Pages

Tuesday, September 18, 2012

preman

harii ini sesuatu yang buruk terjadi,aku tak bakal ceritain ini,yang jelas,saking buruknya badanku meriang gak jelas

tadi  aku dan ani ke kuburan,teman papanya meninggal dunia.Tanpa terasa ,air mataku menetes,ya dan ini mengenaskan.Setelah aku doa yang dipimpin imam,aku ikuti doanya sambil bisik.Ani mungkin keheranan.Dan langsung kami menuju mobil Avanza Biru meluncur ke rumah duka.Seperti biasa.Aku yang  kurang bisa beradaptasi dengan mobil ber-AC langsung lelap.Dan keringat basahi baju batik fave ku ini.
Tiba tiba Ani bercerita.
“Wir,tadi papa aku nanya,dia tanya -teman mu itu preman ya?- aku langsung jawab ,”gak pa,dia anak rumahan”
Aku tersipu malu dengar pertanyaan Ani.Namun,setelah nya aku senyum senyum sendiri .
“memang ,kalo aku preman gimana kira kira”,jawabku singkat sambil nanya balek.
“Gak Wir,gak apa apa,soalnya papa itu kayaknya punya kemampuan bisa baca pikiran orang”
“aku pikir itu perasaan mu saja Ani,mungkin karena kebetulan pas ketemu Papamu,aku sering berpenampilanAla Rockstar,maklum amatiran”
Ani,tersenyum gak tau apa yang dipikirkannya.yang jelas,aku cuma bisa diam.Sambil pikir pikir,kalo dikampung,aku bahkan sering jadi imam,tukang adzan masjid dan sebagainya.Kadang penampilan ku juga agak asal asalan soalnya ,kerja bokap yang dipasar,menuntut  cara penampilan yang agak preman premanan.Maklum tuntutan jaman.Kadang kita perlu pakai topeng topeng sana dan sini
Tapi ,kalau pun preman mengapa? toh preman juga manusia,senyum ku lirih ingat cerita cerita preman berhati ustadz haha

No comments:

Post a Comment