Pages

Wednesday, November 14, 2012

Malaikat Mikail,Penikmat Hujan,Karet,Sawit ke Ayam potong

Penikmat Hujan

Sekilas info,malam ini di Panam,Kota Pekanbaru Propinsi Riau ,tepat saat aku nulis ini ,hujan mengguyur begitu deras,loteng loteng jadi hingar bingar,tapi tahukah kawan,aku merasa sangat nyaman,memang malam malam seperti ini,yang hingar bingar cuma hujan dan loteng,selebihnya pulas….

Sesaat Facebook memang begitu aneh,selalu saja jejaring sosial ini memaksa penggunanya untuk menyatakan “Apa yang anda pikirkan?” kolot banget gak sih? tapi ini cukup baik,memaksa orang untuk berpikir itu baik,bukankah ada pepatah yunani,Cogito Er Gosum?Nah,gak usah dibahas bagian ini,yang jelas aku memikirkan hujan

Di Riau,atau bagian bumi Indonesia,terutama para petani karet ,jelas akan terganggu,dapat dibayangkan ketika dalam Agamaku Tuhan menyuruh malaikat Mikail untuk menebarkan berkah melalui hujan,disisi lain banyak orang yang menggerutu kala hujan datang,bayangkan pula berapa banyak para penderes karet yang gak bisa berangkat subuh ini untuk mendereskan pisau takiak-nya untuk mencari berkah,di negeri yang pemerintahnya sibuk ngurusin soal rebutan dan pertahankan kekuasaan.

Mikaill oh mikail…

Nah disisi lain,hujan memang pantas dinikmati,contohnya seperti mahasiswa - mahasiswa yang besok pagi (atau pagi ini) telah menikmati masa libu,maklum tanggal merah peringatan Satu Muharram ,wah selamat ya…atau juga Jum’at yang Harpitnas (hari terjepit nasiional) yang pasti bikin banyak para pejabat kantor yang malas datang dan nambahin cuti,tenaga pengajar yang kurang profesional dan siapapun itu pastinya.

Hujan bagiku berikan ketenangan,dimana manusia tidak sibuk sibuk lagi ngoceh ngoceh ngeras ngerasin suara,dimana manusia bisa merasakan kehadiran kuasa Tuhan melalui petir dan halilintar yang sewaktu waktu bisa membcantai manusia

Hujan ajarkan ketenangan dan ketegangan,hujan ya hujan

Berlainan dengan petani karet yang pada galau tingkat tinggi,untuk para pemilik kebun Sawit di Riau pasti bertepuk tanga,katanya sawit minumnya banyak

Lain lagi dengan pedagang ayam potong,yang karena majoritarian usaha di kampung kulah itu ialah petani karet,jadi angka konsumsi ayam potong jelas menurun drastis,kadang di desa ku ,masyarakat cenderung mengganti profesi menjadi penambang emas,beda dengan yang di Papua sana ,yang maa para pengeruk emas,menggali dan meninggalkan Raksa beracun dibalik berkilo kilo emas,Nah disini,desaku orang masih gunain cara semi tradisional,dengan dulang tapi pake genset penyedot air.Jadi jelaslah ada korelasi..yang jelas hujan itu menyenangkan

No comments:

Post a Comment