Pages

Saturday, June 23, 2012

Ini benar benar di luar imaginasi,Wira tampak seperti orang bodoh kali ini.Dia tersenyum sendiri di depan sebuah layar yang tak terlalu besar,membacai setiap pesan dalam wall yang paling di ketahuinya.Wira paham betul apa artinya sebuah rasa,sesuatu yang menyiksa,bodoh dan membuatnya senantiasa seperti Keledai,binatang lambang kebodohan dan paling kurang diminatinya,mengagumi sesuatu yang mendekati sempurna.Batinnya terlihat tenang,cuma kadang dicampuri perasaan campur aduk seperti es teller menganga kian kemari.Kadang terlintas oleh nya melanjutkan kisah kisahnya ini menjadi seuah fantasi menakutkan.Dia akan membuatnya dalam bentuk sastra,yang mungkin di inspirasikan dalam roman Pramoedya ananta Toer.Wah,dia benar benar gila,Memiliki sesuatu yang menurutnya berguna,kali ini harus dibunuhnya dalam dalam.ya ,kadang dunia memang gila,hari hari ini ,sejak malam itu .Dia lebih sering menuliskan tulisan tulisannya dalam gubahan puisi yang aneh di sebuah buku,bukan lagi di jejaring sosial seperti biasa.Sinta yang di pujanya seolah tak mau hilang.Tapi Wira sepenuhnya menyadari ,bahwa kali ini dia benar benar harus biarkan Sintanya berjalan arungi pikirannya dalam dan lepas.Dan pengorbanan kali ini benar benar lebih gila dri yang sebelumnya,pengorbanan rasa yang dipunyainya,untuk somebody yang akan mendapatkan bahagia di Nirwana


No comments:

Post a Comment