Pages

Tuesday, October 25, 2011

Disjeksi,antara pengamat dan pemimpi



Ada setumpuk cerita di Batu Karang Bayard di Dinant,

cerita tentang kebijakan raja Louis disana

..

ada pula catatan kecil di "MATA PENA"

bongkahan kebenaran PADAdoks diantaranya

..

Dan diantara dua pengibaratan itu..

kukecup 2 Gambar di dalam selipan catatannya

..

Rembulan mulai menghindar

menatap ku dengan Sinis..

seolah tak puas dengan Wolferine yang lolongannya gambar kan kesepian tiada tara

..

Aku bertanya

bila Rindu ini masih milik dia yang kuasai subuh ini

..

bantu aku

..

Terkadang batin ini bak embun di pagi buta

Yang kau ceritakan

ya kau ceritakan

Disjeksi..

aku mengalami metafora seribu bahasa

yang kiasannya mampu lalui Dirgantara

Aerospace-Austro Nautics

ha,,

Semua mmemang berbeda

Di ketinggian 35000 kaki

ya..

Aku menikmati

Saat

Dislalia yang kurasa bila tertegun saat berada tepat diantara jarak batas minimum

bukan intim

sekitar kurang lebih 5 meter

di Miftahul Jannah

..

Aku butuh Dikumarol.

Zat antikoagulan yang mencegah pembekuan Hemoglobin ku

Bila tatap tetap derap langkah berbinar di samping jelaga itu

..ya dikumarol

..

Atau di saat itu aku akan "mendim-dim"

proses pengurangan cahaya bila ada dua benda becahaya di peraduannya

-

aku ingin bersama-disetiap waktu..

Aerospace..

--

Namun..Apatah daya..

Darah ku semakin lama semakin dipengaruhi oleh

DIROFILARIA...yang coba rusak sistem kerja imunku

Saat aku coba aktif kan sistem kendali parsial ad hoc ..

aku Serigala yang butuh kan rembulan di tiap malam

Walau siang hanya akan hauskan darahku

ya..

Dirofilaria..

ingin catatan ini kuungkap sebagai sebuah

Disertasi dan kerana batinku adalah Promovendus di Cambridge University

Disaat Disfagi..cegah aku telan apapun yang ingin kurasakan pada mu

..

Guest what.?nothing!

foto:Yogyakarta,bersama alumni sman pintar kuansing ,pas ikut symposium nasional di UGM selaku utusan Provinsi Riau

No comments:

Post a Comment