Pages

Sunday, August 5, 2012

todays dialogue

Pagi ini kembali ke kabupaten.Ternyata ditipu,atau cuma merasa ditipu,oh aku bukan ditipu.Karena niat memang begitu oh bukan aku di tipu,niat lain juga menghampiriku

Lalu kurenungkan lagi.Pikirku menjadi rancu ,seolah ada bisikan:

"ihat sekarang nak,sebentar lagi kau akan ingkari semua bait bait puisimu,puisi yag gambarkan betapa suci nya dirimu nak?"

lalu ,bercengkrama pula pikirku yang lainnya:
"lanjutkan sajalah apa yang sudah tuhan takdirkan padamu ,nak..jangan kau merasa ini tipuan-bila kau anggap hanya dengan menjalankan titah yang diberikan padamu ini kau bmerasa tak ubahnya dengan kritik di puisimu,kau menganggap kau akan segera menjadi sampah,bukan kah itu realistis?-cuma coba kau pikirkan lagi nak,telah berapa kali manusia manusia sekelilingmu memandang hina dirimu nak? coba kau pikirkan? bukan kah manusia manusia di dalam ait puisimu memang begitulah adanya nak? mereka sering bicara tentang suatu hal ,lalu mengingkari pada waktu dan lainnya?"

Aku semakin ragu,ini apa,dan menyebabkan apa? kontemplasi buatku semakin meracau,buka cuma pertanyaan yang muncul kemudian,lebih dari itu,keresahan yang satu muncul menyeruak tajam menambahi keresahan kemudian

lalu pikirku kembali meracau

"malam ini kau menyadarinya jua nak,bahwa orang sepertimu kerap kali akan dihadapkan pada suatu kepentingan ,an pilihan sulit nak? antara tetap menjadi penulis bait puisi ,lalu bebas megutuki ,manusia manusia lainnya didalam bait baitmu,dan enuliskan tentang kesempurnaaan manusia? ataukah pilihan itu membuatkau akan segera menjadi bagian dari manusia manusia sia hina didalam bait baitmu juga telah disampaikan,nak"

lalu pikirku kembai bertitah:

"Ah,sudahlah nak,tak usah kau persulit lagi langkah dengan memberatkan pertanyaaan atau menambah sampah dibait baitmu itu,bukan kah manusia itu memang tak ubahnya seperti keponakannya -anjing  anjing yang biasa enggonggong ,lalu akan berhenti begitu mereka disuapi ,bagkai ang nikmatnya cuma sekejap?,nah bergabunglah..ayo bergabunglah,jangan kau rusak takdirkau sebagai manusia yang penuh dengan salah dan khilaf--lalu berusaha menjadi malaikat yang Tuhan tak karuniai kepada mereka nafsu dan juga kepentingan?"

Aku semakin tak tentu arah...

No comments:

Post a Comment