Pages

Sunday, June 24, 2012

ketika aku bicara bersama suara hati

Suatu malam yang cukup gelap,aku bercengkrama bersama hati ,menanyakan tentang bagian bagian yang telah lama kosong,cuma hati tak menjawab,ia masih percaya bahwa aku seorang yang rasionalistis,seseorang yang tak percaya kepada adanya suara hidup selain omongan sampah dari manusia.lalu kembali kugunakan jurus jurus ku untuk merayu,kali ini aku ingin merayu hatiku,yang semakin lama semakin beku,ditelan oleh oleh bagian penting dari otakku ,yaitu Lokus Logika,bagian yang berisi tentang point rasionalitas buta,dan bagian kebendaan buta.Nah,di lokus inilah mengapa aku tak percaya kekuatan selain kekuatan pikiran.Dan hatiku kini merajuk,ia tak mau lagi bicarakan tentang masa lalu pribadi yang indah indah,ia tak mau lagi bicara padaku tentang masa depan yang merona,ia tak mau lagi bicara badaku..Akibatnya jelas,energi bathinku untk merasa hampir mati,kadang .aku merasa seperti Ashoka yang kehilangan hati,lalu habisi nyawa keluarganya karena dendam,ini efek bila tak ada kontrol hati .Dan aku tidak ingin ini,Aku ingin unya bagian dan ruang yang mengendalikan pikirku yang masih ingin bebas..aku ingin miliki hati,seonggok daging yang bila ia baik,maka baiklah ragaku..Aku ingin punya teman bicara bernama hati,teman yang paling setia dalam diri,dan teman yang lebih mulia untuk diajak berdamai..Aku ingin hatiku kembali..

Malam pun tiba dan semakin menggeranyangi,ia semapkin sepi,perlahan kemmbali aku mengetuk pintu hati,dalam dalam ku dengar bisik bisik lirih
di dalam kudengar tangis yang merintih
Wah,ternyata hatiku bersedih..Lalu..tiba tiba ,aku melihat di bawah pintu sepucuk surat yang berdarah darah,mungkin inilah darah hati,ku buka surat yang dipenuhi lumpur dan darah itu..hatiku berbicara perlahan,ia katakan dengan suara hati..bahwa..ia hampir saja mencoba bunuh diri,karena aku masih menjadi seseorang yang belum bisa benar benar total mengontrol diri.,,,,Aku balik bertanya,Apa buktinya wahai hati?
lalu hati kembali lirih berbisik..Buktinya adalah,Aku masih bisa menangis di malam buta dikamar kos,bila mengingat masa lalu yang menyakiti hati,Aku belum bisa menerima kesalahanku pada daftar nama mereka yang tak pedulikan lagi..aku masih menyimpan deretan nama nama kawan yang bagiku telah mengkhianati///

Lalu aku duduk di depan pintu hati..perlahan surat hati itu kubaca,isinya banyak sekali.Ada nama nama gadis gadis yang dahulu pernah menemani,namun kini tak kupedulikan lagi,cuma  aku masih tak bisa kuasai emosi,bagian yang paling ditakuti hati...

Lalu kupejamkan mataku ,dan akhirnya pintu hati terbuka tiba tiba..sang hati keluar,kali ini ia berhenti menangisi..Ia berkata,bahwa ia akan kembali...dan berjanji akan mengawalku ..sampai aku benar benar mati,,apapun yang akan terjadi...wah ..hatiku luar biasa,dia lebih bisa kupercaya ,lebih setia daripada seorang istri ,

Tapi aku terkejut,dibelakang hati,ada sesosok mahluk yang tak kukenali..ia datang,merantai sebagian kakiku begitu kuat..lalu menyuntikkan cairan hitam ,lalu makhluk itu pergi ,dan ketawa ketiwi..hatiku menangis,cuma ia diam dan lalu tersenyum//ia bilang itu adalah ambisi..yang selama ini merantai hati...wah aku semakin bingung...perlahan tapi pasti,hatiku mengeluarkan jarum suntuik,benada yang paling aku takuti dselain banci..suntik itu ia tusukkan dalam dalam di bagian kosong ,dan otakku..lalu hatiku berkata.bahwa yang ia suntikkan itu bernama nurani...yang akan menjadi perisai ketika otakku dipenuhi ambisi,dan ketika mataku dipenuhi ambisi...lalu diakhir malam menjelang subuh..hati berbisik...biarkan ambisi mengawali mu bersama motivasi,namun kurantai sebagian jantungmu bersama nurani...yang bila aku pelajari nanti,hati bilang..ia akan menjadi kontrol diri

wah

senangnya...

2 comments: