Pages

Friday, September 17, 2010

cerpen gua-selamat datang di rumah putih

selamat datang di rumah putih

aswirjunior

Sejak awal aku sudah tidak ingin dapat kos disini,sebut saja rumah putih.Sebuah rumah sederhana yang berjarak kira-kira 100 meter dari kampusku.mungkin bagi beberapa orang teman aku adalah mahasiswa baruyang paling beruntung karena dapat kos yang tak jauh dari kampus .tapi sama saja bagiku ,ini tak ada bagusnya. Mengapa aku tak menyukainya,yak arena tempat ini begitu sunyi ,hanya ada dua lampu Philip 25 watt yang menemani tidurku.dan suara motor yang sesekali melewati rumah ini.Namun karena hanya untuk sementara ,makanya aku coba untuk tetap tinggal di sini

Malam pertama di rumah ini diawali dengan gerimis yang turun sejak senja,kala itu adzan isya berkumandang dengan lantang,yap ini lah satu-satunya tetangga terdekat.Sebut saja Rusli dan Naufat ,dua kakak tingkat dengan jabatan mulia sebagai seorang gharim sejak setahun lalu mereka masuk kuliah .Mereka berdua sangat penyabar.sempat seseorang bertanya padaku mengapa kamu mengambil kos di rumah putih itu,jawabku singkat “kepepet”.lalu orang itu berlalu.

Tepat ketika sebelum subuh aku terbangun dan berniat mendirikan qiyamullail,namun rasa kantuk sejak tinggal di sini begitu kuat,hamper saja aku tertidur kembali.Ku kcoba tuk memaksakan diri agar bangun,alangkah terkejutnya aku ketika melihat sesosok gadis belia ,lengkap dengan mukena ,ia menuju musholla itu.namun kemudian aku tersadar bahwa ia baru saja menabrakku,atau ia berasal dari kamar ku..refleks aku beristighfar ,tiba- tiba keringat dingin membasahi sekujur tubuh ini,hatiku berdetak tak karuan,namun pikiran ku secepat itupun tersadar.maka aku mengejar sosok itu dengan berbekal senter yang tadi siang ku beli di warung dekat kampus.

Lalu kuikuti hingga akhirnya sosok itu terhenti ,kemudian masuk ke dalam ruangan musholla,tanpa terpikirkan oleh ku dan rasanya hawa dingin daerah ini merasuk ke setiap pori pori tubuhku,ketakutanpun tiba tiba memuncak ketika terlihat jemaah lain mulai memasuki musholla itu.Selanjutnya ,dengan perlahan ku gerakkan langkah kaki ,seperti maling,menuju rumah bang rusli dan naufat yang tepat di samping musholla.”bang rusli bang naufat bangun!!!,what’s going on!! Bang rusli nyeplos dengan berlagak aneh plus dengan sarung dan dilengkapi dengan sendok the,bang ane barusan liat sosok cewek dri rumah ane dan dengan cepat menuju musholla ,apaan tuh bang.

‘,sambutku dengan ngos-ngosan.namun bang rusli justru tak percaya dan menarik lengan ku menuju musholla ,luar biasa aneh karena tak ada seorang pun di musholla,dengan kesal bang ruslan menuju ke kamarnya,aku akupun malu dan kembali dengan cepat ke rumahku,sungguh tak masuk akal .

No comments:

Post a Comment