak marhnya,dongkolnya.Aku nyalahin tuhan,kok aku hidup serba sederhana dan kekurangan malah seperti ini.Aku brpikir cukup jauh,gimana bisa jadi Dokter bila kondisi keuangan pas pasan ini.Aku lari dari kenyataan.Cuma ku simpan dalam hati,aku bertekad tetap pertahankan juara umum..aku mau sekolah tinggi tinggi,aku mau masuk di SMA unggulan,aku mau dapat beasiswa,kuputuskan menutup diri,dan tetap aja "gengsi' Suatu malm,aku liat ibu menangis,dia cerita lirih sama ayah diruang tamu,bicarakan soal kelanjutan sekolahku dan adik,ibu bilang dia gak mau aku harus pupuskan niat jadi dokter dsb ,mengingat mungkin juara umum dan prestasi yang aku punya,dan pandangan orang nantinya.. Aku ikutan nangis..maka ,kuputuskan hadapi semuanya,aku lulus.. tahap 3 Dari kantin,keuangan membaik,Ayah buat kandang ayam potong.Awalnya masih gengsi,ini dosa besar,cuma ending aku pahami.Ini hidup,,ini kenyataan,dan ini ayah dan ibuku...ini keluargaku..Kalaupun mau merubah,maka aku akan merubahnya...mulai dari diriku..kuterjemahkan dalam kata bersama adiku dari situlah semua berawal, malam lalu,aku liat teman cewekku jurusan ana 2010,agak minder dan palingkan wajah dariku,takut aku mengenalinya yang bekerja sebagai pelayan toko di panam,padahal aku kenal suaranya,tingginya,bahkan wajahnya...aku kagum sekali..cuma aku paham juga gimana rasanya...semoga tuhan berkati dia.. malam ini senang sekali,bang febri ajak kerja jaditukang perkir dalam kwalifikasi piala AFC,aku menerimanya..aku infokan juga pada suhendra,adek di HMI anak H>I 2011 yang juga lagi butuh uang

No comments:

Post a Comment